Saat ini bumi sedang menghadapi berbagai permasalahan lingkungan, mulai dari pemanasan global, pencemaran, hingga sampah dan permasalahan lainnya. Jika persoalan-persoalan tersebut terus terjadi, maka dikhawatirkan akan mengancam kelangsungan hidup di bumi. Universitas Universal (UVERS) sebagai perguruan tinggi yang bertujuan mewujudkan semesta harmonis, menyadari keharmonisan tersebut perlu dibangun dengan langkah awal menciptakan lingkungan yang sehat.
Dengan menyadari alasan tersebut, UVERS melalui Program Studi Teknik Lingkungan menyelenggarakan seminar dan lokakarya dengan tajuk “Ecoenzym sebagai Solusi Permasalahan Lingkungan Dunia”. Seminar dan lokakarya tersebut menghadirkan Dr. Joean Oon, MDMA, DNM, BHMS sebagai pembicara. Dr Joean adalah seorang pembicara dalam berbagai topik kesehatan, terlebih tentang penerapan metode ecoenzym untuk menyelamatkan bumi.
Seminar yang dilaksanakan dari minggu (18/8) hingga rabu (21/8) tersebut membedah ecoenzym dari berbagai sudut pandang, yakni Ecoenzym dan Bumi, Ecoenzym dan Sampah, Ecoenzym dan Konservasi Lingkungan Hidup, Ecoenzym dan Keberlangsungan Hidup Masyarakat, serta Ecoenzym dan Kesehatan Rumah Tangga. Selain itu, pembahasan tentang Ecoenzym dan Pendidikan juga disampaikan secara khusus kepada para guru dan tenaga kependidikan Sekolah Maitreyawira.
Kegiatan yang dilaksanakan di Auditorium Harmonis UVERS tersebut dihadiri lebih dari 250 peserta setiap harinya dari berbagai kalangan, mulai dari Dinas Lingkungan Hidup, sekolah, perguruan tinggi, komunitas masyarakat, dan kalangan lainnya. Antusiasme peserta seminar juga dapat dilihat dari banyaknya peserta yang hadir dari luar kota. Para peserta juga menyatakan keinginan untuk kembali menghadiri kegiatan serupa untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang ecoenzym, termasuk langkah-langkah lainnya untuk menyelamatkan bumi.
“Kita bertujuan untuk menyelamatkan bumi dengan cara ecoenzym, sebenarnya di bumi ini tidak ada sampah, yang terjadi hanyalah penempatan sampah yang salah.” Ujar Irfan, S.Psi., M.M selaku Ketua Panitia. Menurutnya, metode ecoenzym dapat mengurangi sampah yang selama ini menjadi permasalahan lingkungan. Sampah-sampah tertentu dapat diolah menjadi ecoenzym yang memiliki banyak manfaat. Seminar tersebut masih dilanjutkan dengan sesi lokakarya pada Sabtu (24/8) di minggu yang sama. Pada sesi lokakarya, langkah pembuatan ecoenzym langsung dipraktekkan bersama para peserta. Harapannya, para peserta dapat mempraktekkan secara langsung pembuatan ecoenzym di kediaman masing-masing sebagai langkah kecil untuk menyelamatkan bumi. (AS).