Ini merupakan salah satu makanan yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Bahkan makanan ini sudah mulai dikenal dibeberapa negara. Yap makanan ini adalah tempe. Makanan berbahan dasar kedelai yang difermentasi ini udah jadi teman makan sehari-hari banyak orang Indonesia. Selain murah dan rasanya enak, ternyata tempe juga punya banyak manfaat buat kesehatan. Nggak heran kalau sekarang tempe mulai dilirik sebagai superfood oleh banyak orang di seluruh dunia. Jadi, apa aja sih manfaat tempe yang bisa bikin tubuh kita makin sehat? Yuk, cari tahu!

1. Sumber Protein Berkualitas Tinggi

Tempe itu nggak cuma murah, tapi juga kaya protein loh Sobat UVERS. Menurut Jones dan Smith (2020), tempe mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh, sama kayak protein hewani. Makanya, tempe cocok banget buat yang lagi cari sumber protein nabati, terutama buat vegetarian dan vegan.

2. Baik Untuk Pencernaan

Karena melalui proses fermentasi, tempe punya probiotik alami yang bagus buat usus. Brown (2021) bilang kalau makan makanan fermentasi kayak tempe bisa bantu jaga keseimbangan bakteri baik di perut, jadi risiko sembelit atau gangguan pencernaan lainnya bisa berkurang.

3. Menjaga Kesehatan Jantung

Tempe punya kandungan isoflavon yang bisa bantu turunin kadar kolesterol jahat (LDL). Miller dan Green (2019) nemuin kalau makan tempe rutin bisa nurunin risiko penyakit jantung koroner sampai 25%. Isoflavon ini bekerja dengan mencegah oksidasi kolesterol di pembuluh darah.

4. Banyak Zat Besi dan Kalsium

Selain protein, tempe juga kaya zat besi dan kalsium, lho! Taylor (2022) nyebutin kalau kalsium dari tempe bisa bantu menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis. Plus, zat besi di tempe lebih gampang diserap tubuh dibanding sumber non-hewani lain.

5. Mengontrol Kadar Gula Darah

Buat yang punya masalah dengan gula darah, tempe bisa jadi pilihan aman. Dengan indeks glikemik rendah, tempe cocok buat penderita diabetes. Menurut Smith et al. (2023), konsumsi tempe bisa bantu mengontrol kadar gula darah karena kandungan seratnya yang tinggi.

Sebagai makanan tradisional Indonesia, tempe nggak cuma lezat, tapi juga super sehat. Dari protein tinggi sampai bantu jaga kesehatan jantung dan tulang, tempe emang pantas disebut superfood asli Indonesia. Yuk, mulai tambahin tempe ke menu harian biar badan makin sehat!

Daftar Pustaka

  • Brown, T. (2021). Fermented Foods and Gut Health. Journal of Nutrition, 55(2), 214-220.
  • Jones, R., & Smith, L. (2020). Tempe as a Complete Protein Source. Food Science Journal, 19(4), 305-310.
  • Miller, A., & Green, P. (2019). Isoflavones and Cardiovascular Health. Journal of Heart Research, 33(1), 12-18.
  • Smith, J., et al. (2023). Tempe and Blood Sugar Regulation. Diabetes Care, 31(5), 278-283.
  • Taylor, J. (2022). Calcium Content in Plant-Based Foods. Journal of Osteoporosis Prevention, 28(3), 129-135.

Baca Juga : Good Food, Good Mood : Bagaimana Makanan Memengaruhi Suasana Hati dan Tingkat Stres

Bayangkan kalau setiap hari Sobat UVERS punya kesempatan untuk jadi versi terbaik dari diri kamu. Perubahan besar memang nggak terjadi dalam semalam, tapi dengan langkah kecil yang konsisten, siapa pun bisa berkembang, baik secara pribadi maupun profesional. Yuk, mulai perjalanan self-improvement hari ini dengan 5 cara sederhana yang bisa kamu coba!

1. Mulai Hari dengan Rutinitas Positif
Pagi hari adalah waktu terbaik untuk memulai hari dengan energi positif. Beberapa penelitian bilang kalau kebiasaan pagi yang sehat bisa bantu tingkatin produktivitas dan mood kamu sepanjang hari (Smith, 2020). Coba luangkan waktu 5-10 menit buat meditasi, baca buku, atau stretching. Cara sederhana ini bisa bantu kamu merasa lebih fokus dan siap menghadapi segala tantangan.
2. Tetapkan Tujuan Kecil dan Realistis
Perjalanan untuk jadi lebih baik biasanya diawali dengan tujuan yang jelas. Mulailah dengan tujuan kecil yang realistis. Misalnya, kalau mau lebih sehat, mulai dengan 10 menit olahraga setiap hari. Lama-lama, waktu dan intensitasnya bisa ditambah. Tujuan yang kecil tapi terukur bikin kamu merasa lebih sering capai sesuatu, dan tentunya jadi lebih semangat untuk terus berkembang (Brown & Thompson, 2019).
3. Kelilingi Diri dengan Orang Positif
Orang di sekitar kita berpengaruh besar pada perkembangan diri. Coba deh bergaul dengan orang yang punya energi positif dan mindset yang berkembang. Bergaul dengan mereka akan kasih kamu motivasi dan ide-ide baru. Di sisi lain, hindari lingkungan yang penuh energi negatif karena itu bisa bikin semangat kamu merosot (Jones, 2018). Jadi, pastikan kamu dikelilingi orang-orang yang mendukung perjalanan kamu ya sob!
4. Mengelola Waktu dengan Bijak
Waktu itu sumber daya yang nggak bisa diulang, jadi cara kita mengelola waktu akan sangat memengaruhi produktivitas. Salah satu cara yang cukup populer adalah teknik Pomodoro, yaitu kerja fokus selama 25 menit, terus istirahat 5 menit. Teknik ini terbukti bantu kamu tetap fokus dan nggak cepat capek (Cirillo, 2006). Coba deh terapkan, supaya kerjaanmu selesai lebih cepat, dan kamu nggak kehabisan energi.
5. Bersikap Baik pada Diri Sendiri
Peningkatan diri itu penuh dengan tantangan dan kadang kegagalan. Jangan merasa down jika hal nggak berjalan sesuai rencana. Ingat, kesalahan adalah bagian dari proses (Neff, 2011). Jadi, jangan lupa untuk tetap beri penghargaan pada diri sendiri meski perjalanan ini nggak selalu mulus ya sob!

Peningkatan diri itu bukan hal yang bisa terjadi dalam sekejap, tapi langkah kecil yang kamu lakukan setiap hari akan membawa perubahan besar. Mulai dengan rutinitas pagi yang positif, tentukan tujuan kecil, dan pastikan kamu berada di lingkungan yang mendukung. Ingat, setiap langkah kecil yang kamu ambil membawa kamu lebih dekat ke versi terbaik dari diri kamu. Jadi, kenapa nggak mulai hari ini? Langkah kecil yang konsisten pasti bakal bawa hasil yang luar biasa!

Baca Juga : Good Food, Good Mood : Bagaimana Makanan Memengaruhi Suasana Hati dan Tingkat Stres

Sumber :
Brown, A., & Thompson, J. (2019). The power of small steps: Achieving big goals with small actions. New York: Penguin Random House.
Cirillo, F. (2006). The Pomodoro Technique: The life-changing time-management system. New York: Random House.
Jones, M. (2018). The social circle: How positive relationships foster success. London: Harper Collins.
Neff, K. (2011). Self-compassion: The proven power of being kind to yourself. New York: William Morrow.
Smith, R. (2020). How to build a positive morning routine. Harvard Business Review, 98(3), 52-58.

Kopi hangat dan sepotong roti panggang mungkin menjadi penyelamat bagi banyak orang untuk memulai hari dengan lebih semangat. Namun, pernahkah Sobat UVERS berpikir bahwa makanan yang kita konsumsi bukan hanya sekadar pemuas rasa lapar, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap suasana hati dan tingkat stres? Ilmu pengetahuan modern telah menunjukkan bahwa hubungan antara makanan dan suasana hati bukan sekadar mitos, melainkan sebuah fakta yang didukung oleh penelitian ilmiah.

Makanan memainkan peran penting dalam regulasi emosi dan suasana hati. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa nutrisi tertentu dapat meningkatkan produksi neurotransmitter yang berperan dalam kebahagiaan dan kesejahteraan psikologis. Misalnya, serotonin, yang sering disebut sebagai “hormon kebahagiaan,” sebagian besar diproduksi dalam saluran pencernaan dengan bantuan triptofan, sebuah asam amino esensial yang ditemukan dalam makanan seperti pisang, kacang-kacangan, dan susu (Young, 2007).

sumber : Google

Selain itu, asupan omega-3 yang ditemukan dalam biji chia telah terbukti dapat mengurangi gejala depresi dan meningkatkan fungsi kognitif (Grosso et al., 2014). Karbohidrat kompleks seperti gandum utuh dan beras merah juga memiliki peran penting dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil, yang berdampak pada suasana hati yang lebih stabil dan terhindar dari perubahan emosi yang drastis.

Stres adalah respons alami tubuh terhadap tekanan, tetapi pola makan yang buruk dapat memperburuk kondisi ini. Konsumsi makanan tinggi gula dan lemak jenuh sering kali dikaitkan dengan peningkatan hormon kortisol, yang dikenal sebagai hormon stres (Yau et al., 2012). Sebaliknya, makanan kaya antioksidan seperti sayuran hijau, buah-buahan beri, dan teh hijau dapat membantu mengurangi peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh, sehingga meningkatkan ketahanan terhadap stres.

Magnesium, yang ditemukan dalam kacang almond dan bayam, berperan dalam relaksasi otot dan sistem saraf, membantu tubuh mengatasi stres lebih baik (Boyle et al., 2017). Begitu pula dengan teh chamomile yang memiliki sifat menenangkan dan telah digunakan secara tradisional untuk mengurangi kecemasan.

Makanan yang kita konsumsi memiliki dampak yang lebih besar dari sekadar energi untuk beraktivitas. Dengan memilih makanan yang kaya nutrisi dan mendukung kesehatan otak, kita dapat meningkatkan suasana hati dan mengelola stres dengan lebih baik. Sebagai individu yang peduli terhadap kesehatan mental, penting bagi kita untuk mulai memperhatikan pola makan dan mengadopsi kebiasaan yang lebih sehat guna mencapai kesejahteraan yang optimal.

Sumber :

Boyle, N. B., Lawton, C., & Dye, L. (2017). The effects of magnesium supplementation on subjective anxiety and stress—a systematic review. Nutrients, 9(5), 429.

Grosso, G., Galvano, F., Marventano, S., Malaguarnera, M., & Bucolo, C. (2014). Omega-3 fatty acids and depression: scientific evidence and biological mechanisms. Oxidative Medicine and Cellular Longevity, 2014, 313570.

Young, S. N. (2007). How to increase serotonin in the human brain without drugs. Journal of Psychiatry & Neuroscience, 32(6), 394–399.

Yau, P. L., Castro, M. G., Tagani, A., Tsui, W. H., & Convit, A. (2012). Obesity and metabolic syndrome and functional and structural brain impairments in adolescence. Pediatrics, 130(4), e856-e864.

Indonesia adalah negeri yang terlahir dari keberagaman. Dari Sabang hingga Merauke, berjuta budaya, bahasa, dan adat istiadat berpadu dalam harmoni yang membentuk jati diri bangsa. Namun, keberagaman ini bukan sekadar keindahan yang bisa dinikmati dari kejauhan, ia adalah tantangan yang harus dirawat, dijaga, dan dipahami. Tanpa pemahaman yang mendalam, mozaik indah bernama Indonesia dapat retak oleh gesekan kepentingan dan ego primordial. Oleh sebab itu, pendidikan multibudaya menjadi kunci untuk memperkuat persatuan dalam keberagaman, menjadikannya bukan sekadar semboyan, tetapi sebuah kesadaran kolektif yang hidup dalam sanubari setiap anak bangsa.

Dalam upaya menanamkan nilai-nilai tersebut, Universitas Universal (UVERS) kembali menegaskan komitmennya dengan menggelar seminar bertajuk “Pendidikan Multibudaya sebagai Medium untuk Memperkuat Kesatuan dan Persatuan Bangsa”. Seminar yang berlangsung pada Senin (17/03) ini menghadirkan Dr. Muhammad A.S. Hikam, seorang akademisi sekaligus Menteri Negara Riset dan Teknologi pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. Acara ini turut dihadiri oleh ratusan mahasiswa, dosen, serta tokoh penting lainnya, termasuk Dcs Liyas Masri, Ketua Umum Yayasan Pancaran Maitri, dan Dr. techn. Aswandy, M.T., Rektor UVERS.

Dalam pemaparannya, Dr. Muhammad A.S. Hikam menggarisbawahi bahwa UVERS merupakan perguruan tinggi yang unik karena mengusung nilai pembangunan budaya dan peradaban manusia. Ia mengapresiasi konsistensi UVERS dalam mengedepankan konsep dunia satu keluarga, sebuah nilai yang selaras dengan semangat kebhinnekaan Indonesia. Ia menegaskan bahwa sejak dahulu, Indonesia adalah negara yang berhadapan dengan keberagaman identitas primordial. Alih-alih menjadi sumber perpecahan, keberagaman ini seharusnya dipahami sebagai kekuatan yang menyatukan.

“Masyarakat Indonesia secara otomatis adalah bagian dari kebhinnekaan. Akan menjadi aneh jika ada yang berusaha memonopoli identitas primordial,” ujarnya. Menurutnya, manusia tidak bisa menghindari kenyataan adanya perbedaan, tetapi justru harus menjadikannya sebagai jembatan untuk membangun kesepahaman. Sejarah telah membuktikan bahwa Indonesia mampu merajut persatuan dari berbagai latar belakang budaya, salah satunya melalui bahasa. Sejak Sumpah Pemuda 1928, Bahasa Indonesia telah menjadi simbol pemersatu yang melampaui ribuan bahasa daerah.

Lebih lanjut, Dr. Muhammad A.S. Hikam mendorong mahasiswa UVERS untuk lebih terbuka terhadap keberagaman, terutama karena Batam sebagai kota perbatasan memiliki interaksi budaya yang kuat dengan Singapura dan Malaysia. Ia juga menekankan bahwa mahasiswa UVERS memiliki keunikan tersendiri karena mereka memiliki kesempatan untuk kuliah sambil bekerja. Dengan begitu, implementasi pendidikan multibudaya tidak hanya terbatas di lingkungan akademik, tetapi juga dapat diterapkan di tempat kerja dan dalam interaksi sosial yang lebih luas.

Seminar ini menjadi pengingat bahwa kebhinnekaan bukanlah sekadar realitas yang harus diterima, melainkan sebuah warisan yang harus dijaga dan diperjuangkan. UVERS, dengan nilai dunia satu keluarga-nya, terus berkomitmen untuk melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan kesadaran akan pentingnya hidup berdampingan dalam keberagaman. Sebab, dalam keberagaman yang dirawat dengan baik, Indonesia akan terus bersinar sebagai bangsa yang besar dan penuh harmoni. (AS)

Scroll to Top