Mahasiswa Universitas Universal (UVERS) kini memiliki peluang istimewa untuk melanjutkan studi jenjang S2 dan S3 ke Beijing Foreign Studies University (BFSU), salah satu universitas terkemuka di Tiongkok. Kesempatan ini hadir berkat kerja sama antara UVERS dan BFSU yang bertujuan memperluas akses pendidikan global bagi mahasiswa Indonesia, khususnya yang berasal dari Kepulauan Riau.

Program ini secara resmi diumumkan pada kegiatan perkenalan International Business School (IBS) BFSU pada Selasa (06/05) bertempat di Ruang Auditorium R-500. Dalam pertemuan tersebut, BFSU membuka peluang bagi lulusan strata satu untuk melanjutkan studi pascasarjana, baik di program magister maupun doktoral, dengan beragam pilihan program studi yang diajarkan dalam Bahasa Inggris dan Mandarin.

Kegaiatan seminar yang bertajuk “Becoming A Global Quality Person: Preparing for Academic and Cultural Life in Beijing” dibawakan langsung oleh Ms. Lin Min selaku Direktur International Student Office, International Business School of Beijing Foreign Studies University. Kesempatan ini merupakan hasil dari inisiatif UVERS untuk memperluas jaringan internasional dan memberikan pengalaman belajar lintas budaya kepada mahasiswa.

Dengan dibukanya jalur ini, mahasiswa UVERS tidak hanya mendapat akses pendidikan berkualitas internasional, tetapi juga peluang untuk membangun jejaring global dan meningkatkan daya saing di tingkat regional dan internasional. Informasi lebih lanjut terkait pendaftaran, program studi, serta jenis beasiswa yang ditawarkan dapat diakses melalui laman resmi BFSU maupun kantor urusan internasional UVERS. (Sh)

“Scroll… skip… swipe lagi.”

Kalimat ini bukan cuma kebiasaan, tapi sudah jadi gaya hidup digital sebagian besar Gen Z. Aplikasi seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts memang menyenangkan. Visual menarik, audio yang catchy, dan durasi yang pendek bikin kita betah nonton berjam-jam. Tapi, di balik semua itu, ada satu hal yang mulai terganggu tanpa kita sadari: kemampuan fokus.

Apa itu Tiktokification?

TikTokification adalah istilah yang menggambarkan tren konten video berdurasi pendek yang kini mendominasi platform digital. Konten-konten ini dibuat sesingkat dan sepadat mungkin agar penonton tertarik sejak detik pertama, bahkan sejak thumbnail muncul. Yang jadi masalah, semakin sering kita mengonsumsi konten seperti ini, otak kita semakin terbiasa mencari hal-hal baru secara instan yang akhirnya kita jadi sulit bertahan di satu hal untuk waktu lama.

Fenomena ini bahkan disebut sebagai bagian dari “attention economy”, di mana perhatian pengguna adalah komoditas. Semakin lama kita scroll, semakin banyak iklan yang bisa ditampilkan, dan semakin besar pula keuntungan bagi platform sosial media (Albright, dalam Digital Media Journal, 2023).

Efek ‘Endless Scroll’

Kita semua mungkin pernah mengalami yang disebut endless scroll. Ambil HP sebentar, buka TikTok, niatnya cuma 5 menit, tapi tau-tau udah sejam lewat. Fenomena ini terjadi karena algoritma aplikasi terus memberikan kita konten yang relevan dan menghibur. Enggak ada jeda untuk berhenti. Akibatnya, waktu layar makin lama, terutama di kalangan anak muda. Data dari Microsoft Canada (2015) menyebutkan bahwa rata-rata rentang perhatian manusia saat ini hanya 8 detik loh

Dampaknya di Dunia Nyata

Dampak dari TikTokification tidak cuma soal hiburan. Ini mulai terasa dalam kehidupan sehari-hari Gen Z, seperti:

  • Susah fokus saat membaca teks panjang
  • Cepat bosan saat ikut kuliah atau meeting online
  • Cenderung melakukan banyak hal sekaligus (multitasking)
  • Berkurangnya kemampuan berpikir reflektif dan kritis

Dalam jangka panjang, ini bisa memengaruhi cara belajar, bekerja, bahkan cara bersosialisasi. Tantangan baru muncul, terutama bagi pendidik dan organisasi yang ingin menjangkau Gen Z dengan lebih efektif.

Apa yang Bisa Dilakukan?

Tenang, bukan berarti kita harus uninstall semua aplikasi. Tapi, kita bisa mulai mengatur ulang cara kita mengonsumsi konten digital:

  • Atur batas waktu penggunaan media sosial
    Gunakan fitur screen time untuk mengontrol durasi.
  • Jangan buka HP di tempat tidur
    Biar istirahat benar-benar jadi waktu istirahat.
  • Lakukan aktivitas non-digital
    Seperti baca buku fisik, olahraga, atau ngobrol langsung.
  • Biasakan konsumsi konten panjang secara bertahap
    Dengarkan podcast atau tonton dokumenter pendek dulu, nanti bisa meningkat.
  • Latih fokus dengan teknik Pomodoro
    Fokus 25 menit, istirahat 5 menit. efektif banget buat kerja dan belajar.

TikTokification mungkin terdengar sepele, tapi dampaknya nyata. Di tengah derasnya konten instan, penting bagi Gen Z untuk sadar bahwa fokus dan konsentrasi adalah aset penting. Jangan biarkan semua like dan swipe mengalihkan potensi kamu. Sesekali, berhenti sejenak, tarik napas, dan fokus ke satu hal. Karena kadang, deep work lebih powerful dari deep scroll.

Baca Juga :

FOMO di Era Digital : Mengapa Ini Terjadi dan Bagaimana Mengatasinya?

Sumber:

Davidson, J. (2021). The Attention Economy and the Rise of Short-Form Video. Journal of Digital Media, 14(2), 45–56.
Microsoft Canada. (2015). Attention spans: Consumer insights. Retrieved from https://time.com/3858309/attention-spans-goldfish/
Albright, J. (2023). TikTok Brain and the Concentration Crisis. Digital Media Journal, 17(1), 22–37.

https://media.lsu.co.uk/2025/04/24/scroll-culture-the-tiktokification-of-our-attention-spans/

“Judul skripsi udah nemu belum?”. Kalimat pendek yang bisa bikin jantung mahasiswa tingkat akhir berdebar lebih cepat daripada notifikasi dosen pembimbing. Faktanya, cari judul skripsi memang bisa jadi fase paling galau di akhir kuliah. Bukan karena kita malas berpikir tapi kadang ide itu seperti sinyal Wi-Fi: lemah di saat genting.
Tenang, kamu tidak sendiri. Banyak yang mengalami hal yang sama. Tapi kabar baiknya, ada cara biar kamu bisa pelan-pelan menemukan judul yang oke. Nggak harus langsung bagus, yang penting relevan, realistis, dan bisa dikerjakan. Yuk, simak beberapa tips berikut ini!

1. Mulai dari Topik yang Kamu Suka

Skripsi itu ibarat marathon, bukan sprint. Jadi, pilih topik yang kamu bener-bener suka atau bikin kamu penasaran. Menurut Creswell (2014), peneliti cenderung lebih konsisten dan semangat kalau meneliti hal yang mereka minati. Misalnya kamu suka hal-hal soal media sosial, coba gali: pengaruhnya ke gaya hidup? ke dunia kerja? ke pendidikan?

2. Intip Isu yang Lagi Ramai

Jangan lupa update sama dunia luar. Isu-isu terbaru bisa jadi ladang ide skripsi yang relevan dan “segar”. Coba cek portal berita, forum diskusi, jurnal, bahkan media sosial. Terkadang inspirasi bisa datang dari tweet orang lho!

3. Baca-Baca Skripsi atau Jurnal terdahulu

Ini bukan nyontek ya, tapi riset. Coba buka repositori kampus atau jurnal-jurnal nasional. Lihat deh, dari topik-topik yang udah pernah dibahas, kira-kira ada bagian yang belum dijelajahi lebih lanjut nggak? “good research often comes from good reading”. Jadi, sebelum nulis, banyakin baca dulu.

4. Pikirkan: Tujuan Penelitian Kamu Apa?

Kamu mau meneliti hubungan antar variabel? Studi kasus? Atau eksplorasi fenomena tertentu?
Kalau udah tau arahnya mau ke mana, bikin judul jadi lebih gampang. Ingat, judul yang baik itu biasanya lahir dari pertanyaan penelitian yang jelas.

5. Jangan Sungkan Diskusi

Kadang kita terlalu sibuk mikir sendiri sampai lupa: ngobrol itu bisa mencerahkan. Coba deh diskusi sama dosen, teman, atau alumni. Siapa tahu dari obrolan ringan muncul insight baru.
Swetnam (2004) bahkan bilang, masukan dari orang lain bisa bikin ide kita makin tajam dan realistis.

6. Pastikan Datanya Bisa Dicari

Penting nih! Judulnya boleh menarik, tapi kalau datanya susah didapat, bisa repot juga.
Sebelum fix-in judul, pikirkan: kamu mau ambil data dari mana? Apakah survei? Wawancara? Atau observasi? Kalau terlalu ribet di lapangan, skripsi bisa mandek di tengah jalan.

7. Bikin Judul yang Spesifik, Bukan Asal Keren

Terkadang, kita pengen judul yang terdengar ‘wow’. Tapi hati-hati, judul yang terlalu umum malah bikin bingung. Spesifik itu memudahkan kamu dan juga dosen yang baca.

Jadi, Mulai dari Mana?
Mulailah dari hal yang kamu suka, yang dekat dengan kamu, dan yang bisa kamu selesaikan. Jangan terlalu perfeksionis di awal. Judul skripsi bukan harus yang paling “wah”, tapi yang bisa dikerjakan sampai tuntas ya Sobat UVERS 😉

Baca Juga : Burnout Akademik? Kenali Tanda-tandanya Biar Gak Makin Stress!

Referensi
• American Psychological Associati on. (2010). Publication Manual of the American Psychological Association (Edisi ke-6). Washington, DC: Author.
• Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (Edisi ke-4). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications.
• Leedy, P. D., & Ormrod, J. E. (2010). Practical Research: Planning and Design (Edisi ke-9). Boston, MA: Pearson.
• Swetnam, D. (2004). Writing Your Dissertation (Edisi ke-3). Oxford, UK: How To Books.

Batam, 27 April 2025 – Universitas Universal (UVERS) kembali membuktikan komitmennya dalam memajukan Pendidikan Bahasa Mandarin di Provinsi Kepulauan Riau dengan sukses menggelar acara “Chinese Bridge 汉语桥”. Acara yang diselenggarakan pada Minggu (27/04) yang bertempat di Kampus UVERS Pasir Putih, berhasil mempertemukan siswa SD sampai dengan Tingkat menengah, dan mahasiswa Perguruan Tinggi yang berasal dari Kepulauan Riau dalam ajang seleksi bergengsi menuju kompetisi nasional dan internasional.

Mengusung tema “Chinese Joy & Fun,” “Fly High with Chinese,” dan “One World, One Family” untuk masing-masing kategori, lomba ini menguji keterampilan peserta dalam pidato berbahasa mandarin, tes tertulis, pertunjukan seni budaya Tiongkok, serta sesi tanya jawab spontan pada saat pidato. Dengan antusiasme tinggi, peserta dari berbagai tingkat menampilkan kemampuan terbaik mereka dihadapan para juri, yang menilai berdasarkan penguasaan materi, kelancaran berpidato, pelafalan, dan ekspresi emosional.

Chinese Bridge Contest 2025 dimulai dengan acara pembukaan yang menghadirkan Rektor UVERS Dr. techn. Aswandy, M.T. dan Ketua Pelaksana Badan Koordinasi Pendidikan Bahasa Mandarin  Arifin Zain. Dalam sambutannya, Rektor UVERS menyampaikan bahwa turut bahagia karena UVERS bisa menjadi tuan rumah pada acara Chinese Bridge tahun ini. Dan beliau juga menjelaskan kondisi saat ini yang mana kebutuhan akan sumber daya manusia yang mampu berbahasa mandarin sangatlah banyak sehingga kita butuh untuk memiliki skill berbahasa mandarin. Hal ini juga ditambahkan oleh Ketua Pelaksana BKPBM, “Bahasa mandarin salah satu Bahasa penting secara internasional. Menguasai Bahasa mandarin juga dapat memiliki kesempatan yang lebih luas didunia internasional dan tentu saja juga memiliki kesempatan untuk lebih berkembang lagi.”

Kontes Bahasa Mandarin “Chinese Bridge 2025”, tidak hanya bertujuan memilih perwakilan Kepulauan Riau untuk kompetisi tingkat nasional di Jakarta pada Juni 2025, tetapi juga menjadi wadah pengembangan minat dan bakat bahasa Mandarin di kalangan generasi muda. UVERS, sebagai tuan rumah, menghadirkan suasana kompetitif yang sehat sekaligus penuh semangat persaudaraan, sejalan dengan semangat mempererat hubungan antar-lembaga pendidikan di Kepri.

Hal ini juga sejalan dengan manfaat dan harapan yang ingin dihadirkan penyelenggara terhadap para peserta. Oey Anton, S.TP., M.Pd., selaku Ketua Panitia dalam wawancara menjelaskan bahwa para peserta yang ikut dalam kompetisi ini bisa mendapatkan pengalaman baru tentang mekanisme perlombaan Chinese Bridge. Sehingga jika peserta lolos hingga tahap nasional maupun internasional maka mereka sudah familiar dengan mekanismenya. Harapannya bahwa dengan adanya kegiatan Chinese Bridge ini dapat menjadi wadah bari para peserta yang memiliki bakat serta keterampilan dalam berbahasa mandarin. Selain itu Kepri, khususnya kota Batam, bisa menjadi cikal bakal bibit unggul bisa mewakili untuk sampai pada Tingkat nasional maupun internasional.

Chinese Bridge 2025 menjadi tonggak penting dalam membangun ekosistem pembelajaran bahasa Mandarin di Kepulauan Riau, yang kian relevan dengan perkembangan global saat ini. UVERS berkomitmen untuk terus mendukung talenta muda dalam meraih prestasi di kancah nasional dan internasional, serta memperkenalkan budaya Tiongkok secara lebih luas kepada masyarakat. (Sh)

Berikut daftar nama pemenang Chinese Bridge 2025 se- Kepulauan Riau dari berbagai Tingkat yang ada pada kompetisi.

  • Pemenang pada Tingkat SD :

Juara 1: Justin Marvel Lo (罗智明)

Juara 2: Ainsley Nathania Peh (白圣净)

Juara 3: Dolly Valerie Tan (陈诗淇)

Pidato terbaik(最佳口才奖): Dolly Valerie Tan (陈诗淇)

Penampilan terbaik(最佳才艺奖): Justin Marvel Lo (罗智明)

Partisipasi Terbaik (最佳人气奖): Richard Tan (陈明顺)

Guru pendamping terbaik: Yanti, B.Ed. (萧妙情 老师)

  • Pemenang pada Tingkat Menengah (SMP, SMA dan SMK) :

Juara 1: Yeoh Hui Xin 杨慧欣

Juara 2: Jesslyn Ang 洪文希

Juara 3: Queenie Felicia 洪凯欣

Pidato terbaik: Keren Phebe Phangnesia 彭嘉宁

Penampilan terbaik: Ellen Lee 李加慧

Peserta terbaik: Eileen 孙佳玲

Guru pendamping terbaik: Williem Wijaya Fu 傅淦椲

  • Pemenang pada Tingkat Perguruan Tinggi :

Juara 1: Lia Natasya (陈惠芸)

Juara 2: Jessebelle (郑靖叡)

Juara 3: Kornelius Setya Kwa (柯志宏)

Pidato terbaik: Lia Natasya (陈惠芸)

Penampilan terbaik: Jonathan (杨文俊)

Guru pendamping Terbaik: Yanti, S.Pd., MTCSOL

洪丽萍

Universitas Universal (UVERS) kembali menunjukkan komitmennya dalam menjalin hubungan internasional melalui kunjungan kehormatan Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dari Medan. Kunjungan ini menjadi wujud nyata semangat “Bhinneka Tunggal Ika, Dunia Satu Keluarga” yang diusung UVERS dalam membangun kolaborasi lintas budaya dan Pendidikan Internasional.

Konsul Jenderal RRT, Zhang Min, hadir bersama istri dan jajarannya pada Selasa (22/04) di Kampus UVERS Pasir Putih Kota Batam, dan disambut hangat oleh jajaran pimpinan UVERS serta Yayasan Pancaran Maitri, Dewan Pembina Bapak Wirya Candra Tan dan Bapak Rudi Tan, Ketua Umum Yayasan Bapak Liyas Masri, Rektor UVERS serta jajarannya. Hadir pula tokoh-tokoh masyarakat Batam, seperti Ketua Yayasan Prajna Harmonis Bapak Huang Yuanzi, Ketua Dewan Pembina PSMTI Bapak Eddy Hussy, Ketua Kehormatan Ikatan Keluarga Marga Huang Batam Bapak Huang Dongping dan lainnya, yang turut memeriahkan suasana persahabatan antarbangsa ini.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Yayasan Pancaran Maitri,  Bapak Liyas Masri, menegaskan bahwa pendidikan berbasis nilai budaya kasih alam telah menjadi ciri khas lembaga yang dipimpinnya dan mengebangkan Budaya Universal. “Di sini, siswa tidak hanya belajar ilmu pengetahuan, tetapi juga mendapatkan pembinaan karakter dan wawasan budaya kasih alam melalui seni, seperti tarian, musik, lukisan, kaligrafi, dan berbagai bentuk kesenian yang kerap diintegrasikan dengan budaya Tiongkok dan Budaya Nusantara,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa harmoni dan keberagaman menjadi kekuatan utama dalam perjalanan Yayasan selama puluhan tahun.

Bapak Liyas Masri juga memaparkan bahwa dalam satu dekade terakhir, UVERS telah aktif menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Tiongkok. Kolaborasi ini memberikan banyak manfaat, termasuk peluang studi lanjut bagi dosen dan mahasiswa UVERS ke jenjang magister dan doktoral di berbagai kota di Tiongkok. “Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok atas dukungan dan kesempatan yang telah diberikan,” tuturnya.

Menanggapi sambutan tersebut, Zhang Min menyampaikan rasa hormat dan kekagumannya terhadap semangat UVERS dalam menjembatani hubungan budaya antara Indonesia dan Tiongkok. “UVERS merupakan contoh perguruan tinggi Indonesia yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga konsisten dalam mendorong pertukaran budaya dan pendidikan lintas negara,” puji Zhang Min.

Ia juga mengulas kembali panjangnya sejarah hubungan antara Indonesia dan Tiongkok yang telah terjalin selama lebih dari dua milenium. Mulai dari pengiriman utusan dari Jawa ke Tiongkok di masa Dinasti Han, perjalanan Biksu Yi Jing ke Sriwijaya pada era Dinasti Tang, hingga ekspedisi Laksamana Cheng Ho dari Dinasti Ming ke Nusantara. “Kami berharap, semangat persahabatan yang telah terjalin sejak ribuan tahun lalu ini dapat terus dijaga dan dilestarikan demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 bersama Tiongkok,” pungkasnya.

Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah awal dari kerja sama yang lebih luas antara UVERS dan berbagai institusi pendidikan di Tiongkok, serta memperkuat posisi UVERS sebagai perguruan tinggi dengan jejaring internasional yang kokoh dan bermakna.

 

Pemilihan Duta Bahasa Kepulauan Riau Lisa,  sebagai 5 BESAR PUTRI dan Feriyansyah, sebagai DUTA BAHASA FAVORIT diselenggarakan oleh Ikatan Duta Bahasa Kepulauan Riau.

Scroll to Top