Perguruan tinggi diharapkan untuk memiliki kontribusi positif dalam melakukan pemberdayaan masyarakat. Tidak jarang, perguruan tinggi membagikan pengetahuan akademik yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup masyarakat luas. Komitmen untuk memberikan kontribusi positif pada masyarakat tersebut diimplementasikan oleh Universitas Universal (UVERS) melalui Pelatihan Online Persahabatan Luar Negeri Tiongkok tentang Keterampilan Mengajar Guru Bahasa Mandarin Tahun 2021.

Pelatihan yang terselenggara berkat kerjasama Pusat Bahasa UVERS dan Yunnan Normal University Tiongkok tersebut akan dilaksanakan selama 18 hari sejak dibuka pada Sabtu (09/10). Diikuti oleh 138 peserta yang berstatus sebagai guru Bahasa Mandarin, pelatihan tersebut akan berfokus pada pengayaan keterampilan pengajaran Bahasa Mandarin, Pengetahuan Bahasa Mandarin, hingga Pembelajaran Budaya Tiongkok. Peserta yang berasal dari 48 daerah dan 65 instansi tersebut akan dibimbing secara langsung oleh 15 dosen Jurusan Sastra dan Pendidikan Bahasa Mandarin berkualifikasi doktor dan profesor asal Yunnan Normal University.

Meskipun diselenggarakan secara daring melalui forum Zoom Meeting, materi yang disampaikan cukup padat dan berbobot. Materi yang diberikan kepada para peserta mulai dari prinsip pengajaran, metode pengajaran, sistem fonetik, proses persiapan pengajaran, kotakata Bahasa Mandarin, keterampilan pengajaran Bahasa Mandarin lintas tingkat, serta metode pengajaran tata bahasa. Selain memberikan materi terkait keterampilan mengajar, para peserta juga dibekali dengan keterampilan berbasis wawasan budaya seperti sastra Tiongkok kuno dan modern, budaya masakan Tiongkok, hingga kaligrafi Bahasa Mandarin.

Penanggungjawab Pusat Bahasa UVERS, Lina, B.A., MTCSOL menyatakan bahwa penyelenggaraan pelatihan keterampilan mengajar tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelatihan guru Bahasa Mandarin di Indonesia. Di sisi lain, peningkatan kualitas dan kompetensi guru Bahasa Mandarin juga menjadi fokus bagi Pusat Bahasa UVERS agar Pendidikan Bahasa Mandarin di Indonesia semakin berkualitas serta berdaya saing. (AS)

Mahasiswa didorong untuk selalu belajar dan berkarya dalam kondisi apapun termasuk masa pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir 2 tahun. Di dalam berbagai keterbatasan karena pandemi, menjadi mahasiswa yang aktif dan berkegiatan positif membutuhkan komitmen yang tinggi. Salah satu contoh mahasiswa yang dapat dijadikan contoh ialah Sofian. Sofian adalah mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Universal (UVERS).

Sofian yang akrab disapa Abang diajak untuk menceritakan aktivitas karya dan belajarnya di masa pandemi melalui Webinar bertajuk “Productivity during Pandemic” yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM) UVERS. Dalam webinar yang diselenggarakan pada hari Minggu (03/10) tersebut Abang menceritakan berbagai kegiatan yang menjadi kebiasaannya sebelum dan setelah pandemi terjadi.

Abang mengungkapkan bahwa saat ini selain berkuliah di UVERS, ia juga melakukan berbagai kegiatan seperti membuat karya seni, menjalankan operasional rumah makan, melakukan kegiatan pemasaran properti, hingga terlibat secara aktif dalam kegiatan sosial. Kepadatan jadwalnya tersebut mengharuskan Abang untuk mengurangi waktu santai dan bermain, karena ia selalu berprinsip bahwa untuk melakukan hal yang berbeda dari orang lain maka harus mengorbankan banyak hal terutama waktu.

Abang yang dikenal sebagai pengusaha kuliner tersebut mengakui bahwa ia memiliki ketertarikan tinggi pada seni. Sejak sebelum pandemi, Abang rutin membuat karya seni, salah satu karya seni yang paling berkesan bagi Abang adalah Sketsa Wajah Presiden Joko Widodo yang dibuat dari sekitar 50.000 tusuk gigi dalam waktu 5 bulan. Karya terbaru yang dihasilkan oleh Abang adalah sketsa wajah Markus Gideon dan Kevin Sanjaya berbahan sekitar 5000 shuttlecock bekas. Karya tersebut sempat viral di dunia maya hingga Abang diundang ke Jakarta untuk bertemu dan menyerahkan karyanya kepada The Minions yang merupakan atlet bulu tangkis ganda putera terbaik Indonesia sekaligus urutan pertama di dunia.

“Pandemi atau tidak, Abang tetap akan berkarya, karena seni sudah menjadi bagian dari hidup Abang” Ucap Sofian. Meskipun ketertarikannya pada seni tidak mendapat dukungan dari keluarganya, Abang tetap konsisten berkarya. Konsistensi tersebut akhirnya diganjar dengan memecahkan 4 rekor MURI dan menyabet 7 hak cipta atas karya seninya. Prestasi tersebut begitu membanggakan sebab dilakukan dengan kondisi sambil berkuliah, menjalankan usaha kuliner, melibatkan diri dalam kegiatan sosial. Diakui oleh Abang, pencapaian tersebut dimulai dengan keberanian dan dijalani dengan sepenuh hati.

Abang juga menyampaikan walaupun dalam kondisi kesibukan yang tinggi dan kegiatan yang padat, Abang tidak pernah melupakan keinginannya untuk menjadi seorang sarjana. Hal itu pula yang ditekankan oleh Abang kepada para mahasiswa peserta webinar, sebab dengan kuliah di UVERS Abang merasakan pentingnya pengetahuan akademik dalam menjalani berbagai kegiatannya. (AS)

Batam, 28 September 2021 – Berbicara mengenai Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka tidak akan jauh dengan pembahasan mengenai peran serta pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan tersebut. Selain nama-nama pahlawan yang banyak kita ketahui dalam buku sejarah, ada satu pahlawan yang tidak luput dari semangat juangnya dalam proses kemerdekaan yaitu adalah suku Tionghoa. Mungkin sampai saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang belum tahu lebih jauh tentang peran suku Tionghoa dalam kemerdekaan Indonesia. melalui webinar yang diselenggarakan oleh Fakultas Pendidikan, Bahasa dan Budaya Universitas Universal (UVERS) dengan judul “Peran Suku Tionghoa Indonesia Dalam Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia”, peserta diajak untuk mengetahui lebih jauh peran suku Tionghoa dalam memperjuangakan kemerdekaan Indonesia.

Webinar Nasional yang dilaksanakan pada Sabtu (25/09) menghadirkan beberapa narasumber yang erat kaitannya dengan sejarah suku tionghoa pada masa memperjuangkan kemerdekaan. Hadir sebagai pemibacara 1, Pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa Ir. Azmi Abubakar. Dan Pembicara 2 yang merupakan tokoh sejarah dalam pendidikan bahasa tionghoa dan juga Dosen Universitas Nasional Dr. Soen Ai Ling, MA. Selain menghadirkan 2 narasumber tersebut, webinar juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Pendidikan, Bahasa dan Budaya UVERS Dr. Herman, Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional Drs. Somadi Sosrohadi, M.Pd, dan juga Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UVERS Dr. techn. Aswandy, M.T. Mengutip dari sambutan yang diberikan oleh Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UVERS Dr. techn Aswandy, M.T., beliau berkata bahwa, “Peran sejarah rasanya sangat penting untuk kita dalam membangun bangsa. Dengan demikian melalui webinar ini kita bisa melihat keterlibatan multi etnik di negara kita. Bisa mendapatkan pengetahuan peran suku Tionghoa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Kita jadi bisa mengetahui sejarah tersebut.”

Setelah sambutan diberikan, sesi dilanjutkan dengan Ir. Azmi Abubakar yang berbagi pengalamannya selama mendirikan museum dalam mengumpulkan jejak-jejak fakta peran suku tionghoa sehingga dapat menyimpulkan bahwa tidak ada satu daerahpun yang terlepas dari jejak sejarah besar orang-orang tionghoa. Dilanjut untuk sesi kedua yaitu oleh Dr. Soen Ai Ling, MA., yang memaparkan pengalaman beliau bersama keluarganya yang ikut dalam sejarah masyarakat tionghoa dalam masa-masa memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Salah satu peristiwa yang beliau paparkan dalam presentasinya adalah Persitiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada tahun 1946. Setelah mendapatkan banyak materi dan pengetahuan baru, sesi diakhir dengan diskusi dan tanya jawab seputar materi yang diberikan. (Sh)

Batam, 28 September 2021 – Saat ini investasi merupakan hal yang sedang gencar disosialisasikan kepada masyarakat khususnya pada kaum milenial usia 20 keatas. Beberapa anak muda sudah banyak yang mengetahui pentingnya investasi untuk kehidupan kedepannya. Namun disisi lain masih banyak juga yang belum mengetahui manfaat dari investasi dan dimana atau kemana harus berinvestasi. Melalui webinar dengan tema “Investalk: Cerdas Berinvestasi di Pasar Modal” yang dilaksanakan oleh Program Studi Akuntasi Universitas Universal (UVERS), peserta diajak untuk menambah ilmu pengetahuan tentang manfaat investasi dan cara melakukan investasi di pasar modal. Webinar Investalk dilaksanakan pada Minggu (12/09) secara daring melalui platform zoom meeting.

Webinar tersebut menghadirkan 2 pembicara yaitu PH. Kepala Kantor Perwakilan BEI Kepri Indra Novita dan Dosen Universitas Universal (UVERS) Mochammad Nugraha Reza Pradana, S.E., M.M. melalui webinar, banyak sekali materi yang diberikan seputar pasar modal, bursa efek dan investasi. Peran serta manfaat dari masing-masing elemen tersebut. Selain itu juga diberikan gambaran tentang bagaimana perkembangan dari sebuah saham perusahaan ketika kita memilih berinvestasi pada saham tersebut. Dan juga peserta diberikan tips dan trick strategi bagi investor pemula dan cara untuk berinvestasi di pasar modal. (Sh)

Sejak dahulu beragam cara dilakukan untuk menggelorakan perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Semakin banyak cara untuk merayakan hari kemerdekaan menunjukkan begitu banyaknya cinta dari anak bangsa untuk negara tercinta. Dosen dan alumni Fakultas Seni Universitas Universal (UVERS) menjadi salah satu dari jutaan pihak yang turut meramaikan 76 tahun kemerdekaan Indonesia. Difasilitasi oleh Meyanari Art dan Beatus Finis Creative, karya tari spektakuler tersebut pun dapat dinikmati oleh masyarakat.

Mega Lestari Silalahi, S.Sn., M.Sn selaku dosen Program Studi Seni Tari UVERS sekaligus penggagas karya tari bertajuk “Heart for Indonesia” tersebut mengakui bahwa karya tari ini awalnya hadir sebagai penelitian lanjutannya dalam Mata Kuliah Proyek Produksi. Ia berusaha memberikan gambaran terkait pengelolaan pertunjukan atau karya tari melalui virtual perform kepada mahasiswa. Hari Kemerdekaan Indonesia kemudian menginspirasinya untuk sekaligus membuat karya tari dalam rangka merayakan kemerdekaan.

Mega menyebutkan bahwa penciptaan karya tari kali ini menjadi tantangan sendiri baginya, sebab ia lebih sering melakukan eksplorasi pada genre tarian tradisional dan kontemporer. Berbeda dengan kebiasaan sebelumnya, kali ini Mega mengusung genre tari modern waacking sebagai konsep utama. Tidak berhenti sampai disana, genre tari waacking yang lahir di Los Angeles tersebut juga dikombinasikan dengan genre tarian tradisional khas Indonesia. Kombinasi keduanya kemudian menghasilkan gerakan tangan yang cepat dan luwes di sekitar kepala dan bahu dengan sentuhan khas nusantara.

Karya ini menjadi semakin berkarakter karena kedua penari yang dipilih oleh Mega adalah penari yang mengenal dan mencintai tubuh tarinya melalui genre tari waacking. Salah satunya adalah Merry, alumni dan lulusan terbaik Program Studi Seni Tari pada Wisuda Sarjana UVERS Periode Juli 2021. Dengan karjasama yang solid, dalam waktu dua pekan, proses latihan dan produksi dapat diselesaikan secara sempurna. Selama proses produksi, Mega dan tim mengunjungi banyak tempat untuk pengambilan gambar dengan tujuan menampilkan berbagai keindahan alam Indonesia.

“Saya cukup kaget, awalnya ini hanya salah satu bahan dari proses perkuliahan, saya save untuk mengajar, tidak disangka mendapatkan apresiasi yang cukup bagus.” Ujar Mega Lestari Silalahi, S.Sn., M.Sn. Ia merasa senang dengan apresiasi yang diberikan oleh berbagai pihak dan semakin termotivasi untuk tetap produktif berkarya. Mega yang setiap tahunnya mewakili Indonesia di kancah internasional mengungkapkan karya ini dipersembahkan untuk memperkenalkan Indonesia di dalam keterbatasan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. (AS)

Batam, 8 Sepetember 2021 – Setelah sebelumnya berhasil menyabet gelar sebagai Putera Tari Kepulauan Riau 2021 dan Putera Tari Kesehatan Indonesia 2021, kali ini Rezky Gustian Asra yang merupakan mahasiswa Program Studi Seni Tari Universitas Universal (UVERS) kembali menunjukkan eksistensinya. Rezky berhasil mendapatkan 2nd Runner Up dalam ajang Putera Puteri Pendidikan Kepulauan Riau 2021. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Jumat (03/09) dan Sabtu (04/09) bertempat di Hotel Aston Tanjung Pinang. Exo Model Project sebagai penyelenggara acara yang mendapatkan lisensi dari pemerintah untuk mengampu acara tersebut.

Acara yang berlangsung selama 2 hari tersebut menghadirkan 26 finalis dari seluruh kota dan kabupaten yang ada di Provinsi Kepulauan Riau. Setelah melalui proses seleksi maka terpilihkan Top 16 Finalis yang berhasil maju ke babak penyisihan hingga terpilih 6 orang putera dan puteri untuk maju ke babak grand final. Maka hadirlah Rezky sebagai 2nd Runner Up Putera Pendidikan Kepulauan Riau. Tidak hanya menempati posisi 2nd Runner Up, Rezky juga berhasil mendapat posisi Best Talent pada ajang tersebut.

Rezky sempat bercerita bahwa sebelumnya dia tidak berekspektasi untuk menang. Awal mula keikutsertaannya dalam kompetisi tersebut karena rasa ingin mencoba yang sangat kuat. Setelah masuk dalam Top 16 kepercayaan dirinya mulai muncul dan optimis untuk bisa meraih posisi pemenang. Dan ternyata usahanya membuahkan hasil setelah melalui proses yang cukup panjang dari mulai pendaftaran, interview online dan seleksi berkas sampai bisa berdiri di tahap akhir. Setelah selesai pada ajang Putera Puteri Pendidikan Kepulauan Riau 2021, maka posisi 6 besar akan lanjut berkompetisi pada tingkat nasional.

Saat ini Rezky sedang fokus untuk mempersiapkan diri pada langkah selanjutnya yaitu Putera Puteri Pendidikan Indonesia dan juga menjalankan tugasnya sebagai 2nd Runner Up Putera Pendidikan Kepulauan Riau 2021. Para pemenang memiliki tugas untuk membuat video advokasi dalam dunia Pendidikan. Dengan latar belakang pendidikan Rezky sebagai mahasiswa Prodi Seni Tari makan beliau akan memberikan advokasi dalam dunia seni kepada masyarakat Kota Batam dan juga Provinsi Kepulauan Riau. (Sh)

Pendidikan tinggi di Indonesia selalu dituntut untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan sejalan dengan tuntutan perubahan zaman. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka menjadi salah satu jawaban atas tantangan tersebut, dimana program MBKM mendorong mahasiswa agar dapat belajar dengan merdeka berdasarkan minat dan bakat yang dimiliki. Mahasiswa Universitas Universal (UVERS) juga tidak ketinggalan untuk ambil bagian dalam berbagai program MBKM.

Fatma Satyani dan Monica Novalensiago adalah dua mahasiswa UVERS yang mendaftarkan diri dan diterima untuk berpartisipasi dalam program MBKM khususnya Studi Independen di program Bangkit 2021. Bangkit 2021 adalah program yang terselenggara berkat Kerjasama antara Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Google, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka. Program Bangkit 2021 berfokus pada pelatihan berbasis teknologi digital yang dapat diikuti oleh mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Dikarenakan popularitas perusahaan teknologi yang terlibat dalam Program Bangkit 2021, total peserta yang mendaftarkan diri mencapai 40.000 mahasiswa dari seluruh Indonesia. Meski persaingan begitu ketat, hal tersebut tidak merintangi Fatma dan Monica untuk diterima dalam program ini bersama 3000 peserta lainnya. Setelah menjalani kegiatan studi independen di Program Bangkit 2021 selama enam bulan, Monica Novalensiago dinobatkan sebagai salah satu dari 10% peserta terbaik dalam program bergengsi ini.

Tidak kalah membanggakan, Fatma dan Monica juga tercatat menjadi 29% peserta yang berasal dari latar belakang non-IT dan 30% peserta berjenis kelamin perempuan. Latar belakang non-IT tidak menghalangi kedua mahasiswa Program Studi Manajemen ini untuk menjadi utusan terbaik UVERS, yang menjadikan kampus ini salah satu dari 250 perguruan tinggi dan institusi yang mengirimkan mahasiswanya sebagai peserta. “Kami juga sangat senang bisa membawa nama kampus kebanggaan, UVERS termasuk salah satu dari 250 universitas yang berpartisipasi dalam program ini dan mengenalkan UVERS kepada masyarakat luas.” Ujar Fatma Satyani. Fatma merasa perjuangannya di Program Bangkit 2021 tidak akan sia-sia, sebab pembelajaran yang diberikan sangat relevan dengan kebutuhan di era digital.

Dalam Talkshow Mahasiswa Berprestasi yang diselenggarakan oleh Kemahasiswaan UVERS dalam rangka Orientasi Mahasiswa Baru (ORMARU) 2021, Monica Novalensiago mengungkapkan bahwa ia sangat terkesan dengan lingkungan belajar yang positif saat terlibat di Program Bangkit 2021. Lingkungan belajar tersebut mendorong Monica untuk tidak menjadi minder saat belajar bersama peserta-peserta dan expert dari berbagai latar belakang.

Di akhir program, para peserta diberikan kesempatan untuk mengerjakan Capstone Project yang mengombinasikan tiga ranah pembelajaran Program Bangkit 2021, yaitu Mobile Programming, Cloud Computing, dan Machine Learning. Proyek tersebut akan diarahkan untuk menyelesaikan masalah-masalah di lingkungan masyarakat Indonesia melalui pembuatan teknologi aplikasi sebagai solusi. (AS)

Dengan memilih menjadi seorang mahasiswa, maka pilihan tersebut sekaligus menjadi komitmen untuk terus belajar dan berkarya. Proses belajar dan berkarya yang didasari dengan keteguhan tekad akan diapresiasi dengan pencapaian prestasi. Restu Gustian Asra adalah contoh terbaik dari pencapaian presetasi yang didasari oleh proses belajar dan berkarya tersebut. Ia tidak hanya berprestasi di lingkungan internal Universitas Universal (UVERS), namun juga menyabet berbagai penghargaan di luar lingkungan kampus.

Berbagai pencapaian prestasi Restu, diantaranya Duta Budaya Kota Batam Tahun 2018, Putera Tari Indonesia Tahun 2019, Perwakilan Indonesia di Kegiatan Culture Change di New Delhi, Juara 1 Inez Make Up Competition, Duta CHSE Kota Batam Terfavorit Kota Batam Tahun 2020, dan segudang prestasi lainnya telah mengantarkan Restu untuk dinobatkan sebagai Mahasiswa Berprestasi (MAWAPRES) UVERS Peringat Pertama di Tahun 2021.

Perjuangan keras Restu dalam meraih prestasi-prestasi tersebut diungkap dalam Talkshow Mahasiswa Berprestasi yang diselenggarakan oleh Kemahasiswaan UVERS di kegiatan Orientasi Mahasiswa Baru atau ORMARU 2.1. Ia mengakui bahwa pencapaian prestasi tersebut tidak lepas dari dukungan dan inspirasi dari UVERS selama ia menempuh proses perkuliahan. “Datang untuk menang” adalah motivasi dari salah satu dosen UVERS yang selalu dikenang oleh mahasiswa Program Studi Seni Tari tersebut, hal itu pula yang terus mendorongnya untuk berprestasi di setiap kompetisi yang diikuti.

Saat ditanya tentang kompetisi yang paling berkesan, Restu mengungkapkan bahwa menjadi pemenang pertama di pemilihan Putera Puteri Tari Indonesia di tahun 2019 menjadi salah satunya. Sebab dengan hadirnya peserta-peserta yang mewakili 26 provinsi di Indonesia, tentu persaingan menjadi semakin tidak mudah.  Namun secara mengejutkan, Restu terpilih menjadi pemenang pertama sebagai Putera Tari yang mewakili Provinsi Kepulauan Riau di kancah nasional.

Meski keikutsertaannya di berbagai kompetisi selalu membutuhkan persiapan berbulan-bulan, Restu merasa proses perkuliahannya tidak terganggu, justru dapat dilakukan secara beriringan. Hal ini dibuktikan oleh Restu dengan pencapaian indeks prestasi semester dan indeks prestasi kumulatifnya yang selalu di atas rata-rata pencapaian mahasiswa lainnya. Kunci dari pencapaian prestasi akademik dan nonakademik yang berimbang ini merupakan buah dari manajemen waktu yang akurat. Restu juga memotivasi mahasiswa-mahasiswi UVERS agar tetap bersemangat, sebab dengan memiliki kepercayaan diri yang tinggi, maka prestasi dapat dicapai secara baik. (AS)

Batam, 23 Agustus 2021 – Masa orientasi mahasiswa baru telah dilewati oleh mahasiswa TA 2021/2022 Universitas Universal (UVERS). Setelah mengikuti kegiatan orientasi selama 9 hari lamanya, kegiatan ORMARU ditutup pada Sabtu (21/08) secara daring menggunakan platform zoom meeting. Kegiatan ORMARU 2.1 UVERS menjadi kegiatan perkenalan mahasiswa baru terhadap lingkungan kampus dan juga Program Studi (Prodi) dari masing-masing mahasiswa. Selama kegiatan berlangsung ada banyak materi yang mahasiswa dapatkan seputar dunia perkuliahan. Selain itu kegiatan ORMARU juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengenal teman-teman sesama mahasiswa.

Adapun rangkaian acara penutupan ORMARU 2.1 terdiri dari sambutan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. techn. Aswandy. Melalui sambutannya beliau menyampaikan selamat kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan rangkaian kegiatan orientasi dan akan segera memasuki dunia kampus. Selanjutnya acara terdiri dari penampilan oleh grup mahasiswa baru dan juga penampilan dari para senior yang merupakan pendamping mahasiswa baru selama masa orientasi berlangsung. Tidak lupa acara ditutup dengan foto bersama secara daring. (Sh)

Sejak merebaknya Pandemi Covid-19 di dunia, banyak kebiasaan dalam kehidupan manusia yang telah mengalami perubahan, tidak terkecuali dunia pendidikan dan pengajaran. Tenaga pengajar dituntut untuk melakukan inovasi demi meningkatkan minat belajar peserta didik yang tengah tergerus karena pembelajaran daring. Tanpa melakukan inovasi metode dan materi pembelajaran yang sejalan dengan kebutuhan daring, maka tidak menutup kemungkinan kompetensi peserta didik turut mengalami degradasi.

Dalam upaya mendorong transformasi serta inovasi metode dan materi pembelajaran, Universitas Universal (UVERS) bekerjasama dengan Ponddy Education untuk melaksanakan Kompetisi Pembuatan Materi Pembelajaran Bahasa Mandarin melalui Ponddy Reader. Kompetisi ini juga memberikan kesempatan bagi Ponddy Education untuk memperkenalkan Ponddy Reader untuk digunakan oleh para guru mandarin dalam pembelajaran daring maupun luring. Dengan memanfaatkan Ponddy Reader, para guru mandarin dapat semakin termotivasi untuk merealisasikan materi pembelajaran digital yang kreatif namun berbasis kearifan lokal Indonesia.

Kompetisi yang diselenggarakan sejak 01 Juni 2021 tersebut diikuti oleh peserta dari beberapa kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Medan, Batam, Palembang, Yogyakarta, Pekanbaru, hingga Pontianak. Para peserta berasal dari kalangan guru mandarin di berbagai tingkat pendidikan, diantaranya pendidikan dasar, pendidikan menengah pertama, pendidikan menengah atas, bahkan pendidikan nonformal seperti kursus. Dengan menggunakan Ponddy Reader, para peserta diarahkan untuk menghasilkan materi pembelajaran digital berdasarkan cerita rakyat dan kearifan lokal Indonesia.

Setelah melalui berbagai proses penjurian oleh tim guru dari Ponddy Education, terpilih 15 guru berprestasi di berbagai kategori, mulai dari juara 1, 2, dan 3, hingga materi terpopuler dan materi unggulan. Proses penjurian memperhatikan beberapa indikator penilaian yang spesifik, yaitu kesesuaian materi dengan budaya lokal Indonesia, kesesuaian materi dengan target pengajaran, kesesuaian materi dengan tujuan pengajaran, hingga konten materi yang mencakup teknis pembelajaran konten. (AS)

Scroll to Top