Dengan visi untuk menjadi perguruan tinggi terkemuka yang memiliki jejaring global dan berkontribusi besar bagi peradaban, Universitas Universal (UVERS) selalu menggiatkan upaya kerjasama dengan berbagai pihak. Kerjasama yang dijalin oleh UVERS juga mencakup kerjasama-kerjasama internasional. Salah satu pihak yang digandeng oleh UVERS untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah Minnan Normal University.

UVERS dan Minnan Normal University sebelumnya telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MOU. Kunjungan kedua Minnan Normal University pada Sabtu (14/12) siang adalah untuk membicarakan secara spesifik tentang program-program kerjasama yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan antara dua kampus tersebut. Dalam diskusi program kerjasama tersebut, Minnan Normal University diwakili oleh Prof. Zhang Long Hai selaku Wakil Rektor beserta jajarannya.

Dalam diskusi program kerjasama tersebut, UVERS menghadirkan rektor, wakil rektor, dan dekan seluruh fakultas. Dalam sambutannya, Dr. Kisdarjono selaku Rektor UVERS menyampaikan rasa hormatnya atas kehadiran jajaran Minnan Normal University. Ia menjelaskan momentum ini akan menjadi awal dari persahabatan yang baik antara kedua perguruan tinggi. Dr. Kisdarjono berharap UVERS dapat mendapatkan pengalaman berharga dari Minnan Normal University.

“Para pegiat pendidikan harus terus meningkatkan kamampuan diri dan pikiran dalam dunia pendidikan” ujar Prof. Zhang Long Hai selaku Wakil Rektor Minan Normal University. Ia menegaskan bahwa diskusi yang dilaksanakan bersama UVERS adalah salah satu langkah untuk mengembangkan diri dan pikiran para pegiat pendidikan. Prof. Zhang Long Hai menjelaskan bahwa Minnan Normal University siap menjalankan program kerjasama dengan UVERS yang lebih spesifik.

Dalam diskusi tersebut, setiap dekan pada fakultas di UVERS menyampaikan maksud kerjasamanya kepada perwakilan Minnan Normal University. Widyanarto, M.Sn selaku Dekan Fakultas Seni menyampaikan maksudnya untuk memperkaya wawasan seni, gagasan yang dikemukakan adalah dengan melakukan pertukaran dosen dan pakar dalam hal seni tari. Ia berharap dosen-dosen UVERS dapat memperkenalkan tarian-tarian Indonesia seperti tarian Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan tarian daerah lainnya di Tiongkok. Selain itu, Widyanarto, M.Sn juga mengundang Minnan Normal University untuk bersama-sama mengembangkan desa seni binaan UVERS.

Selanjutnya, Dr.Eng. Ansarullah Lawi selaku Dekan Fakultas Teknik juga memaparkan rencana programnya. Lawi memberikan saran untuk mengadakan seminar online atau webbinar yang diisi oleh narasumber dari kedua perguruan tinggi secara bergantian. Hal ini bermaksud agar mahasiswa kedua perguruan tinggi memiliki wawasan yang lebih luas terkait pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu.

Mencermati berbagai rencana program kerjasama yang akan direalisasikan, Prof. Zhang Long Hai mengungkapkan bahwa pihaknya mendapatkan banyak inspirasi untuk mengembangkan pendidikan bersama UVERS. Minnan Normal University berkomitmen untuk merealisasikan beberapa kerjasama dengan UVERS, seperti pengiriman mahasiswa untuk kuliah ke Tiongkok, pengadaan konferensi internasional, dan berbagai kerjasama lain yang bisa dibicarakan lebih jauh. (AS)

Batam, 7 Desember 2019 – Universitas Universal (UVERS) selalu memiliki saat-saat yang tepat untuk para penikmat seni agar dapat menikmati berbagai pertunjukan yang disuguhkan oleh mahasiswa Fakultas Seni. Setelah selesai dengan pertunjukan resital piano beberapa hari yang lalu oleh mahasiswa Program Studi Seni Musik, Fakultas Seni kembali menyuguhkan sesuatu yang berbeda yaitu kolaborasi pertunjukan antara Program Studi Seni Tari dan Program Studi Seni Musik. Kolaborasi Pertunjukan dengan tema “Dwimatra” berhasil menghibur para penonton pada Jumat (06/12) di Ruang Auditorium Harmonis UVERS. Penonton terlihat sangat antusias di proses diskusi yang dibuka oleh para penyaji pertunjukan.

Penyaji menyampaikan arti dari tema “Dwimatra” pada proses diskusi dengan penonton yang mana “dwimatra” memiliki arti dua dimensi atau dua sisi. Penyaji berusaha memfokuskan tema “dwimatra” pada proses ego manusia. Pada saat pertama kali hadir di bumi sebagai seorang bayi, manusia telah memiliki ego. Manusia yang lahir dan tumbuh memiliki ego untuk bertahan hidup. Kemudian, ego itu berkembang menjadi sebuah karakter lalu karakter berkembang mencapai titik refleksi diri. Pada proses kolaborasi pertunjukan tersebut, penyaji menyampaikan 3 babak kehidupan melalui media bunyi dan gerak.

Babak Pertama adalah genesis atau kejadian awal mula yang menceritakan seorang bayi yang baru lahir dan belum tau suatu hal tapi telah memiliki ego di dalam diri. Kedua disproportion atau ketidakseimbangan pada saat seseorang bertumbuh dewasa dimana masa pencarian jati diri, biasanya terjadi ketidakseimbangan dalam diri seseorang. Lalu babak terakhir adalah refleksi yang mana ketika seseorang sudah melewati masa-masa ketidakseimbangan, maka selanjutnya akan melewati masa refleksi kepada dirinya sendiri.

Kolaborasi pertunjukan gabungan antara mahasiswa Program Studi Seni Tari dan Program Studi Seni Musik adalah salah satu mata kuliah yang ditempuh oleh mahasiswa semester 7 di UVERS. Yohannes Tanaka Manalu, M.Sn. selaku dosen pengampu memberikan sedikit sambutan tentang inti dari pertunjukan tersebut adalah adanya bunyi dan gerak. Karena melalui bunyi dan gerak seseorang juga bisa menyampaikan pesan. Selain itu, Yohannes juga mengatakan bahwa pertunjukan ini merupakan hal baru di Kota Batam dan semoga 2 atau 3 tahun kedepan semakin dikenal oleh masyarakat dan juga menghasilkan sesuatu yang lebih baru lagi. (Sh).

Batam, 4 Desember 2019 – Fakultas Seni Universitas Universal (UVERS) selalu rutin melaksanakan pertunjukan dan konser sebagai bentuk evaluasi pembelajaran pada setiap akhir semester. Kali ini, Fakultas Seni UVERS melaksanakan ujian pertunjukan yang berbeda dan spesial dalam bentuk ujian pertunjukan tugas akhir dari mahasiswa angkatan pertama Program Studi (Prodi) Seni Musik yaitu Swastika. Ujian tugas akhir pertunjukan yang terlaksana pada Senin (02/12) di Ruang Auditorium Harmonis UVERS merupakan syarat kelulusan bagi sarjana seni dari proses pembelajaran di UVERS.

Swastika merupakan mahasiswa kedua setelah Ishak Dachi yang telah menyelesaikan studi di UVERS dengan ujian komposisi. Namun ada sedikit perbedaan dan variasi yang dibawakan oleh Swastika, yaitu ujian pertunjukan dengan konsep resital piano. Pertunjukan Piano Recital “Young Sonata” membawakan karya musik klasik dari berbagai komposer dunia. Beberapa diantaranya adalah Sonata for The Young in G Major Op. 118a karya Robert Schumann, kemudian Sonata for Piano Four Hand in D Major Op. 6 karya Ludwig Van Beethoven dan Piano Sonata No.16 in C Major K.545 karya Wolfgang Amadeus Mozart. Selain alunan musik merdu yang dipertunjukkan, juga ada alunan gerak dari Program Studi Seni Tari yang disuguhkan sebagai pendukung pertunjukan resital piano tersebut.

Sesi terakhir pertunjukan resital piano tersebut ditutup dengan sambutan oleh Koordinator Program Studi Seni Musik sekaligus dosen pembimbing tugas akhir, Jayanti M. Sagala, S.Sn, M.Sn. Jayanti merasa bersyukur karena Program Studi Seni Musik kembali menghasilkan sarjana seni. Ia berharap selanjutnya akan semakin banyak seniman intelektual dan sarjana seni khususnya pada seni musik. Selain itu Jayanti juga memberikan informasi bahwa Program Studi Seni Musik memiliki kurikulum 3 arah. Kedepannya atau lebih tepatnya tahun depan, Program Studi Seni Musik akan melakukan revisi yang memungkinkan Program Studi Seni Musik untuk memiliki pilihan peminatan. Jadi untuk masyarakat yang ingin menjadi mahasiswa Program Studi Seni Musik dapat memilih diantara 3 pilihan peminatan sesuai proses yang telah dilalui selama di UVERS. (Sh)

Batam, 18 November 2019 – Pertumbuhan perindustriaan saat ini memegang peranan penting dalam pertumbuhan perekonomian. Berkembangnya industri menjadikannya terus berusaha menghasilkan inovasi dan meminimalisir kekurangan dari setiap industri yang dijalankan. Dalam proses meminimalisir kekurangan tersebut ternyata ada cara atau metode yang dapat diterapkan yang disebut dengan metode Six Sigma. Saat ini metode Six Sigma telah banyak diimplementasikan di banyak perusahaan manufaktur di seluruh dunia. Hal ini menggerakkan Universitas Universal (UVERS) melalui Fakultas Teknik untuk mengadakan Seminar terkait metode Six Sigma. Seminar berhasil dilaksanakan pada Sabtu (16/11) bertempat di Gedung B Ruang-101.

Seminar dengan topik “ISO 13053-1:2011 Quantitative Improvement – SIX SIGMA” mengadirkan narasumber dari praktisi profesional yaitu Rahmat Arif Wibawa, CQM, CLA, CLI, yang merupakan QA Manager PT. OSI Electronics Indonesia. Beliau juga merupakan bagian dari Associate QHSE MS Auditor and Trainer for Several Certification Bodies. Beliau memperkenalkan kepada peserta mulai dari sejarah, peranan dan perkembanagan metodologi Six Sigma pada dunia usaha dan dunia industri. Sedikit berbicara tentang sejarah bahwa metode Six Sigma diciptakan oleh Smith dan Harry dari Perusahaan Motorola yang digunakan untuk mendokumentasikan dan mengukur cacat di dalam proses. Sampai pada saat ini metode Six Sigma masih sangat popular setelah melebihi satu dasawarsa. Khususnya pada saat ini yang telah memasuki era digital. Batam sebagai kota yang terkenal dengan perindustriannya juga tidak ketinggalan dalam penggunaan metode tersebut. Beberapa perusahaan di Batam juga sudah menggunakan metode tersebut diantaranya PT. Caterpillar Indonesia Batam dan PT. OSI Electronics Batam. Six Sigma saat ini telah distandarkan secara Internasional (ISO) dan memiliki closure tersendiri di ISO 13053-1:2011.

Melihat manfaat serta pentingnya metode Six Sigma tidak hanya di dunia industri tetapi juga dunia bisnis, menjadikan seminar tersebut dibuka untuk umum yang mana prioritas utamanya tetap mahasiswa UVERS. Terdapat sekitar 160 orang yang mengikuti seminar. Materi yang disampaikan dalam seminar tersebut tersebut sangatlah penting untuk mahasiswa karena metode ini sudah sangat popular digunakan di berbagai industri. Pengetahuan mahasiswa tentang metode Six Sigma akan menjadi nilai plus ketika mahasiswa akan bersaing dalam perusahaan manufaktur khususnya di Kota Batam. (Sh)

Batam, 13 November 2019 – Revolusi teknologi pada saat ini berkembang dengan sangat pesat. Hampir seluruh lapisan masyarakat melek akan media dan juga teknologi. Banyak hal yang bisa kita pelajari dan telusuri dari adanya perkembangan teknologi, khususnya untuk para mahasiswa dengan fokus pembelajaran di program-program studi komputer. Untuk itu Universitas Universal (UVERS) melalui UVERS Career Center (UCC) bekerjasama dengan Glints Singapore dalam mengadakan seminar tentang perkembangan teknologi saat ini. Seminar dengan topik “Modern Software Engineering” dilaksanakan pada Sabtu (26/10) di Auditorium 400 Universitas Universal.

Seminar ditujukan untuk mahasiswa dari Fakultas Komputer yang ada di Universitas Universal, namun antusiasme mahasiswa cukup tinggi karena seminar juga diikuti oleh mahasiswa dari berbagai fakultas yang ingin belajar lebih jauh tentang modern software yang berkembang saat ini. Sekitar 187 peserta dari berbagai fakultas ikut serta dalam seminar tersebut. Revolusi teknologi 4.0 menjadi latar belakang topik tentang modern software dipilih untuk mengulas lebih jauh dibalik sebuah media contohnya Youtube dan Netflix, seperti apa software tersebut dibangun. Materi dibawakan lebih jauh oleh profesor dari universitas di Singapura yaitu Prof. Nedved Yang dari Nanyang Technological University Singapore. Beliau juga berprofesi sebagai Head Digital Technology di AIA Singapore.

Seminar dibawakan lebih jauh oleh Prof. Nedved untuk mengetahui lebih dalam tentang pembangunan sistem dari suatu media sehingga bisa digunakan oleh seluruh masyarakat. Media yang dipilih sebagai contoh merupakan media yang pada saat ini paling banyak digunakan seperti Youtube, Netflix dan juga media penyimpanan data seperti Google Drive dan iCloud. Pada satu media peserta belajar lebih jauh pembangunan software dimulai dari database, jaringan, security dan masih banyak lagi. (Sh).

Batam, 14 November 2019 – Universitas Universal (UVERS) memfasilitasi kegiatan Konferensi Internasional yang diadakan oleh International Cross-Cultural Exchange and Professional Development (ICEPD) Thailand. Konferensi Internasional tersebut diikuti oleh 3 (tiga) negara yaitu Filipina, Thailand dan Indonesia, berlangsung selama 3 hari yaitu Minggu (20/10), Senin (21/10) dan Selasa (22/11). Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari tersebut bertempat di Gedung Universitas Universal. Selain atas kerjasama antara UVERS dan ICEPD, kegiatan tersebut juga terselenggara atas dukungan SDO Manila. 

Kegiatan tersebut merupakan konferensi internasional dengan konsep benchmarking tour and research conference. Kegiatan diisi dengan seminar, presentasi dan study tour ke Sekolah Maitreyawira yang ada di Batam sebagai bentuk praktek seminar yang telah didapat. Selain itu juga diisi dengan kegiatan penandatanganan MoU oleh beberapa lembaga yang bekerjasama. Seminar dengan tema Challenges in the Multidisciplinary Administration of Educational Management in a Competitive Environment dibawakan oleh 3 (tiga) keynote speaker dari lembaga yang turut berpartisipasi. Keynote speaker pertama diisi oleh Dr. Kisdarjono dari UVERS, lalu keynote speaker kedua diisi oleh Adelfa A.Villaflor, Ph.D dari Central Bicol State University dan keynote speaker ketiga diisi oleh Renato Felipe JR. yang merupakan Public School District Supervisor Division Research Manager SDO Manila.

Seminar dan presentasi membahas lebih jauh tentang berbagai topik sehubungan dengan cara efektif yang dapat digunakan untuk proses belajar mengajar di berbagai tingkat pendidikan. Karena pada saat ini manajemen pendidikan mendapat tantangan yang semakin besar di lingkungan yang kompetitif. Melalui presentasi yang diberikan oleh pembicara dari beberapa negara, diharapkan dapat menjadi tolak ukur dan meciptakan ide-ide dan inovasi dalam mengembangkan manajemen pendidikan di negara masing-masing. Untuk konferensi internasional selanjutnya diharapkan akan bertambah jumlah negara yang akan berpartisipasi, sehingga semakin kaya pula pengetahuan yang didapat dan dapat menjadi pembanding untuk mengukur sejauh mana manajemen pendidikan di negara masing-masing sudah cukup baik diterapkan. (Sh)

Batam, 15 Oktober 2019 – Universitas Universal (UVERS) akan mengalami salah satu tahun bersejarah karena akan melaksanakan Wisuda Sarjana Universitas Universal Tahun 2019 sebagai seremoni wisuda periode pertama. Wisuda Sarjana dilaksanakan pada Sabtu (12/10) bertempat di Grand Ballroom Harmoni One Hotel & Convention Center. Dengan melewati satu siklus pendidikan sarjana bagi anak bangsa melalui wadah Perguruan Tinggi, UVERS dengan penuh kerendahan hati mempersembahkan lulusan-lulusan pertamanya untuk mengabdi pada Indonesia. Menjadi seorang sarjana bukanlah hal yang mudah karena ada berbagai proses yang harus dilalui oleh mahasiswa. Mulai dari pembelajaran di awal semester hingga proses tersebut dimulai dari seminar proposal, sidang akhir, hingga dikukuhkan melalui yudisium.

UVERS melalui Wisuda Sarjana menghasilkan 82 (delapan puluh dua) wisudawan/wisudawati pada seremoni wisuda periode pertama. Selain itu UVERS juga menghasilkan 5 wisudawan dengan predikat IPK tertinggi dan salah satunya memperoleh IPK sempurna 4.00. Wisudawan peraih IPK sempurna berasal dari Program Studi (Prodi) Teknik Informatika atas nama Raymond Erz Saragih, S.Kom. Selain dari Prodi Teknik Informatika, Wisuda Sarjana Tahun 2019 menghasilkan wisudawan/wisudawati dari Prodi yaitu Manajemen, Akuntansi, Sistem Informasi, Seni Tari, dan Seni Musik. Para wisudawan dilantik pada seremoni wisuda oleh Rektor Universitas Universal Dr. Kisdarjono yang didampingi oleh masing-masing Dekan Fakultas.

Sebagai wisuda perdana, tentunya UVERS turut mengundang stakeholder yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pada jenjang Perguruan Tinggi. Wisuda Sarjana UVERS dihadiri oleh Ir. Yuniati selaku Kepala Bagian Umum LLDikti Wilayah X. Kepala Bagian Umum LLDikti Wilayah X beserta dengan Rektor memberikan sambutan serta arahan bagi para wisudawan/wisudawati untuk siap melangkah lebih maju lagi setelah meninggalkan jenjang Perguruan Tinggi. Selain itu Ketua Dewan Pembina Yayasan Pancaran Maitri Maha Sesepu Citrawira juga hadir dan memberikan sambutan serta selamat kepada Universitas Universal serta para wisudawan/wisudawati. (Sh)

Indonesia seringkali dikenal sebagai negara yang kaya, tidak hanya kaya sumber daya alam yang melimpah, Indonesia juga kaya akan keberagaman latar belakang penduduknya. Keberagaman tersebut disikapi beragam oleh masyarakat Indonesia, namun keberagaman itu akan menjadi kekuatan bagi negara jika dihormati dan dihargai keberadaannya. Universitas Universal (UVERS) sebagai perguruan tinggi dengan tujuan membangun peradaban menuju dunia satu keluarga tentu perlu membumikan keberagaman dalam kehidupan masyarakat kampusnya.

Salah satu upaya UVERS dalam membiasakan semangat dunia satu keluarga di lingkungannya seringkali dilakukan dengan pendidikan multikulturalisme. Seminar Pendidikan Multikulturalisme yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya tersebut menghadirkan Dr. Muhammad A.S. Hikam, APU sebagai pembicara. Dr. Muhammad A.S. Hikam, APU dikenal sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi pada era Presiden Abdurrahman Wahid. Seminar pendidikan multikulturalisme tahun ini dibawakan dengan tajuk “Memperkuat Ketahanan Bangsa Melalui Pendidikan Multikulturalisme”.

Seminar yang dilaksanakan pada Sabtu sore (7/9) tersebut diikuti oleh ratusan mahasiswa yang sedang menempuh perkuliahan di semester tiga. Dr. Muhammad A.S. Hikam, APU menegaskan bahwa pendidikan multikulturalisme dan budaya saat ini menjadi sangat penting karena banyak persoalan yang kemunculannya berakar pada masalah budaya. Ia menyebut permasalahan-permasalahan tersebut dengan meminjam istilah clash of civilizations yang diperkenalkan oleh Samuel Phillips Huntington. Dr. Muhammad A.S. Hikam menjelaskan clash of civilizations muncul karena ketidakmampuan masyarakat dalam menerima perbedaan dalam lingkungan bersama.

Berbagai persoalan yang disebabkan oleh perbedaan budaya tersebut saat ini muncul di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dr. Muhammad A.S. Hikam menegaskan bahwa tanpa pendidikan multikulturalisme, maka konflik akan muncul dalam diri masyarakat yang pada akhirnya menolak hadirnya perbedaan dalam kehidupan bermasyarakat. Padahal, faktanya Indonesia adalah bangsa yang majemuk, bahkan susunan DNA bangsa Indonesia adalah kemajemukan itu sendiri. Pendidikan multikulturalisme akan menjadi benteng bagi masyarakat Indonesia agar tidak dapat dipecah belah dengan alasan apapun.

“Pendidikan multikulturalisme pada dasarnya adalah mendorong masyarakat untuk menyadari, menghormati, dan merayakan berbagai perbedaan budaya yang ada.” Ujar Dr. Muhammad A.S. Hikam. Menurutnya, menyadari, menghormati, dan merayakan berbagai perbedaan budaya tidak berarti akan menyebabkan hilangnya identitas personal anggota masyarakat. Pada dasarnya, sebagai anggota masyarakat, mahasiswa UVERS didorong oleh Dr. Muhammad A.S. Hikam untuk mengikuti dan membumikan pendidikan multikulturalisme agar masyarakat tidak menegasikan kehadiran keberagaman yang ada.

Dr. Muhammad A.S. Hikam juga menjelaskan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang unik karena meskipun terdiri dari berbagai macam perbedaan, bangsa Indonesia diikat oleh nasionalisme yang dilandasi oleh sejarah perjuangan yang sama. Dengan penuh harap, Dr. Muhammad A.S. Hikam juga mengungkapkan kekagumannya pada UVERS karena visi besarnya untuk tidak hanya mewujudkan pendidikan multikulturalisme, namun juga mewujudkan peradaban menuju dunia satu keluarga. (AS)

Saat ini bumi sedang menghadapi berbagai permasalahan lingkungan, mulai dari pemanasan global, pencemaran, hingga sampah dan permasalahan lainnya. Jika persoalan-persoalan tersebut terus terjadi, maka dikhawatirkan akan mengancam kelangsungan hidup di bumi. Universitas Universal (UVERS) sebagai perguruan tinggi yang bertujuan mewujudkan semesta harmonis, menyadari keharmonisan tersebut perlu dibangun dengan langkah awal menciptakan lingkungan yang sehat.

Dengan menyadari alasan tersebut, UVERS melalui Program Studi Teknik Lingkungan menyelenggarakan seminar dan lokakarya dengan tajuk “Ecoenzym sebagai Solusi Permasalahan Lingkungan Dunia”. Seminar dan lokakarya tersebut menghadirkan Dr. Joean Oon, MDMA, DNM, BHMS sebagai pembicara. Dr Joean adalah seorang pembicara dalam berbagai topik kesehatan, terlebih tentang penerapan metode ecoenzym untuk menyelamatkan bumi.

Seminar yang dilaksanakan dari minggu (18/8) hingga rabu (21/8) tersebut membedah ecoenzym dari berbagai sudut pandang, yakni Ecoenzym dan Bumi, Ecoenzym dan Sampah, Ecoenzym dan Konservasi Lingkungan Hidup, Ecoenzym dan Keberlangsungan Hidup Masyarakat, serta Ecoenzym dan Kesehatan Rumah Tangga. Selain itu, pembahasan tentang Ecoenzym dan Pendidikan juga disampaikan secara khusus kepada para guru dan tenaga kependidikan Sekolah Maitreyawira.

Kegiatan yang dilaksanakan di Auditorium Harmonis UVERS tersebut dihadiri lebih dari 250 peserta setiap harinya dari berbagai kalangan, mulai dari Dinas Lingkungan Hidup, sekolah, perguruan tinggi, komunitas masyarakat, dan kalangan lainnya. Antusiasme peserta seminar juga dapat dilihat dari banyaknya peserta yang hadir dari luar kota. Para peserta juga menyatakan keinginan untuk kembali menghadiri kegiatan serupa untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang ecoenzym, termasuk langkah-langkah lainnya untuk menyelamatkan bumi.

“Kita bertujuan untuk menyelamatkan bumi dengan cara ecoenzym, sebenarnya di bumi ini tidak ada sampah, yang terjadi hanyalah penempatan sampah yang salah.” Ujar Irfan, S.Psi., M.M selaku Ketua Panitia. Menurutnya, metode ecoenzym dapat mengurangi sampah yang selama ini menjadi permasalahan lingkungan. Sampah-sampah tertentu dapat diolah menjadi ecoenzym yang memiliki banyak manfaat. Seminar tersebut masih dilanjutkan dengan sesi lokakarya pada Sabtu (24/8) di minggu yang sama. Pada sesi lokakarya, langkah pembuatan ecoenzym langsung dipraktekkan bersama para peserta. Harapannya, para peserta dapat mempraktekkan secara langsung pembuatan ecoenzym di kediaman masing-masing sebagai langkah kecil untuk menyelamatkan bumi. (AS).

Batam, 3 September 2019 – Universitas Universal (UVERS) melalui Program Studi (Prodi) Teknik Industri melihat bahwa saat ini penelitian dan pengabdian masyarakat memerlukan kolaborasi berbagai institusi dan lintas bidang pada setiap Perguruan Tinggi. Selain dapat mengembangkan penelitian dan pengabdian masyarakat, adanya kolaborasi tersebut dapat memberikan kesempatan lebih besar dalam memenangkan hibah dari Kemenristek Dikti. Saat ini juga ada satu hal yang dirasa kurang pada pengabdian masyarakat yaitu kolaborasi pengabdian dari bidang medis (kesehatan). Hal tersebut menjadi salah satu alasan UVERS menggandeng STIKES Awal Bros untuk bekerjasama.

Kerjasama tersebut diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman antar kedua belah pihak. Seremoni penandatanganan dilaksanakan pada Kamis (29/08) bertempat di Ruang 101 Universitas Universal. Pihak STIKES Awal Bros diwakili oleh Prof. dr. Fadil Oenzil, PhD, Sp.GK selaku Ketua, sedangkan Universitas Universal (UVERS) diwakili oleh Dr. Kisdarjono selaku Rektor.

Kerjasama antar Perguruan Tinggi tentunya tak lepas dari Tridharma Perguruan Tinggi yang tentunya melibatkan dosen dan juga mahasiswa nantinya. Dimulai dari bidang pendidikan, UVERS dan STIKES Awal Bros berencana untuk mengadakan event dan workshop dengan tema saling terkait. Prodi Teknik Industri memiliki materi pembelajaran ergonomi dan keselamatan kerja, hal ini selaras dengan fokus dari STIKES dibidang kesehatan dan keselamatan pasien.

Selanjutnya pada bidang penelitian, UVERS dan STIKES Awal Bros dapat saling mendukung dalam proses penelitian yang dilakukan baik oleh dosen maupun mahasiswa. Sebagai contoh salah satu penelitian dosen memiliki topik Biomedical Engineering (Teknik Biomedis), melalui topik tersebut UVERS dan STIKES dapat bekerjasama untuk membentuk group riset guna mengembangkan alat-alat medis bersama-sama.

Sedangkan pada bidang pengabdian masyarakat, UVERS dan STIKES Awal Bros berencana untuk bersama-sama menentukan desa binaan agar dapat mengembangkan desa-desa pesisir di sekitar Batam. Sehingga program penyuluhan di desa menjadi lebih complete yang dapat diberikan oleh Perguruan Tinggi yang berkolaborasi.

Melalui kerjasama yang akan dilakukan, maka diharapkan kedepannya akan banyak kegiatan yang dapat dikolaborasikan dan mengahasilkan hal-hal positif dari setiap kegiatan yang dihasilkan. Selain itu tujuan dari kerjasama dapat tercapai yang tentunya berdasarkan pada Tridharma Perguruan Tinggi. (Sh)

Scroll to Top