Raymond Erz Saragih, Lulusan Terbaik UVERS Yang Kembali Untuk Mengabdikan Diri

[post-views]

Raymond Erz Saragih merupakan lulusan dari Program Studi Teknik Informatika Universitas Universal (UVERS) yang mendapat predikat lulusan terbaik karena berhasil lulus dengan IPK sempurna yaitu 4.0. Setelah menyelesaikan studi S1-nya di UVERS, Beliau langsung melanjutkan untuk mengambil Program Magister pada salah satu Universitas Swasta di Yogyakarta. Masih dengan jurusan yang sama, Raymond memilih Teknik Informatika untuk melanjutkan studinya. Pada dasarnya Raymond memiliki ketertarikan dalam bidang mesin learning, maka Ia terus mengembangkan ketertarikannya tersebut pada jenjang S2. Selain itu keputusannya untuk langsung melanjutkan S2 karena Raymond sudah membaca bahwa Industri yang akan Ia tuju memiliki syarat administrasi salah satunya adalah telah mengambil gelar magister.

Raymond berpikir bahwa, “Keputusan saya untuk langsung melanjutkan S2 juga sebagai pertimbangan saya untuk kedepannya. Karena kebutuhan industri akan semakin meningkat dan tentunya akan baik untuk jejang karir saya kedepannya.” Sampailah pada hari ini Raymond telah berhasil menyelesaikan studi S2 nya dengan masa waktu studi yaitu 1,5 tahun. Prestasi yang beliau dapatkan pada saat S1 kembali Ia raih pada studi S2. Lulus dari Program Magister Teknik Informatika Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Raymond mendapatkan IPK sempurna yaitu 4.0. Cerita tentang Raymond tidak selesai sampai disitu, keputusan menarik setelah beliau lulus pada program magister yang dirasa menarik. Raymond kembali ke UVERS dalam rangka untuk mengabdikan diri.

Setelah berhasil menyelesaikan studi S1 di UVERS sebagai mahasiswa penerima beasiswa, Raymond merasa bahwa Ia harus kembali ke UVERS untuk mengabdi sebagai bentuk rasa terima kasih kepada UVERS karena telah memberinya kesempatan untuk menerima beasiswa sehingga Ia bisa menyelesaikan studinya. Raymond hadir di UVERS untuk mengajar sebagai dosen pada Program Studi Teknik Informatika. Raymond bercerita bahwa, “Dari awal saya berkuliah Ayah saya sudah berkata bahwa harus ada yang saya lakukan untuk kampus saya karena telah berjasa terhadap saya, saya pun berpikir bahwa saya ingin mengabdikan diri dengan cara mengajar disana. Bahkan disaat saya nanti sudah benar-benar berkecimpung didunia industri, saya tetap ingin bisa mengajar disana mungkin disela-sela waktu kerja saya pada saat weekend.” (Sh)

Scroll to Top