Penelitian ialah salah satu bagian terpenting dalam dunia pendidikan tinggi, penelitian akan menjadi sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. South China Normal University atau SCNU sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Tiongkok tidak ketinggalan untuk melakukan penelitian, khususnya penelitian khusus tentang Asia Tenggara. Dalam rangka melakukan penelitian tersebut, South China Normal University (SCNU) mengirimkan dua delegasinya yaitu, Zhu Yue dan Duan Xun untuk berkunjung ke Universitas Universal (UVERS) dan Sekolah Maitreyawira.

Dalam kunjungan yang dilaksanakan pada Minggu (9/12) tersebut Zhu Yue dan Duan Xun disambut oleh Pdt Liyas Masri selaku Ketua Yayasan Pancaran Maitri, Dr. Kisdarjono selaku Rektor UVERS, Emi Lestari, S.E., M.M selaku Wakil Rektor, Dr. Didi Sundiman selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UVERS, Dr. Herman, MTCSOL selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin. Bertempat di Auditorium Harmonis UVERS, kedua delegasi dari South China Normal University (SCNU) tersebut disuguhi pertunjukkan seni senam kasih alam.

Dalam sambutannya, Zhu Yue selaku perwakilan dari delegasi South China Normal University (SCNU) menyebutkan bahwa mereka sangat berterima kasih kepada UVERS karena telah turut bekerjasama dan mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Ia pun berharap kerjasama antara South China Normal University (SCNU) dan UVERS dapat semakin maju, terutama dalam bidang pendidikan dan penelitian. Menanggapi hal tersebut, Dr. Kisdarjono selaku Rektor UVERS menyambut baik tentang kerjasama yang dilakukan antar kedua perguruan tinggi, Dr. Kisdarjono berharap dengan dialog yang dilakukan dapat melengkapi data yang ingin didapatkan oleh delegasi South China Normal University (SCNU).

Setelah pertunjukkan seni selesai dilaksanakan, para perwakilan delegasi South China Normal University (SCNU) dan pimpinan UVERS melaksanakan dialog di ruang 109 Gedung C UVERS. Dalam dialog tersebut, Zhu Yue mengungkapkan bahwa penelitian South China Normal University (SCNU) di Asia Tenggara telah dilakukan di Malaysia dan Thailand, Indonesia merupakan salah satu tujuan mereka dalam agenda tersebut. Penelitian tersebut dilakukan untuk mempelajari Asia Tenggara dari berbagai sisi. Selain itu, Zhu Yue berharap banyak mahasiswa Asia Tenggara yang datang ke South China Normal University (SCNU) untuk belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

Selain melakukan dialog dengan unsur pimpinan UVERS, para delegasi South China Normal University (SCNU) juga melakukan dialog dan diskusi bersama para dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin serta para guru mandarin Sekolah Maitreyawira. (AS)

– Dihadiri Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta se-Kepri

Batam (BP) – Universitas Universal (UVERS) sukses menggelar dialog bersama Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X (sebelumnya namanya KOPERTIS), dan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Provinsi Kepri yang digelar di Kampus Universitas Universal (UVERS), Batam Centre, Jumat (7/12). Dialog tersebut juga menghadirkan puluhan pimpinan Perguruan Tinggi Swasta se-Provinsi Kepri.

Kegiatan tersebut menghadirkan Kepala LLDIKTI Wilayah X (Sumbar, Riau, Jambi dan Kepri) Prof. Dr Herri, MBA sebagai pembicara dan dipandu langsung Ketua APTISI Provinsi Kepri Dr Mustaqim. Rektor Universitas Universal (UVERS) Dr. Kisdarjono dalam sambutannya mengaku sangat berterimakasih kepada Kepala LLDIKTI Wilayah X, Ketua APTISI KEPRI dan para pimpinan Perguruan Tinggi swasta se-Kepri yang mempercayakan perguruan tingginya sebagai tuan rumah dalam dialog dan silaturrahmi tersebut.

Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah X Prof. Dr Herri, MBA sendiri memberikan materi tentang Lembaga Layanan DIKTI dan peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi. Dalam kesempatan tersebut, Prof Herri meminta kepada seluruh Pimpinan Perguruan tinggi se-Kepri untuk terus menerus meningkatkan kualitas pendidikan tingginya. Saat ini katanya, secara umum angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di Kepri masih rendah bila dibandingkan daerah lain. Salah satu

penyebabnya adalah tidak meratanya kualitas pendidikan tinggi dapat dilihat dari data perguruan tinggi swasta (PTS) yang telah terakreditasi dengan nilai A.

Soal proses layanan, sertifikasi dosen, SK, dan lain-lainnya yang terkait dengan tugas dan kewenangan LLDIKTI tidak perlu dipermasalahkan. “Apalagi saat ini semua layanan berbasis online. Jadi kalau ada urusan terkait dengan LLDIKTI tak perlu datang jauh-jauh ke Padang, cukup dari kampus masing-masing dan semua layanan LLDIKTI gratis,” ungkapnya.

Selain itu, dari data statistik LLDIKTI Wilayah X menunjukkan dari 253 Perguruan Tinggi yang berada di LLDIKTI wilayah X, 32 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di antaranya berada di Kepri. Dari 32 PTS tersebut ada 19 berbentuk sekolah tinggi, 6 universitas, 5 akademi, 1 Politeknik dan 1 Institut. “Saat ini, pemerintah terus mendorong terbentuknya perguruan tinggi yang berbentuk Polteknik atau institut di daerah. Kecuali pembentukan universitas yang saat ini dimoritorium pemerintah,” ungkapnya.

Saat ini, dari 32 perguruan tinggi swasta (PTS) di Provinsi Kepri, hanya 14 PTS yang terakreditasi, sisahnya masih non akreditasi. Diharap semua PTS sudah terakreditasi di BAN PT sebelum penamatan mahasiswanya.

Untuk meningkatkan mutu dan kualitas Pendidikan idealnya setiap perguruan tinggi harus memiliki 30 persen dosennya yang bergelar doktor. Namun, saat ini baru bisa tercapai 5 persen. Untuk itu, tidak ada jalan lain kecuali harus tersebut digesa para dosen di setiap perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikannya ke tingkat doktoral. Dan untuk meningkatkan uji kompentesi dosen tersebut, pemerintah melalui LLDIKTI menyiapkan 700 peserta beasiswa.

Dalam kesempatan itu, Herri juga mengatakan tentang perubahan nama Kopertis menjadi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL DIKTI), di mana sebelumnya Kopertis dipimpin seorang koordinator, sekarang dengan nama baru ini dipimpin seorang kepala.

Jadi lebih fokus pada pelayanan PTS dalam upaya menigkatkan kualitas DIKTI. Misalnya, Penilaian Acuan Kriteria (PAK) PT yang saat ini sudah online, Unit layanan terpadu. Dan yang terpenting juga kata Prof Herri adalah hasil karya ilmiah/penelitian dosen harus masuk ke Sinta dan Google Schoolar sebagai salah satu link kenaikan pangkat.

Salah satu cara terus meningkatkan kualitas adalah pembentukan forum lintas perguruan tinggi swasta. Misalnya, saat ini sedang dibentuk Forum Komunikasi bidang Kemahasiswaan. Selain itu, menindaklanjuti kerjama dengan perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Seperti mata kuliah dasar umum, saat ini LLDIKTI sudah bekerja sama dengan Universitas Terbuka, program beasiswa di salah satu perguruan tinggi di Taiwan. Kemudian, mendorong terciptanya mahasiswa menjadi Entrepreneurship, program pertukaran mahasiswa nusantara, penelitian dan lain-lain. Dan ke depan juga LLDIKTI juga mendorong agar komunikasi melalui VC dengan PTS daerah sekali dalam sebulan, dan LLDIKTI Entrepreneurship Award 2019. “Untuk LLDIKTI Entrepreneurship Award 2019 kita tawarkan APTISI Kepri untuk bisa menjadi tuan rumah,” katanya.

Sementara itu, di tempat yang sama Rektor Universitas Universal (UVERS) Dr. Kisdarjono mengapresiasi semua yang dipaparkan LLDIKTI Wilayah X Prof. Dr Herri, MBA. Menurutnya, khusus untuk Universitas Universal (UVERS), pihaknya tak pernah berhenti untuk terus menigkatkan kualitasnya. Baik penelitan, pengabdian masyarakat, kegiatan kemahasiswaan, peningkatan kerjasama perguruan tinggi luar negeri hingga saat ini terus dilakukan.

Ke mahasiswa, pihaknya terus menanamkan moralitas dan budi pekerti. “Jadi tidak hanya fokus meningkatkan disiplin ilmunya, namun yang terpenting dari adalah mengajarkan etika dan budi pekerti yang baik,” jelasnya.

Pernah suatu ketika mahasiswa magang di salah satu perusahaan, dan pihak perusahaan terkesan dengan mahasiswanya bukan karena kualitas pekerjaannya, namun karena budi pekerti yang luhur diterapkan di perusahaan tersebut.

Selain itu, khusus untuk Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin, Universitas Universal (UVERS) baru-baru ini sudah menggelar HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi/ujian kemahiran bahasa mandarin) setingkat ujian TOEFL bahasa Inggris, satu-satunya perguruan tinggi di Kepri yang menyelenggarakan ujian tersebut secara online. Dan pengujinya langsung dari China. ”Ujian HSK ini diikuti lebih kurang 300 mahasiswa,” kata Suryo Widiantoro, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu UVERS.

Selain itu bidang bahasa, bidang seni juga termasuk bidang studi yang paling menonjol di Universitas Universal (UVERS). “Baru-baru ini kita melakukan pentas seni dan tari di luar negeri,” kata Suryo.

Mahasiswa di Universitas Universal (UVERS) saat ini sudah diajarkan menjadi pengelola seni yang profesional. Jadi sudah betul-betul manajemen seni dan pertunjukkan sudah dijalankan. ”Bahkan dalam waktu dekat ini, tepatnya 15 Desember 2018 kita akan menggelar pentas seni dengan melibatkan 4 tingkat di Universitas Universal (UVERS) ” jelasnya.

Untuk diketahui, UVERS sendiri saat ini sudah memasuki tahun empat dengan memiliki 11 program studi, yakni Program Studi Seni Tari, Seni Musik, Manajemen, Akuntansi, Teknik Informatika, Sistem Informasi, Teknik Perangkat Lunak, Teknik Industri, Teknik Lingkungan, Teknik Telekomunikasi, dan Pendidikan Bahasa Mandarin.

UVERS adalah sebuah universitas swasta di Kota Batam yang didirikan dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.601/E/O/2014. Universitas Universal (UVERS) berada dibawah naungan Yayasan Pancaran Maitri bersama dengan Sekolah Maitreyawira. Belasan tahun bergelut di dunia pendidikan dengan mendirikan Sekolah Maitreyawira dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA dan SMK telah menginspirasi Yayasan Pancaran Maitri untuk menyediakan pendidikan yang lebih paripurna. Cita-cita tersebut diwujudkan dengan mendirikan Universitas Universal (UVERS).

Cita-cita tersebut didorong oleh tujuan mulia Yayasan Pancaran Maitri untuk menanamkan nilai-nilai Dunia Satu Keluarga melalui dunia pendidikan. Yayasan Pancaran Maitri mengharapkan nilai Dunia Satu Keluarga tidak berhenti ditanamkan karena para siswa telah lulus dari dunia sekolah. Bertujuan untuk melahirkan para profesional yang dapat berpartisipasi dalam realisasi Dunia Satu Keluarga, Universitas Universal (UVERS) menjadi salah satu catatan sejarah yang paling penting pada perjuangan ini. (jaq/adv)

Batam, 6 Desember 2018 – Exam Concert kembali digelar sebagai bentuk tugas akhir dari mahasiswa Seni Musik Universitas Universal (UVERS). Konser bertemakan “While I Pray I Breath” berusaha mengajak hadirin untuk ikut merasakan setiap nafas yang yang dihasilkan dari petikan nada para pemain. Selain itu konser juga dikemas dengan konsep penampilan secara solo dan orchestra. Salah satu penampilan yang ditampilkan secara orchestra membawakan karya Agustin Barrios yang berjudul Vals No. 3.

Tidak hanya sebagai bentuk tugas akhir, konser ini juga melaksanakan kegiatan charity dengan tujuan untuk membantu para korban bencana alam di Palu dan Donggala. Melalui penampilan orchestra dengan membawakan karya Tembang INLA yang berjudul Awan Putih, para mahasiswa mengajak hadirin untuk merasakan nada dari karya tersebut yang berusaha menyuarakan harmoni kehidupan dan pesan moral sesuai dengan tujuan dari kegiatan yang mereka usung. Dana yang didapat dari konser tersebut akan langsung disumbangkan untuk para korban Palu dan Donggala.

Selain penampilan orchestra sebagai pembuka acara dan juga satu karya lainnya sebagai karya untuk saudara di Palu dan Donggala. Penampilan solo dari para mahasiswa menjadi penampilan yang paling ditunggu para hadirin. Para mahasiswa menampilkan permainan solo dengan beragam alat musik seperti piano, biola, gitar dan flute. Melalui penampilan solo tersebut, mahasiswa membawakan karya orang-orang ternama seperti karya W.A Mozart yang berjudul Rando Alla Turca dan karya A. Vivaldi yang berjudul Concerto A Minor. Tak hanya menampilkan keluwesan mahasiswa dalam bermain alat musik, konser tersebut juga menampilkan suara merdu dari salah satu mahasiswa bernama Cau Fa yang menyanyikan salah satu karya George Bizet yang berjudul Habanera.

Bertempat di Ruang Auditorium UVERS, konser tersebut juga dihadiri oleh beberapa pihak penting yang ikut berperan dalam mensukseskan acara tersebut. Salah satunya, Ketua Yayasan Pancaran Maitri, Pandita Liyas Masri. Melalui sambutannya beliau menyampaikan UVERS sebagai satu-satunya universitas di Batam yang memiliki program studi Seni Musik dapat menunjukkkan bahwa Batam juga memiliki kelompok musik profesional yang setiap karyanya dapat dinikmati oleh masyarakat Batam dan juga wisatawan yang datang ke Batam. Selain itu, Program Studi Seni Musik diharapkan dapat menjadi ciri khas dari UVERS dan dapat berkontribusi lebih untuk Musik Dunia salah satunya dengan cara membuat event untuk memperingati Hari Musik Internasional yang jatuh pada tanggal 21 Juni. (Sh)

Kemajuan teknologi tidak hanya memaksa manusia untuk mengubah kebiasaan dalam kehidupannya sehari-hari, kemajuan tersebut juga mendorong munculnya tren otomasi dan pertukaran informasi terkini dalam teknologi pabrik. Universitas Universal (UVERS) sebagai salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Batam yang notabene ialah Kota Industri juga mulai membiasakan para mahasiswa dengan kemajuan yang disebut sebagai Industri 4.0.

Pengenalan Industri 4.0 tersebut dikemas oleh UVERS dalam seminar bertajuk “Industry 4.0 : Hardware, Software, and Management”. Seminar tersebut menghadirkan pemaparan Industri 4.0 dari tiga perspektif yang berbeda, yaitu hardware, software, dan sistem manajemen yang ada di pabrik. “Industri 4.0 menghadirkan smart factory atau pabrik pintar, kehadiran internet memungkinkan kolaborasi fisik dan siber antar manusia dalam sebuah perusahaan” ujar Dr. Eng. Ansarullah Lawi selaku Ketua Panitia dan Kepala Program Studi Teknik Industri UVERS.

Seminar yang diselenggarakan pada Sabtu (27/10) tersebut menghadirkan tiga pembicara dari tiga industri terkemuka di Kota Batam, yaitu Fadli Hamsani selaku Senior Manager di Schneider Electric Batam, Achmad Erry selaku Branch Manager di PT Infiniti Nuansa Internasional, dan Junindar selaku Ketua Microsoft User Group Indonesia atau MUGI Regional Batam.

Fadli Hamsani menyebutkan bahwa perkembangan Industri 4.0 sangat bertumpu pada kekuatan dan kemampuan internet. Pada akhirnya, hal tersebut memunculkan kecanggihan kecerdasan buatan atau artificial intelligence, robotic, quantum computing, nano technology, hingga peer to peer network. Ia juga menyampaikan bahwa smart factory yang hadir berkat era Industri 4.0 tersebut memiliki kapasitas untuk menghubungkan antar satu jaringan dengan jaringan lainnya. Selain itu, transparansi yang terlihat dari visibilitas data yang tinggi juga menjadi kelebihan smart factory. Smart factory juga proaktif dalam menganalisis masalah, hingga mengoptimalkan sumber daya yang ada di dalam pabrik.

Selain Fadli Hamsani dari Schneider Electric Batam, Achmad Erry dan Junindar juga tidak ketinggalan untuk menjelaskan kecanggihan yang dihasilkan oleh Industri 4.0. Sehingga dapat dilihat bahwa industri di Batam sekalipun telah melangkah untuk menjelma menjadi smart factory, oleh karena itu tidak ada pilihan lain bagi para mahasiswa selain menguasai dan menyesuaikan diri dengan kemajuan tersebut.

Bertempat di Auditorium Gedung C UVERS, seminar Industri 4.0 dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan. Peserta terdiri dari beberapa perguruan tinggi di Kota Batam maupun dari luar kota, selain itu para praktisi dari industri juga tidak ketinggalan untuk mendapatkan wawasan seputar kemajuan industri 4.0. (AS)

Setiap warga negara yang baik wajib untuk taat membayar pajak, namun permasalahan yang menjadi hambatan selama ini adalah kurangnya wawasan tentang regulasi perpajakan yang dicetuskan oleh pemerintah. Ketidaktahuan tersebut menyebabkan tipisnya kepedulian masyarakat dalam memenuhi kewajiban pajak.

Menyadari pentingnya wawasan perpajakan, Program Studi Akuntansi Universitas Universal (UVERS) menyelenggarakan seminar perpajakan bertajuk “PAS Final, Cara PAS Ungkap Harta, Finalkan Beban”. Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (27/10) tersebut menghadirkan Charles Christian, S.E., CA., CPA., BKP sebagai pembicara. “Hidup kita tidak terlepas dari pajak, ini tidak hanya perlu diketahui oleh para praktisi, tapi juga masyarakat lainnya” ujar Emi Lestari, S.E., M.M selaku Ketua Program Studi Akuntansi. Ia berharap wawasan perpajakan dapat dipahami oleh masyarakat termasuk mahasiswa.

Charles Christian, S.E., CA., CPA., BKP menyebutkan bahwa PAS Final atau Pengungkapan Aset Sukarela Dengan Tarif Final adalah kebijakan pemerintah pasca berakhirnya kebijakan Tax Amnesty atau Pengampunan Pajak. Ia mengungkapkan bahwa deklarasi harta pada periode Tax Amnesty yang mencapai 4.881 Triliun dari deklarasi dalam negeri, luar negeri, dan repatriasi masih mengindikasikan adanya harta yang belum diungkap oleh para wajib pajak.

Konsekuensinya, para wajib pajak yang hartanya tidak secara tuntas diungkapkan dalam Tax Amnesty beresiko untuk mendapatkan sanksi denda 200% dari nilai harta. Hal tersebut ditambah dengan terbitnya UU No 9 Tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan. Dengan kata lain, tidak ada lagi celah yang dapat digunakan wajib pajak untuk bersembunyi. Demi menghindari sanksi tersebut, pemerintah melalui Menteri Keuangan menerbitkan PMK 165/PMK.03/2017 tentang perubahan kedua PMK 118/PMK.03/2016.

Fasilitas PAS Final yang dicanangkan oleh pemerintah dapat digunakan untuk mengungkapkan harta yang belum diungkap selama periode Tax Amnesty. Fasilitas tersebut masih dapat digunakan sebelum terbitnya Surat Perintah Pemeriksaan (SP2) terhadap wajib pajak. Dengan melakukan pengungkapan dalam PAS Final, maka Badan Usaha akan dikenakan tarif 25%, Orang Pribadi sebesar 30%, dan Wajib Pajak Tertentu sebesar 12,5%.

Dengan adanya seminar tersebut, para mahasiswa diharapkan tidak hanya menggunakan pengetahuan tersebut untuk diri sendiri, selain itu mereka juga seharusnya menyebarkan pengetahuan tersebut kepada masyarakat lain demi terwujudnya kesadaran pajak yang lebih baik. (AS)

Kemajuan teknologi telah membawakan banyak kemudahan kepada masyarakat, oleh karena itu hal terbaik yang dapat dilakukan adalah mempelajari dan memanfaatkan teknologi dengan baik. Dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Universitas Universal (UVERS) memiliki dharma untuk mengabdi kepada masyarakat. Salah satu bentuk pengabdian UVERS adalah dengan membangun website untuk Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Batam.

Website Dekranasda Kota Batam ditujukan untuk menghubungkan antara Dekranasda Kota Batam dan mitra binaannya, yaitu para pengrajin Batik Batam. Dalam proses pengembangannya, website tersebut diperkenalkan kepada para pengrajin. Kegiatan pengenalan yang dilaksanakan pada Kamis (25/10) tersebut dikemas dalam dua Workshop sekaligus, yaitu Pengelolaan Kerajinan Khas Daerah Menggunakan Teknologi Informasi serta “Teknik Pengambilan Foto dan Desain Produk yang Menarik”.

Bertempat di Teater Harmonis UVERS, kegiatan workshop tersebut dihadiri oleh Marlin Agustina Rudi selaku Ketua Umum Dekranasda Kota Batam. Selain itu, beberapa Kepala Dinas di lingkungan Pemerintah Kota Batam juga tampak hadir. “Terima kasih UVERS telah membantu kami dengan adanya pengembangan web Dekrasnada dan teknik promosi produk, agar Batik Batam makin dikenal” ujar Marlin Agustina Rudi. Ketua Umum Dekranasda Kota Batam yang juga istri Walikota Batam Muhammad Rudi tersebut menyebutkan bahwa Kota Batam masih kekurangan pengrajin, sehingga ia mewacanakan program satu kecamatan satu pengrajin, tentu bantuan dari UVERS menjadi pemacu semangat pula bagi Dekranasda Kota Batam.

“Usaha Kecil dan Menengah di Kota Batam sangat membutuhkan pemberdayaan, pemberdayaan tersebut dilakukan oleh Universitas Universal (UVERS) melalui pembinaan dalam rangka menyebarkan pengetahuan kepada masyarakat.” tegas Dr. Kisdarjono, Rektor Universitas Universal (UVERS). Ia menyebutkan bahwa implementasi pengabdian kepada masyarakat dalam fenomena ini dilakukan dengan memberdayakan pengrajin melalui pengembangan website Dekranasda agar pengrajin dapat terkoneksi dengan Dekranasda. Selain itu, dengan bantuan teknologi, diharapkan para pengrajin juga dapat bersaing dengan pengusaha lainnya di pasar.

Dalam kegiatan ini, UVERS dan Dekranasda Kota Batam juga bersepakat untuk menjalin kerjasama yang dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani bersama. Kerjasama antara UVERS dan Dekranasda Kota Batam tersebut akan mencakup pengembangan kurikulum tepat sasaran antara Dunia Kerajinan dan Dunia Akademis. Selain itu, Kolaborasi tentang Pengembangan Teknologi Informasi dan menerapkannya kepada masyarakat juga akan dilaksanakan bersama. Hal-hal tersebut tentu ditujukan demi menyelesaikan masalah Kerajinan/Industri Kecil, termasuk dengan melakukan penelitian, serta Pelaksanaan seminar, kuliah tamu, hingga workshop. (AS)

Salah satu kunci untuk mempercepat pencapaian tujuan bersama adalah melakukan sinergi dan kolaborasi. Hal tersebut juga berlaku bagi pencapaian tujuan bersama perguruan tinggi yang dirumuskan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Demi mencapai tujuan tersebut, Universitas Universal (UVERS) turut menggandeng STIE Bentara Persada dan STMIK GICI untuk berkolaborasi.

Seremoni penandatanganan Nota Kesepahaman yang dilaksanakan pada Kamis (11/10) tersebut dihadiri oleh pimpinan ketiga perguruan tinggi, yaitu Dr. Kisdarjono selaku Rektor Universitas Universal, Nikolaus Duli, S.Ag., S.H., ,M.M selaku Ketua STIE Bentara Persada, dan Zainul Munir, S.T., M.e.T.C. selaku Ketua STMIK GICI.

Bertempat di Ruang Auditorium 101 UVERS, ketiga perguruan tinggi Kota Batam tersebut bersepakat untuk berkolaborasi dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain itu, pembinaan sumber daya manusia masing-masing perguruan tinggi juga menjadi fokus dalam kesepakatan, baik pemberdayaan dosen maupun tenaga kependidikan. Secara lebih spesifik, pengembangan dan pembinaan institusi khususnya dalam hal akreditasi juga menjadi perhatian.

Dengan adanya kolaborasi tersebut, UVERS, STIE Bentara Persada, dan STMIK GICI diharapkan dapat semakin aktif untuk berperan dalam memperkaya ilmu pengetahuan maupun memperkuat institusi masing-masing. (AS)

Pengenalan profesi dan bidang keahlian adalah salah satu cara terbaik untuk mempersiapkan mahasiswa demi berkarya di dunia kerja. Setiap profesi tentu diharapkan untuk memberikan kontribusi masyarakat, dan harapan tersebut dapat dicapai dengan menghasilkan lulusan terbaik dari perguruan tinggi. Demi memberikan wawasan tentang profesi kepada khalayak, ISTMI (Ikatan Sarjana Teknik dan Manajemen Industri) melaksanakan program ISTMI Goes To Campus.

Program Studi Teknik Industri bekerjasama dengan ISTMI menghadirkan ISTMI Goes To Campus di Universitas Universal (UVERS). Kegiatan yang dikemas dalam bentuk Kuliah Umum pada Sabtu (13/10) tersebut diisi sosialisasi Program Profesi Teknik Industri dan Manajemen Industri serta program regular mingguan, yaitu ISTMI Goes to Campus dengan agenda Pengenalan ISTMI khususnya kepada Jurusan Teknik Industri.

Program pengenalan tersebut disampaikan oleh Ir. Faizal Safa, M.Sc., IPU selaku Ketua Umum Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia (ISTMI) sekaligus Anggota Pokja Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) dan Lembaga Produktivitas Nasional (LPN). Di akhir kegiatan, kemitraan antara UVERS dan ISTMI diperkuat dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Ir. Faizal Safa, M.Sc., IPU selaku Ketua Umum ISTMI dan Dr. Eng. Ansarullah Lawi selaku Ketua Program Studi Teknik Industri.

Kerjasama tersebut mencakup realisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, penyelenggaraan seminar, kuliah tamu, dan workshop, hingga penerbitan publikasi bersama dan dukungan jejaring yang memadai untuk pengembangan institusi. (AS)

Saling mempelajari dan memahami budaya adalah cara terbaik untuk menjalin komunikasi yang efektif, tidak jarang perbedaan budaya serta kegagalan dalam menerima perbedaan menjadi salah satu alasan terjadinya ketidakharmonisan dalam kehidupan manusia. Dalam rangka mempelajari pertukaran budaya, beberapa perwakilan perguruan tinggi dari Guangzhou, Hongkong, dan Macau mengunjungi Universitas Universal (UVERS).

Kegiatan kunjungan bertajuk Indonesia – Chinese Culture Arts Festival 2018 tersebut diikuti oleh para mahasiswa dari Jinan University, Sun Yat Sen University, South China Normal University, Hongkong University dan universitas lainnya. Bertempat di gedung Universitas Universal, para mahasiswa dan dosen pendamping disambut dengan berbagai pertunjukkan seni budaya khas Indonesia. Pertunjukkan seni budaya yang dibawakan oleh para mahasiswa UVERS dan perwakilan Sekolah Maitreyawira tersebut meliputi tarian dan lagu daerah.

Dalam sambutannya, Dr. Kisdarjono selaku rektor UVERS menyebutkan bahwa penanaman karakter yang kuat merupakan inti dari pendidikan UVERS. Tidak hanya itu, Dr. Kisdarjono juga menyebutkan bahwa UVERS memiliki nilai inti yang disebut sebagai universal love. “Universal Love tidak hanya disampaikan kepada sesama manusia, tapi juga dengan cara mencintai makhluk lain, dan semangat tersebut kita mulai dari pertemuan hari ini, kita mulai dengan semangat dunia satu keluarga” ucap Dr. Kisdarjono.

“Kami merasakan penyambutan yang sangat hangat dan antusias disini, sehingga kami berharap mahasiswa kami akan mendapatkan banyak pelajaran berharga di Batam” kata Mr. Ye Nong, selaku perwakilan dosen pendamping. Kegiatan yang berlangsung dari 26 Juli hingga 28 Juli 2018 tersebut akan diisi dengan berbagai kegiatan, misalnya belajar bermain alat musik angklung, pertunjukan seni, perjalanan ke Pulau Bahagia, hingga merasakan wisata belanja Kota Batam.

Anggota DPRD Kota Batam, Hendra Asman juga tidak ketinggalan untuk memberikan sambutannya. Ia mengucapkan terima kasih kepada para mahasiswa yang melakukan kunjungan ke Kota Batam untuk melakukan pertukaran ilmu dan pertukaran budaya. Hendra Asman berharap akan semakin banyak program yang dapat dilakukan lintas negara dengan difasilitasi oleh UVERS. (AS)

Indonesia adalah sebuah negara dengan jutaan potensi yang dapat dikembangkan, bahkan setiap daerah memiliki keunikan tersendiri dalam berbagai hal. Potensi daerah dan warga tersebut seringkali terhambat pengembangannya karena kurangnya wawasan tentang teknologi masa kini yang membuat hidup semakin praktis. Menyadari hal tersebut, Universitas Universal (UVERS) menyelenggarakan penyuluhan dan pelatihan demi memperkenalkan teknologi mutakhir masa kini kepada masyarakat Pulang Lengkang.

Demi membekali masyarakat Pulau Lengkang dengan pemanfaatan teknologi internet dan smartphone, UVERS mengadakan dua kegiatan sekaligus, yaitu Penyuluhan dan Sosialisasi Pemanfaatan Internet untuk Meningkatkan Wawasan dan Potensi Kelompok Pemuda serta Pelatihan Optimalisasi Aplikasi pada Smartphone untuk Meningkatkan Potensi Pariwisata dan Usaha Kreatif. Kegiatan yang dilaksanakan pada Minggu (8/7) tersebut menghadirkan pemateri dari Program Studi Sistem Informasi, yaitu Suryo Widiantoro, S.T., MM.SI., M.Com (IS), Yodi, S.Kom., M.SI, Steffi Adam, S.SI., M.MSI, dan Marfuah, S.SI., M.Kom.

Kegiatan yang diikuti oleh puluhan generasi muda Pulau Lengkang tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang sisi positif pemanfaatan internet dalam kehidupan sehari-hari dan memberikan tambahan keahlian dalam penggunaan aplikasi smartphone untuk meningkatkan potensi wisata dan usaha kreatif. Kegiatan yang merupakan bagian program pengabdian kepada masyarakat Program Studi Sistem Informasi UVERS tersebut tentu diharapkan dapat memberdayakan masyarakat Pulau Lengkang untuk memperkenalkan daerahnya kepada dunia luar. (AS)

Scroll to Top