Sejak dahulu beragam cara dilakukan untuk menggelorakan perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Semakin banyak cara untuk merayakan hari kemerdekaan menunjukkan begitu banyaknya cinta dari anak bangsa untuk negara tercinta. Dosen dan alumni Fakultas Seni Universitas Universal (UVERS) menjadi salah satu dari jutaan pihak yang turut meramaikan 76 tahun kemerdekaan Indonesia. Difasilitasi oleh Meyanari Art dan Beatus Finis Creative, karya tari spektakuler tersebut pun dapat dinikmati oleh masyarakat.
Mega Lestari Silalahi, S.Sn., M.Sn selaku dosen Program Studi Seni Tari UVERS sekaligus penggagas karya tari bertajuk “Heart for Indonesia” tersebut mengakui bahwa karya tari ini awalnya hadir sebagai penelitian lanjutannya dalam Mata Kuliah Proyek Produksi. Ia berusaha memberikan gambaran terkait pengelolaan pertunjukan atau karya tari melalui virtual perform kepada mahasiswa. Hari Kemerdekaan Indonesia kemudian menginspirasinya untuk sekaligus membuat karya tari dalam rangka merayakan kemerdekaan.
Mega menyebutkan bahwa penciptaan karya tari kali ini menjadi tantangan sendiri baginya, sebab ia lebih sering melakukan eksplorasi pada genre tarian tradisional dan kontemporer. Berbeda dengan kebiasaan sebelumnya, kali ini Mega mengusung genre tari modern waacking sebagai konsep utama. Tidak berhenti sampai disana, genre tari waacking yang lahir di Los Angeles tersebut juga dikombinasikan dengan genre tarian tradisional khas Indonesia. Kombinasi keduanya kemudian menghasilkan gerakan tangan yang cepat dan luwes di sekitar kepala dan bahu dengan sentuhan khas nusantara.
Karya ini menjadi semakin berkarakter karena kedua penari yang dipilih oleh Mega adalah penari yang mengenal dan mencintai tubuh tarinya melalui genre tari waacking. Salah satunya adalah Merry, alumni dan lulusan terbaik Program Studi Seni Tari pada Wisuda Sarjana UVERS Periode Juli 2021. Dengan karjasama yang solid, dalam waktu dua pekan, proses latihan dan produksi dapat diselesaikan secara sempurna. Selama proses produksi, Mega dan tim mengunjungi banyak tempat untuk pengambilan gambar dengan tujuan menampilkan berbagai keindahan alam Indonesia.
“Saya cukup kaget, awalnya ini hanya salah satu bahan dari proses perkuliahan, saya save untuk mengajar, tidak disangka mendapatkan apresiasi yang cukup bagus.” Ujar Mega Lestari Silalahi, S.Sn., M.Sn. Ia merasa senang dengan apresiasi yang diberikan oleh berbagai pihak dan semakin termotivasi untuk tetap produktif berkarya. Mega yang setiap tahunnya mewakili Indonesia di kancah internasional mengungkapkan karya ini dipersembahkan untuk memperkenalkan Indonesia di dalam keterbatasan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. (AS)