Beberapa tahun terakhir, feed Instagram dan TikTok kita penuh dengan warna hijau khas minuman matcha. Mulai dari matcha latte dengan latte art cantik, sampai dessert kekinian seperti matcha cheesecake atau soft serve. Nggak heran kalau minuman asal Jepang ini jadi ikon gaya hidup Gen Z. Tapi, pertanyaannya: matcha ini cuma estetik buat konten, atau memang punya manfaat kesehatan yang beneran?
Asal-usul Matcha dan Popularitasnya
Matcha berasal dari daun teh hijau berkualitas tinggi yang digiling menjadi bubuk halus. Tradisi ini sudah ada di Jepang sejak abad ke-12 dan digunakan dalam upacara minum teh (chanoyu). Bedanya dengan teh hijau biasa, matcha dikonsumsi bersama bubuk daunnya, jadi kandungan nutrisinya lebih padat.
Popularitas matcha di kalangan anak muda Indonesia melonjak seiring tren “healthy lifestyle” dan estetik konten di media sosial. Menurut Food and Beverage Industry News (2024), penjualan produk berbasis matcha meningkat signifikan di Asia Tenggara berkat promosi masif oleh influencer dan brand kopi modern.
Manfaat Kesehatan yang Didukung Riset
Bukan cuma cantik di foto, matcha punya kandungan antioksidan tinggi terutama catechins seperti EGCG yang bermanfaat melawan radikal bebas (Weiss & Anderton, 2022). Kandungan L-theanine di matcha juga membantu meningkatkan fokus tanpa efek “deg-degan” seperti kafein kopi.
Sebuah publikasi di Journal of Food Science (2021) menyebutkan konsumsi matcha secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan metabolisme. Tapi tentu saja, manfaat ini terasa kalau matcha dikonsumsi tanpa tambahan gula berlebih yaa.
Fenomena Sosial di Balik Tren
Bagi Gen Z, minum matcha bukan hanya soal rasa. Ini juga jadi bagian dari self-branding di media sosial. Konten “coffee shop hopping” atau “matcha review” sering dipakai untuk membangun persona estetik dan lifestyle-conscious. Fenomena ini menunjukkan bagaimana tren kuliner bisa bertemu dengan kebutuhan identitas digital.
Jadi, matcha memang sehat kalau disajikan dengan cara yang tepat. Namun, popularitasnya di kalangan Gen Z jelas tidak lepas dari faktor visual dan tren media sosial. Buat kamu, nggak ada salahnya menikmati segelas matcha. Asal, ingat bahwa keseimbangan tetap kunci: nikmati estetiknya, tapi jangan berlebihan ya sob!
Sumber : https://www.usasks.com/science/matcha-mania-from-ancient-zen-to-gen-z-obsession/
Baca Juga : Mengenal Eco Enzyme dan Manfaatnya untuk Bumi