Bayangkan Sobat UVERS baru saja melihat feed media sosial temanmu yang sudah berinvestasi, punya dana darurat, atau bahkan punya penghasilan pasif—sementara kamu masih bertanya-tanya, “Apakah merdeka finansial itu benar-benar bisa dicapai di usia 20-an?” Mungkin ini pertanyaanmu. Namun, lakukan satu langkah kecil hari ini, dan semesta bisa mendukungmu membalikkan keadaan.

Apa Itu Merdeka Finansial?

Menurut Generali, merdeka finansial artinya memiliki cukup uang dan penghasilan pasif untuk menopang hidup seseorang, hingga tidak perlu bekerja secara aktif untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ini adalah kebebasan memilih hidup sesuai keinginan, seperti mengurus keluarga, menjelajah dunia, kembali belajar, hingga memperdalam investasi.

Bagaimana Merdeka Finansial bisa dicapai di umur 20-an?

  1. Waktu adalah Aset Terbesar

Mulai investasi sejak muda = waktu untuk modal berkembang (bunga berbunga). investasi sejak dini membuka peluang besar untuk mencapai merdeka finansial.

  1. 4% Rule: Sebuah Panduan Berkelanjutan

4% rule menyarankan agar seseorang hanya menarik sekitar 4% dari total saldo investasi per tahun saat pensiun—agar dana bisa bertahan lama. Metode ini dikembangkan dari riset William Bengen (1994), dan dengan konsistensi investasi sejak muda, Gen Z Indonesia bisa menggunakan prinsip ini sebagai jembatan menuju kebebasan finansial.

  1. Menunda Gaya Hidup, Menyambut Investasi

Ketika gaji naik, refleks kamu mungkin ingin upgrade kehidupan—kopi kekinian, sneakers hype, nongkrong di tempat hits. Namun, ini jebakan gaya hidup (lifestyle inflation), yang bisa membuat tabungan tidak bertambah meski penghasilan meningkat. Alih-alih membelanjakan lebih, pertimbangkan untuk:

  • Menunda pembelian tidak penting
  • Menginvestasikan dananya—baik dalam bentuk skill ataupun instrumen finansial—supaya uangmu “bekerja” dan tumbuh.
  1. Hindari “PayLater”: Jangan Meminjam dari Masa Depan

Tawaran paylater memang menggoda: belanja mudah, bayar kemudian. Namun, jika tanpa kontrol, ini seperti “meminjam energi berlimpah” dari masa depan dan menanamkan pola kekurangan dalam pikiran. Alih-alih begitu, belilah sesuai anggaran dengan penuh rasa syukur—bukan karena kekurangan, tetapi karena sudah berada di posisi layak.

  1. Belajar Mandiri tentang Keuangan

Di sekolah, kita belajar akuntansi—tapi tidak diajari langsung mengelola anggaran pribadi. Materi seperti dana darurat, budgeting, dan investasi sering kali tidak diajarkan secara praktis. Sobat UVERS bisa mulai dengan,

  1. Membedakan kebutuhan vs keinginan
  2. Menggunakan metode budgeting sederhana seperti 50/30/20
  3. Membuat dana darurat
  4. Memulai investasi, meski kecil

Merdeka Finansial di Usia 20-an: Masih Mungkin!

Banyak Gen Z kini mulai sadar bahwa kebebasan finansial bukan soal kekayaan instan, tapi tentang kontrol atas hidup—menentukan kapan bekerja karena ingin, bukan karena perlu. Strategi seperti 4% rule, pengendalian gaya hidup, investasi dini, serta perencanaan matang membuka jalan bagi kebebasan itu. Jika dimulai sejak dini, usia 20-an bukan halangan—malah keunggulan untuk kamu sobat UVERS!

Referensi:
Generali. (16 Agustus 2023). Merdeka Finansial: apa maknanya dan bagaimana mencapainya? Generali.

Widiyati, P. P. S. (7 Agustus 2025). Tips realistis merdeka finansial di usia 20-an: Gen Z bisa nggak sih?

Bayu Satria H. (30 Juli 2025). 4% Rule: Salah satu kiat merdeka finansial untuk Gen Z?

Baca Juga : Fixed Mindset Diam-diam Menghambatmu, Saatnya Beralih ke Growth Mindset!

Mahasiswa Universitas Universal (UVERS) berhasil menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Lewat film pendek berjudul “Psikopat Uang”, tim mahasiswa UVERS meraih Juara 1 dalam kompetisi film pendek bertema “Cinta, Bangga, Paham Rupiah” yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Kepri bekerja sama dengan Infinite Learning. Film berdurasi 10 menit ini menyampaikan pesan kuat tentang bahaya pinjaman online ilegal yang banyak menjerat generasi muda.

Disutradarai oleh Canniago Verrian, Mahasiswa Prodi Teknik Informatika 2023, Psikopat Uang hadir dengan pendekatan genre thriller psikologis. Film ini menggambarkan bagaimana uang bisa “mengendalikan” seseorang ketika tidak dipahami dengan baik. Dengan alur cerita yang menegangkan dan visual yang sinematik, karya ini berhasil menarik perhatian juri dan dinilai unggul secara ide, eksekusi, serta kekuatan pesan moral.

Proses produksi film dilakukan secara intensif selama satu bulan penuh, dari 9 Mei hingga 9 Juni 2025. Meski dihadapkan pada berbagai tantangan, tim yang beranggotakan Canniago Verrian, Sanni Oktavia, Andrew Xu, Augustian Gautama, dan Fernando ini tetap solid menyelesaikan semua tahapan produksi dari penulisan naskah, syuting, hingga editing. Lokasi pengambilan gambar tersebar di beberapa tempat, seperti Kampus UVERS, kawasan Nagoya Citywalk, hingga kos-kosan mahasiswa.

Pengumuman pemenang dilakukan pada acara puncak yang digelar di Harbour Bay Batam, di depan area Hotel Marriott (27/07). Tim Mahasiswa UVERS dinobatkan sebagai juara utama, mengungguli peserta lain dari berbagai perguruan tinggi. “Kami sangat senang dan bangga. Ini bukan hanya kemenangan tim, tapi juga untuk kampus dan semua dosen yang selalu mendukung,” ujar Canniago Verrian. Mereka juga sempat mengikuti workshop di Infinite Learning Nongsa pada 26 Mei 2025, yang turut memperkaya perspektif dan kualitas karya.

Untuk kedepannya, tim ini berharap untuk bisa lanjut berkarya di bidang film pendek, selain itu juga dapat mengikuti kompetisi lainnya, bahkan berharap bisa membuat versi yang lebih serius dan panjang dari film pendek ini. “Kami juga berharap karya ini bisa ditonton lebih luas untuk edukasi literasi keuangan digital. Dan untuk teman-teman mahasiswa lainnya, jangan takut mencoba. Keterbatasan bukan halangan selama ada semangat, kerja sama, dan niat yang jelas” pesan mereka untuk mahasiswa UVERS lainnya. (DAY)

Batam, 5 Agustus 2025 – Suasana penuh semangat memenuhi Ruang Auditorium Universitas Universal (UVERS) pada Senin (04/08) saat Rektor UVERS Dr. techn. Aswandy, M.T., secara resmi membuka kegiatan Orientasi dan Matrikulasi Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2025/2026. Acara yang dihadiri oleh Rektorat, Dosen, Tenaga Kependidikan, Panitia serta mahasiswa baru ini menandai dimulainya perjalanan akademik bagi 473 mahasiswa baru dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk satu mahasiswa internasional asal Malaysia.

Dalam sambutannya, Rektor UVERS menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya pembukaan kegiatan ini dan menekankan pentingnya memanfaatkan masa orientasi sebagai langkah awal membentuk karakter, pola pikir, dan tanggung jawab sebagai calon sarjana. “Sarjana bukan sekadar gelar, tetapi mencerminkan perilaku, pola pikir, dan tanggung jawab Anda,” ujar Rektor di hadapan seluruh hadirin.

Orientasi mahasiswa baru ini juga menjadi momen penting untuk memperkenalkan nilai-nilai dasar UVERS, yaitu peradaban “Dunia Satu Keluarga” yang akan terus mendampingi mahasiswa hingga mereka lulus. UVERS yang kini memasuki dekade keduanya, juga menyoroti pentingnya penguasaan soft skill dan bahasa asing, khususnya bahasa Mandarin dan Inggris, sebagai bekal menghadapi tantangan global. “Gunakan kesempatan ini untuk meningkatkan kemampuan bahasa dan soft skill Anda, karena itu adalah kunci sukses masa depan,” ujar Rektor mengingatkan.

Lebih lanjut, UVERS mendorong mahasiswa untuk aktif terlibat dalam program “Kampus Berdampak”, sebuah inisiatif yang mengintegrasikan mahasiswa dengan dunia usaha dan masyarakat. Program ini bertujuan membangun kompetensi sekaligus karakter yang berkontribusi nyata bagi masyarakat luas.

Mahasiswa Baru dilantik dengan proses penyematan almamater yang diwakili oleh 2 orang mahasiswa baru diatas panggung. Diiikuti oleh seluruh mahasiswa baru dengan memakai almamaternya masing-masing. Kemudian mereka secara Bersama-sama membaca janji mahasiswa didepan seluruh hadirin. (Sh)

Scroll to Top