Terkadang banyak hal yang tidak dapat dipecahkan oleh teori, namun membutuhkan penguasaan keahlian yang nyata untuk memecahkannya. Di sisi lain, praktek juga tidak dapat dijalankan tanpa memperhatikan teori. Kedua hal ini menegaskan bahwa dunia pendidikan tidak dapat bergerak sendiri untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas.

Universitas Universal (UVERS) sebagai lembaga pendidikan yang bergerak di dunia akademis tentu tidak dapat bergerak sendiri dalam membangun kualitas sumber daya manusia yang berkelas. Selain dibekali dengan kemampuan akademik yang baik, Universitas Universal (UVERS) juga mempersiapkan lulusannya dengan kemampuan praktis yang mumpuni.

Demi mencapai ikhtiar tersebut, Universitas Universal (UVERS) turut menggandeng Asosiasi Pengusaha Tiongkok – Kepri Indonesia. Kerjasama tersebut diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman antar kedua pihak. Bertempat di Ruang 101 Universitas Universal (UVERS), Pihak Asosiasi Pengusaha Tiongkok – Kepri Indonesia diwakili oleh Shen Jianping selaku Wakil Ketua, sedangkan Universitas Universal (UVERS) diwakili oleh Dr. Kisdarjono selaku Rektor.

Seremoni penandatanganan yang dilaksanakan pada Selasa (30/5) ini memuat kesepakatan kerjasama saling menguntungkan dalam pemanfaatan potensi, keahlian, dan fasilitas masing-masing pihak demi mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.

“UVERS mengemban tugas berat yaitu tugas pendidikan sehingga tidak bisa dipikul sendiri, maka kami perlu mencari mitra untuk bersama-sama mengemban tugas ini.” ujar Dr Kisdarjono selaku Rektor Universitas Universal (UVERS). Dr. Kisdarjono berharap sumber daya yang dihasilkan oleh Universitas Universal (UVERS) dapat diterima dan sesuai dengan kebutuhan dunia industri.

Shen Jianping selaku Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Tiongkok – Kepri Indonesia turut merasa terhormat dapat bekerjasama dengan Universitas Universal (UVERS), sebab ia berpendapat universitas adalah tempat untuk membina kader penerus bangsa. Ia juga menyambut baik realisasi kerjasama ini sebab perkembangan zaman turut meningkatkan kebutuhan terhadap tenaga ahli yang kompeten.

Dengan kerjasama yang dijalin tersebut, tentu Universitas Universal (UVERS) dapat semakin memaksimalkan kualitas lulusan dengan kemampuan akademik sekaligus kemampuan praktis yang berkualitas dan berdaya saing. . Selain dibekali dengan kemampuan akademik yang baik, Universitas Universal (UVERS) juga mempersiapkan lulusannya dengan kemampuan praktis yang mumpuni. (AS)

Sebagai universitas yang sedang berupaya mewujudkan kualitas pendidikan berdaya saing tinggi, Universitas Universal (UVERS) menjalin kerjasama bidang teknologi dan kewirausahaan bersama GFSoft Indonesia. Kerjasama antar kedua pihak dituangkan dalam nota kesepahaman yang memuat beberapa kesepakatan.

Bertempat di gedung Universitas Universal (UVERS), penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan pada Kamis (4/5) dengan dihadiri oleh Dr. Kisdarjono selaku Rektor Universitas Universal (UVERS) dan Darmadi selaku Direktur GFSoft Indonesia. Kesepakatan yang tercantum dalam nota kesepahaman mencakup kerjasama saling menguntungkan dengan memanfaatkan potensi, keahlian, dan fasilitas yang dimiliki masing-masing pihak untuk mengembangkan kegiatan dalam bidang teknologi dan kewirausahaan.

“Sebuah universitas yang mengandalkan lulusan tentu membutuhkan mitra industri sebagai tempat bekerja bagi para mahasiswa.” Ujar Dr. Kisdarjono. Ia berpendapat lulusan yang berkualitas adalah lulusan yang dapat bekerja di perusahaan yang memiliki daya saing tinggi. Sehingga untuk mencapai itu, Universitas Universal (UVERS) menggandeng GFSoft Indonesia.

Dengan adanya nota kesepahaman tersebut, mahasiswa Universitas Universal (UVERS) dimungkinkan untuk mengikuti seminar, simulasi software GF, praktek kerja mahasiswa, kunjungan industri, rekrutmen lulusan, dan layanan karir. Para mahasiswa juga dapat untuk meraih beasiswa pendidikan sebagai perwujudan corporate social responsibility atau CSR perusahaan. (AS)

Isu lingkungan kini tidak hanya menjadi perhatian bagi sebuah komunitas, kerusakan lingkungan telah mendorong semua negara di dunia untuk terus memperhatikan kelangsungan lingkungan hidup. Salah satu upaya Indonesia dalam menjaga kelestarian lingkungan adalah dengan membina para duta lingkungan hidup.

Sebagai bentuk perhatian pada isu lingkungan hidup, Universitas Universal (UVERS) turut serta mendorong para mahasiswanya untuk mengikuti Pemilihan Duta Lingkungan Hidup Kota Batam 2017. Para mahasiswa program studi manajemen yang mewakili Universitas Universal (UVERS), yaitu Deddy Andika, Yosi Maitriana, dan Azlina Putri. Berbagai ide kreatif tentang pelestarian lingkungan telah mereka sampaikan dihadapan para juri.

Alhasil, Deddy Andika dan Yosi Maitriana terpilih menjadi Duta Lingkungan Hidup Kota Batam. Salah satu ide kreatif yang mereka bawakan adalah program melipat sampah. Kegiatan tersebut adalah langkah sederhana untuk mengurangi volume sampah, sehingga tidak terjadi penumpukan sampah yang terlalu berlebihan.

Setelah ini, Deddy Andika dan Yosi Maitriana akan melanjutkan perjuangannya untuk mendapatkan predikat juara untuk kreativitas program pada 23 Juli 2017. Pada dasarnya, Duta Lingkungan bertugas untuk melakukan sosialisasi isu-isu lingkungan dan memberikan program untuk mengatasi masalah-masalah lingkungan. Tujuannya agar masyarakat semakin peduli kepada lingkungan di sekitarnya.

Menanggapi terpilihnya mahasiswa Universitas Universal (UVERS) sebagai Duta Lingkungan Hidup 2017, Gita Prajati, S.Si., M.T selaku Ketua Program Studi Teknik Lingkungan berharap para mahasiswa dapat mengajak semakin banyak orang untuk peduli pada lingkungan sekitar.

“Saya berharap para Duta Lingkungan menjalankan tugas sebagai ambassador yang mampu mensosialisasikan pentingnya kebersihan, keindahan, dan kesehatan lingkungan bagi kelangsungan hidup masyarakat Kota Batam.” Ujar Silvia Hilda Kusumaningtyas, salah satu juri pemilihan Duta Lingkungan Hidup Kota Batam 2017. Ia juga berharap konsep yang diajukan oleh para duta tidak hanya menjadi wacana, namun perlu dibuat dalam bentuk gerakan nyata.

Bahasa Mandarin kini telah menjadi salah satu bahasa yang paling diperhitungkan di dunia. Hal tersebut mendorong banyak orang untuk menguasai bahasa mandarin. Bukan hanya dipelajari, Bahasa Mandarin kini juga diperlombakan pada berbagai tingkat. Salah satu perlombaan bergengsi adalah Kompetisi Bahasa Mandarin “Chinese Bridge” se-Indonesia. Hingga tahun ini, kompetisi ini telah berlangsung sebanyak 17 kali dan diselenggarakan dari 17 Juni hingga 18 Juni 2017.

Universitas Universal (UVERS) melalui Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin juga turut serta dalam kompetisi tersebut. Perlombaan yang diselenggarakan di Jakarta tersebut terdiri dari lomba tertulis, pidato Bahasa Mandarin, dan pertunjukan kesenian Tiongkok. Tahun ini, Universitas Universal (UVERS) mengirimkan 3 mahasiswa untuk berpartisipasi, yaitu Williem Wijaya, Herlin Charlin, dan Hendy Wiranto.

Meski kompetisi kali ini adalah kompetisi Chinese Bridge tingkat nasional perdana yang diikuti, Universitas Universal (UVERS) melalui mahasiswanya Williem Wijaya berhasil mendapatkan predikat Pidato Bahasa Mandarin Terbaik.

“Saya tidak sempat berpikir memiliki kesempatan untuk mendapatkan juara tersebut karena peserta lain juga sangat tangguh, namun saya berusaha semaksimal mungkin untuk menampilkan yang terbaik.” Ujar Williem Wijaya. Lulusan SD, SMP, dan SMA Maitreyawira tersebut juga mengaku sempat tidak percaya diri dengan kemampuannya.

Angel Yew, S.S., MTCSOL selaku salah satu dosen program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Universal (UVERS) menyatakan mahasiswa harus sering mengikuti kompetisi bergengsi seperti ini agar mahasiswa dapat lebih cepat meningkatkan kemampuan bahasa mandarin, sebab diperlukan upaya ekstra untuk mempelajari pengetahuan dan budaya Tiongkok yang belum dipelajari di kelas sekaligus belajar untuk menjadi seorang performer yang baik.

Angel Yew, S.S., MTCSOL juga berharap program studi Pendidikan Bahasa Mandarin dapat meningkatkan diri dan meraih prestasi pada kompetisi-kompetisi bergengsi lainnya. (AS)

Terkadang banyak hal yang tidak dapat dipecahkan oleh teori, namun membutuhkan penguasaan keahlian yang nyata untuk memecahkannya. Di sisi lain, praktek juga tidak dapat dijalankan tanpa memperhatikan teori. Kedua hal ini menegaskan bahwa dunia pendidikan tidak dapat bergerak sendiri untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas.

Universitas Universal (UVERS) sebagai lembaga pendidikan yang bergerak di dunia akademis tentu tidak dapat bergerak sendiri dalam membangun kualitas sumber daya manusia yang berkelas. Selain dibekali dengan kemampuan akademik yang baik, Universitas Universal (UVERS) juga mempersiapkan lulusannya dengan kemampuan praktis yang mumpuni.

Demi mencapai ikhtiar tersebut, Universitas Universal (UVERS) turut menggandeng Asosiasi Pengusaha Tiongkok – Kepri Indonesia. Kerjasama tersebut diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman antar kedua pihak. Bertempat di Ruang 101 Universitas Universal (UVERS), Pihak Asosiasi Pengusaha Tiongkok – Kepri Indonesia diwakili oleh Shen Jianping selaku Wakil Ketua, sedangkan Universitas Universal (UVERS) diwakili oleh Dr. Kisdarjono selaku Rektor.

Seremoni penandatanganan yang dilaksanakan pada Selasa (30/5) ini memuat kesepakatan kerjasama saling menguntungkan dalam pemanfaatan potensi, keahlian, dan fasilitas masing-masing pihak demi mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.

“UVERS mengemban tugas berat yaitu tugas pendidikan sehingga tidak bisa dipikul sendiri, maka kami perlu mencari mitra untuk bersama-sama mengemban tugas ini.” ujar Dr Kisdarjono selaku Rektor Universitas Universal (UVERS). Dr. Kisdarjono berharap sumber daya yang dihasilkan oleh Universitas Universal (UVERS) dapat diterima dan sesuai dengan kebutuhan dunia industri.

Shen Jianping selaku Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Tiongkok – Kepri Indonesia turut merasa terhormat dapat bekerjasama dengan Universitas Universal (UVERS), sebab ia berpendapat universitas adalah tempat untuk membina kader penerus bangsa. Ia juga menyambut baik realisasi kerjasama ini sebab perkembangan zaman turut meningkatkan kebutuhan terhadap tenaga ahli yang kompeten.

Dengan kerjasama yang dijalin tersebut, tentu Universitas Universal (UVERS) dapat semakin memaksimalkan kualitas lulusan dengan kemampuan akademik sekaligus kemampuan praktis yang berkualitas dan berdaya saing. . Selain dibekali dengan kemampuan akademik yang baik, Universitas Universal (UVERS) juga mempersiapkan lulusannya dengan kemampuan praktis yang mumpuni. (AS)

Perkembangan ilmu pengetahuan tidak pernah menemui akhir. Ilmu pengetahuan selalu berkembang mengikuti perkembangan zaman. Salah satu ilmu pengetahuan yang selalu berkembang adalah Ilmu Akuntansi. Demi terus mengembangekan kompetensi sumber daya manusia, Program Studi Akuntansi Universitas Universal (UVERS) berpartisipasi dalam kegiatan Simposium Nasional Akuntansi Vokasi Ke 6 tahun 2017. Simposium tersebut berlangsung dari tanggal 4 Mei hingga 6 Mei 2017.

Bertempat di Ibis Style Hotel Batam, Universitas Universal (UVERS)mengutus 3 tim yang terdiri dari 1 tim dosen dan 2 tim mahasiswa. Yentina Siregar, S.E., AK., M.Si., CA (Ketua Program Studi Akuntansi) dan Bornok Situmorang, S.E., M.Ak (Dosen Program Studi Akuntansi) mewakili tim dosen dalam simposium tersebut dengan judul penelitian “Ketepatan IFRS (International Finance Reporting Standard), Keahlian Tugas Auditor, dan Judgement Framework atas Opini Auditor.” Penelitian tersebut berfokus pada perihal perubahan Generally Accepted Principle (GAP) menjadi International Finance Reporting Standard (IFRS).

Perubahan yang kemudian menjadi perubahan standar akuntansi internasional tersebut banyak menyebabkan perubahan kebijakan akuntansi. Perubahan tersebut memerlukan pemahaman yang detail dari auditor untuk memberikan opini yang tepat. Kebijakan dalam IFRS akan sangat menentukan kebijakan auditor. Perubahan tersebut juga menuntut auditor untuk memiliki judgement framework, sebab opini seorang auditor sangat bergantung pada kemampuan judgement-nya.

Penelitian ini memberikan bukti-bukti empiris bahwa perubahan kebijakan secara otomatis akan mempengaruhi opini auditor. Tujuan selanjutnya adalah membantu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memantau kemampuan auditor terkait perubahan regulasi saat ini. Kemudian penelitian ini juga akan membantu pengguna laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia untuk memilih Kantor Akuntan Publik yang tepat untuk melakukan audit pada perusahaannya.

“Tujuan kami dari prodi adalah untuk meningkatkan kompetensi SDM Universitas Universal, terutama kompetensi dosen.” Ujar Yentina Siregar, S.E., AK., M.Si., CA. Ia berpendapat, untuk meningkatkan kompetensi tersebut para dosen dan program studi perlu intens untuk mengikuti simposium skala nasional. Ia juga menjelaskan bahwa Universitas Universal (UVERS) dapat meningkatkan kualitas lulusan melalui kegiatan serupa.

Diikuti oleh politeknik-politeknik dan beberapa universitas dari seluruh Indonesia, Universitas Universal (UVERS) mendapatkan predikat juara 1 dalam kategori orisinalitas karya tingkat dosen. Yentina Siregar, S.E., AK., M.Si., CA berharap dukungan penuh dari semua pihak agar pada kesempatan lain Universitas Universal (UVERS) dapat lebih membuktikan diri di tingkat nasional maupun internasional. (AS)

Perkembangan ilmu pengetahuan tidak pernah menemui akhir. Ilmu pengetahuan selalu berkembang mengikuti perkembangan zaman. Salah satu ilmu pengetahuan yang selalu berkembang adalah Ilmu Akuntansi. Demi terus mengembangekan kompetensi sumber daya manusia, Program Studi Akuntansi Universitas Universal (UVERS) berpartisipasi dalam kegiatan Simposium Nasional Akuntansi Vokasi Ke 6 tahun 2017. Simposium tersebut berlangsung dari tanggal 4 Mei hingga 6 Mei 2017.

Perubahan yang kemudian menjadi perubahan standar akuntansi internasional tersebut banyak menyebabkan perubahan kebijakan akuntansi. Perubahan tersebut memerlukan pemahaman yang detail dari auditor untuk memberikan opini yang tepat. Kebijakan dalam IFRS akan sangat menentukan kebijakanauditor. Perubahan tersebut juga menuntut auditor untuk memiliki judgement framework, sebab opini seorang auditor sangat bergantung pada kemampuan judgement-nya.

Penelitian ini memberikan bukti-bukti empiris bahwa perubahan kebijakan secara otomatis akan mempengaruhi opini auditor. Tujuan selanjutnya adalah membantu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memantau kemampuan auditor terkait perubahan regulasi saat ini. Kemudian penelitian ini juga akan membantu pengguna laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia untuk memilih Kantor Akuntan Publik yang tepat untuk melakukan audit pada perusahaannya.

“Tujuan kami dari prodi adalah untuk meningkatkan kompetensi SDM Universitas Universal, terutama kompetensi dosen.” Ujar Yentina Siregar, S.E., AK., M.Si., CA. Ia berpendapat, untuk meningkatkan kompetensi tersebut para dosen dan program studi perlu intens untuk mengikuti simposium skala nasional. Ia juga menjelaskan bahwa Universitas Universal (UVERS) dapat meningkatkan kualitas lulusan melalui kegiatan serupa.

Diikuti oleh politeknik-politeknik dan beberapa universitas dari seluruh Indonesia, Universitas Universal (UVERS) mendapatkan predikat juara 1 dalam kategori orisinalitas karya tingkat dosen. Yentina Siregar, S.E., AK., M.Si., CA berharap dukungan penuh dari semua pihak agar pada kesempatan lain Universitas Universal (UVERS) dapat lebih membuktikan diri di tingkat nasional maupun internasional. (AS)

Era digital menuntut anak-anak muda untuk berpikir semakin kreatif termasuk dalam hal berwirausaha. Belakangan ini bisnis-bisnis baru yang berkembang dan berhasil adalah bisnis berbasis teknologi atau yang lebih dikenal dengan technopreneur. Berbagai usaha yang dulu dijalankan secara konvensional kini beralih ke platform-platform digital yang lebih menarik dan praktis.

Dengan melihat berbagai peluang yang tersedia di era digital ini, program studi Teknik Informatika Universitas Universal (UVERS) bersama Komunitas Ruang Kreasi menyelenggarakan seminar bertajuk “Build Your Future Startup”. Seminar bertema technopreneur tersebut dibawakan oleh Arseto Hartantiyo Pinontoan selaku Co Founder Alamaak dan Ruang Kreasi. Seminar yang berlangsung pada Sabtu (7/10) tersebut dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Kota Batam.

Arseto Hartantiyo Pinontoan menyebutkan bahwa peluang bagi para technopreneur kini terbuka luas, sebab 51% penduduk dunia adalah pengguna internet aktif. Terlebih, para pengguna internet aktif tersebut juga merupakan pengguna sosial media dan smartphone yang hidupnya dekat dengan dunia maya. Ia juga menjelaskan bahwa bisnis saat ini dapat dilakukan dengan menciptakan ide-ide baru maupun merancang ulang ide-ide lama dengan beberapa konsep baru. Namun Arseto mengingatkan bahwa tidak semua bisnis digital dapat eksis di era digital, sehingga saat ini yang perlu dipikirkan adalah bagaimana menciptakan bisnis yang paling ideal untuk era digital.

“Tujuan kegiatan ini adalah untuk menginspirasi mahasiswa Universitas Universal (UVERS) untuk bisa menciptakan ide-ide bisnis dan merealisasikannya dengan membangun startup berdasarkan ide bisnis yang mereka temukan.” Ujar Ahmad Fitriansyah, S.Kom., M.Kom. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika. Ia berharap mahasiswa Universitas Universal (UVERS) tidak hanya dapat menjalankan bisnis secara konvensional, tapi juga menjalankan bisnis dengan memanfaatkan teknologi.

Indonesia merupakan negara dengan keberagaman budaya dan agama. Sesuai dengan Pancasila sebagai Ideologi Negara tertuang dalam sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia, bahwa dengan keberagaman yang dimiliki Indonesia tetap satu untuk menuju Persatuan Indonesia. Hal ini tentunya menjadikan kita harus selalu menjalin dan menjaga silaturahmi antar umat beragam. Walaupun kita memiliki keyakinan berbeda, hal tersebut tidak menjadikan kita untuk bertentangan atau sampai terpecah belah. Pertemuan atau acara keakraban antar umat beragama menjadi salah satu wadah yang dapat diciptakan untuk menjalin silaturahmi. Hal tersebut dilaksanakan oleh Universitas Universal (UVERS) yang memfasilitasi pertemuan silaturahmi dengan PWNU Kepulauan Riau. Pertemuan Silaturahmi tersebut dilaksanakan pada Sabtu (16/11) di Ruang Nature Loving Education Hub.

Pertemuan dikemas dalam bentuk dialog bersama antara pembicara dan audiens. Pembicara dalam pertemuan silaturahmi tersebut adalah Dr. Muhammad AS Hikam yang merupakan Menteri Riset dan Teknologi pada era Presiden Abdurrahman Wahid. Pertemuan tersebut memiliki tujuan untuk meningkatkan kepedulian bersama dalam membangun kehidupan masyarakat yang harmonis dan memperkuat kebangsaan. Melalui perkenalan tentang prinsip “Dunia Satu Kleuarga” dan “Islam Rahmat Bagi Semua” diharapkan bahwa kedua prinsip tersebut dapat dijadikan landasan kerja nyata dalam berbagai bidang seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan dan peningkatan kesadaran berbangsa. (Sh)

Scroll to Top