Wawasan lintas budaya telah menjadi modal penting dalam pergaulan internasional bagi masyarakat dunia. Masyarakat Indonesia juga diharapkan untuk memiliki wawasan lintas budaya terkait negara sahabat lainnya. Kebutuhan tersebut menginspirasi Pusat Bahasa Universitas Universal (UVERS) untuk turut serta menjadi penyelenggara dalam Online Camp bertajuk “Warisan Dunia di Quanzhou” yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya Kota Quanzhou di Tiongkok sebagai warisan dunia.

Kegiatan yang diprakarsai oleh Pusat Pendidikan dan Kerjasama Bahasa Asing Kementerian Pendidikan Tiongkok tersebut diselenggarakan berkat kerjasama antara Pusat Bahasa UVERS, Badan Koordinasi Pendidikan Tionghoa Jakarta, dan Liming Vocational University Tiongkok. Meskipun dilaksanakan secara daring, Online Camp yang dibuka pada Minggu (16/01) tersebut memberikan wawasan yang cukup padat terkait kebudayaan Kota Quanzhou kepada para peserta.

Ratusan peserta yang berasal dari SMP dan SMA Maitreyawira Batam akan mengikuti beberapa kategori kelas, diantaranya Kelas Bahasa, Kelas Budaya, dan Kelas Keterampilan yang meliputi materi pakaian tradisional, kuliner, arsitektur, pariwisata, dan seni. Rangkaian Online Camp tersebut mengusung beberapa topik, yaitu Makanan Khas Quanzhou, Perdagangan Maritim Masa Dinasti Song dan Yuan, Koleksi Sastra dan Seni Sutra, Arsitektur Bata Merah Khas Fujian Selatan, hingga Busana Nelayan Tradisional Khas Quanzhou.

Dalam rangka untuk mendukung pembelajaran dalam Online Camp, Liming Vocational University juga mengirimkan puzzle, tali pita untuk pembuatan Seni Simpul Tiongkok, dan baju tradisional khas Quanzhou kepada para peserta. Dengan demikian peserta akan semakin memiliki wawasan lintas budaya sejak dini. (AS)

Di era globalisasi yang semakin berkembang saat ini, kemampuan berbahasa asing menjadi salah satu nilai tambah demi memperkuat daya saing di dunia kerja. Selain Bahasa Inggris, kini Bahasa Mandarin perlahan menyusul menjadi salah satu bahasa internasional dengan penutur terbanyak di dunia. Hal tersebut turut meningkatkan peminat pembelajar Bahasa Mandarin di tingkat global, tidak terkecuali di Indonesia.

Potensi tersebut mendorong Pusat Bahasa Universitas Universal (UVERS) untuk mengadakan Lomba Pidato Bahasa Mandarin Tingkat Nasional Tahun 2022. Kegiatan yang melibatkan 432 peserta dari pelajar tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK tersebut dihelat sejak awal Oktober hingga Desember 2021. Ratusan peserta berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, yakni Sumatera Utara, Riau, DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Timur, Bangka Belitung, Jambi, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Yogyakarta, hingga Nusa Tenggara Barat.

Bekerjasama dengan Chinese Culture for Indonesia, Pusat Bahasa UVERS mendatangkan Komite Penyelenggara Acara Pembicara Masa Depan Tiongkok sebagai juri dalam perlombaan akbar ini. Sejalan dengan tujuannya untuk mengasah minat dan bakat berbahasa mandarin pelajar-pelajar Indonesia, Pusat Bahasa UVERS mengusung tema “The voice of new era, Speech communicate with the world”. Berkaitan dengan tema tersebut, setiap peserta wajib membuat video pidato berdurasi 3 hingga 5 menit berjudul “The Joy of Learning Chinese Language”.

Perlombaan berskala nasional ini akhirnya menghasilkan puluhan pemenang di kategori lomba tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK dengan level Juara 1, 2, 3, Harapan 1, Harapan 2, dan Harapan 3. Seluruh pemenang mendapatkan hadiah tabungan dari Bank Panin Indonesia selaku sponsor utama dan paket pembelajaran Etutor Star Voice. Tidak hanya itu, para guru pendamping juga tidak ketinggalan tidak menyabet prestasi membanggakan dalam ajang perlombaan ini, belasan guru dinobatkan sebagai guru pendamping terbaik dan unggulan sebagai apresiasi atas pembimbingannya kepada para peserta. (AS)

Perayaan penutup tahun dirayakan dengan berbagai cara oleh masyarakat dunia dan Indonesia, banyak hal yang dapat dilakukan untuk membuat akhir tahun menjadi lebih bermakna. Fakultas Komputer Universitas Universal (UVERS) menjadi salah satu pihak yang mengakhiri tahun 2021 dengan penuh arti, yaitu dengan menyelenggarakan Kegiatan Sosial di beberapa panti asuhan di Kota Batam.

Kegiatan sosial yang dilaksanakan pada Jumat (17/12) tersebut diikuti oleh seluruh dosen dan perwakilan mahasiswa Fakultas Komputer UVERS. Kegiatan Bakti Sosial dan Pengayaan Literasi Digital menjadi 2 acara utama dalam kegiatan sosial tersebut. Dalam kegiatan bakti sosial, para dosen dan mahasiswa menyerahkan bantuan biaya pendidikan, biaya uang saku, serta menggagas pembuatan pojok baca bagi penghuni panti asuhan.

Diselenggarakan di Panti Asuhan Rezeki Ilahi dan Panti Asuhan Anak Cemerlang, para dosen juga memberikan pengayaan literasi digital. Literasi digital yang ditekankan oleh para dosen yaitu adaptasi pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 dan wawasan filtrasi penyebaran berita bohong atau hoax. Kedua kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan semangat belajar para penghuni panti asuhan sekaligus menjauhkan para penghuni panti dari bahaya penyebaran berita bohong yang kini sedang marak terjadi melalui media sosial.

“Kami bertujuan agar kami dapat menutup tahun 2021 dengan penuh kebaikan” ujar Yodi, S.Kom., M.S.I selaku Dekan Fakultas Komputer UVERS. Harapan tersebut juga dikristalisasi dalam tema kegiatan yakni Menanamkan Nilai Dunia Satu Keluarga melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi. (AS)

Batam, 20 Desember 2021 – UVERS Career Center atau yang lebih dikenal dengan sebutan UCC merupakan pusat karir UVERS yang memberikan informasi seputar lowongan perkerjaan dan seminar karir yang tentunya akan berguna bagi para mahasiswa UVERS yang akan memasuki jenjang karirnya. Kali ini UCC menggandeng praktisi psikologi untuk memberikan webinar karir dengan mengangkat topik “Diversity dan Cultural Awareness in the Workplace”. Novi Resmi Ningrum, M.Psi, C.Ht, CI, CG, C.NLP sebagai pembicara memiliki background sebagai praktisi psikologi, hypnotheraphy, dan mental coach.

Webinar dilaksanakan pada Sabtu (18/12) melalui platform zoom meeting. Melalui webinar, Novi Resmi memberikan gambaran tentang apa itu keberagaman dan kesadaran terhadap budaya khususnya pada lingkungan kerja. Keberagaman dan kesadaran budaya dirasa penting untuk dipahami karena mampu membantu mendobrak hambatan budaya, membangun jembatan budaya, serta belajar tentang cara mencintai dan menghargai sebuah perbedaan.

Keberagaman budaya sendiri terdiri dari keberagaman ras dan etnis, usia dan generasi, gender bahkan orientasi seksual. Untuk itu diperlukan cara untuk sampai pada tahap menerima tentang adanya keberagaman budaya tersebut dalam lingkungan kerja nantinya. Melalui materi yang disampaikan, Novi Resmi juga memberikan tips untuk dapat me-manage perbedaan tersebut. yaitu dengan cara yang pertama sadari dan kenali perbedaan yang ada disekitar kita, kedua terima yang artinya menerima dengan sadar semua kenyataan dan kondisi tanpa syarat. Kemudian yang ketiga hadapi dan maafkan yang selanjutnya kita bisa belajar mencintai perbedaan tersebut. Selanjutnya berterima kasih dan berdamai terhadap diri sendiri dan kemudian kita bisa move on dan do it untuk melangkah kedepan.  (Sh)

Cita-cita setiap perguruan tinggi ialah menghasilkan lulusan yang profesional dan berdaya saing di dunia kerja, tidak terkecuali Universitas Universal (UVERS). Tidak hanya berkomitmen untuk menghasilkan profesional yang berdaya saing, UVERS juga berikhtiar untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter luhur. Hingga saat ini, UVERS telah mempersembahkan tiga angkatan lulusannya untuk berkontribusi dan berkarya bagi ibu pertiwi.

Dalam rangka menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, UVERS terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kampus. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengetahui kesesuaian lulusan dengan dunia kerja adalah secara rutin melakukan kegiatan tracer study melalui UVERS Career Center atau Pusat Karir UVERS yang sering disebut UCC. Tahun ini, UCC melaporkan hasil tracer study UVERS dalam kegiatan Seminar Hasil Bantuan Program Fasilitasi Pelaksanaan Tracer Study tahun 2021 di Nusa Dua, Bali.

Kegiatan yang diselenggarakan dari Sabtu (04/12) hingga Selasa (07/12) tersebut diikuti oleh 259 perguruan tinggi sebagai penerima program bantuan fasilitasi tracer study dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. UVERS terpilih menjadi salah satu dari 100 perguruan tinggi sekaligus satu-satunya perguruan tinggi dari Kota Batam yang berkesempatan memaparkan hasil tracer study-nya karena dinilai baik oleh tim penilai.

Dalam kesempatan tersebut, R. Widya Henisaputri, S.Kom., M.Psi selaku Kepala UCC melaporkan hasil tracer study pada tahun 2019 dan 2020. Pada tracer study tahun 2019, mahasiswa UVERS telah mendapatkan pekerjaan 3 bulan sebelum lulus kuliah atau selambat-lambatnya 7 bulan setelah lulus kuliah. Bahkan saat mengisi pendataan tracer study 79,74% lulusan UVERS telah bekerja dan 10% lainnya telah berwirausaha secara mandiri.

Di sisi lain, tracer study tahun 2020, juga menunjukkan hasil yang konsisten. Saat itu lulusan telah mendapatkan pekerjaan 2 bulan sebelum lulus atau setidaknya 6,5 bulan setelah lulus kuliah. 78,30% bahkan telah bekerja saat mengisi pendataan tracer study. Di samping itu, 8,49% telah berwirausaha secara mandiri dan 2,83% lainnya melakukan studi lanjut ke jenjang yang lebih tinggi.

Pada tracer study tahun 2019 dan 2020, pembelajaran di UVERS juga dianggap berkaitan dengan bidang pekerjaan lulusan. Hal tersebut dapat terlihat dari 15,18% (2019) dan 22,64% (2020) lulusan yang merasa pembelajaran di UVERS berkaitan sangat erat dengan bidang pekerjaannya. 26,58% (2019) dan 24,52% (2020) mengungkapkan pembelajaran berkaitan erat dengan bidang pekerjaan dan 34,17% (2019) serta 31,13% (2020) lainnya menyatakan keterkaitan antara bidang studi dan bidang pekerjaannya cukup erat.

Tracer study ini juga memperlihatkan bahwa 15,18% (2019) dan 14,15% (2020) lulusan merasa posisi yang saat ini didudukinya seharusnya memerlukan pendidikan setingkat lebih tinggi yang artinya kemampuan lulusan UVERS telah melebihi level pendidikannya. (AS)

Saat ini kehadiran internet dan teknologi digital telah menjadi solusi atas berbagai keterbatasan yang diakibatkan oleh merebaknya pandemi Covid-19. Kemutakhiran teknologi digital yang semakin berkembang tidak hanya digunakan untuk kepentingan komunikasi, bahkan pembelajaran lintas negara saat ini semakin dimungkinkan. Hal itu mendorong Pusat Bahasa Universitas Universal (UVERS) untuk melibatkan diri sebagai salah satu penyelenggara Winter Camp Inner Mongolia 2021.

Kegiatan yang dibuka pada Senin (06/12) tersebut diselenggarakan oleh China Federation of Returned Overseas Chinese dan Ordos City Federation of Overseas Chinese serta melibatkan 21 Degree Living Room Cultural Research Center dan Pusat Bahasa UVERS. Winter Camp yang dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting tersebut diikuti oleh 438 peserta yang didampingi oleh 11 guru dari Sekolah Maitreyawira Batam, Sekolah Maitreyawira Tanjungpinang, Sekolah Metta Maitreya Pekanbaru, dan Sekolah Maitreyawira Deli Serdang.

Direncanakan untuk dilaksanakan selama 15 hari, Winter Camp Inner Mongolia 2021 akan diajak untuk mengenal budaya dan karya seni Kota Ordos Mongolia. Selain itu, para peserta juga akan mempelajari lebih jauh tentang gambaran geografis Kota Ordos itu sendiri. Pembukaan kegiatan tahunan ini dihadiri oleh Mr. Yang Ya Ping selaku Wakil Ketua Inner Mongolia Federation of Overseas Chinese, Ms. Da Na selaku Wakil Ketua Comprehensive Section of The Federation of Overseas Chinese, Ms. Du Yi selaku Vice Chairman of Ordos Overseas Chinese Federation Chairman of Twenty Degree Living Room Research Center, dan Liyas Masri selaku Ketua Umum Yayasan Pancaran Maitri. (AS)

Berbicara tentang Budaya dan Kesenian Tiongkok, begitu banyak yang menarik untuk diamati dan dipelajari. Salah satu kesenian Tiongkok yang melegenda ialah lukisan tinta cair atau lukisan sastra atau chinese ink painting. Dikenal sebagai salah satu seni lukisan kuas di Kawasan Asia Timur, chinese ink painting telah berkembang sejak Dinasti Tang di Tiongkok. Hingga saat ini, chinese ink painting masih diminati bahkan dilombakan, termasuk di Indonesia.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Universal (UVERS) tidak ketinggalan untuk mengikuti berbagai kompetisi budaya dan kesenian Tiongkok, termasuk kompetisi chinese ink painting. Keikutsertaan mahasiswa UVERS dalam berbagai kompetisi diganjar dengan hasil brilian, Metta Seluyren dan Riny Elvina sukses keluar sebagai Juara 1 dan 2 dalam perlombaan lukisan chinese ink painting berjuluk Chinese Paradise.

Dalam perlombaan yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya tersebut, para peserta diwajibkan untuk membuat lukisan bertema flora dan fauna. Metta Seluyren sebagai pemenang pertama dalam kompetisi ini membuat lukisan sekuntum bunga dan seekor burung kecil. Di sisi lain, lukisan panda dan bambu berhasil mengantarkan Riny Elvina meraih posisi sebagai pemenang kedua. Kedua mahasiswa berprestasi UVERS tersebut memiliki alasan masing-masing saat memutuskan mengikuti kompetisi ini.

Riny Elvina menyebutkan bahwa ia tertarik untuk turut serta dalam kompetisi karena memiliki pengalaman dalam perlombaan melukis kaligrafi Tiongkok, sehingga ia terdorong untuk memperkaya pengalamannya. Berbeda dengan Riny, Metta Seluyren yang memiliki hobi melukis sejak kecil pernah terlibat dalam pelatihan melukis yang diadakan oleh Yunnan Normal University. Dengan mengikuti kompetisi ini, Metta berharap pengalamannya semakin bertambah. Baginya kemenangan bukan motivasi utama saat mengikuti perlombaan, namun kerja keras yang dilakukan adalah bagian terpenting. “Walaupun saya bukan merupakan yang terbaik, tetapi saya sudah berhasil melakukan yang terbaik” ucap Metta.

Dalam kompetisi chinese ink painting, juri memberikan beberapa kriteria penilaian bagi setiap karya peserta, yaitu kesesuaian dengan tema, keindahan dan kerapian, keterampilan teknis, hingga kreativitas. Dengan berbagai kriteria tersebut, Metta dan Riny berhasil membuktikan diri dengan menyabet juara 1 dan 2. Metta dan Riny juga memberikan dorongan kepada mahasiswa lainnya agar tidak ragu dan takut untuk terlibat dalam berbagai kompetisi agar bisa semakin mengembangkan diri. (AS)

Batam, 29 November 2021 – Chinese Paradise merupakan ajang kompetisi tahunan dengan skala nasional yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya. Tujuan dari event ini adalah untuk memperkenalkan kebudayaan Cina pada masyarakat luas. Tahun ini merupakan Chinese Paradise 9 dengan mengusung tema “Perkembangan Budaya Cina”. Kompetisi dilaksanakan sejak bulan Oktober secara online, lalu pengumuman pemenang dilaksanakan pada Jumat (19/11) melalui media sosial instagram. Ada 5 kategori perlombaan yaitu  Menyanyi solo, Membaca puisi, Chinese Makeup Beauty, Melukis dan Shufa. Pada kategori lomba Shufa, Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin UVERS berhasil mendapatkan juara 2 dan 3.

Juara 2 diraih oleh Iren Kwok Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin UVERS Angkatan 2021 dan Juara 3 diraih oleh Metta Seluyren Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin UVERS Angkatan 2018. Iren dan Metta menceritakan pengalaman mereka dalam mengikuti kompetisi tersebut. Iren mengungkapkan bahwa Ia memang memiliki hobi dalam Shufa (menulis karakter hanzi). Sedangkan Metta juga memiliki hobi dibidang seni, namun Ia baru saja memulai untuk mempelajari Shufa. Alasan keduanya ingin ikut serta dalam perlombaan karena sama-sama ingin mendapatkan pengalaman dan mengajarkan mereka untuk berusaha dengan giat.

Sedangkan proses yang mereka lalui untuk mempersiapkan diri pada kompetisi pastinya memiliki cerita unik masing-masing. Berbeda dengan Iren yang telah memiliki hobi dan kemampuan pada bidang Shufa, Metta yang baru saja terjun untuk mempelajari shufa membutuhkan effort yang lebih. Metta bercerita bahwa, “Setiap kali latihan menulis saya bisa menghabiskan lebih dari 5-10 lembar kertas kaligrafi, dan saya lakukan itu selama beberapa hari. Tibalah proses pengambilan video lomba kaligrafi. Dalam pembuatan video, saya meminta bantuan kepada sahabat saya untuk merekam proses menulis kaligrafi, itupun direkam sampai berulang-ulang sekitar 3 kali untuk mendapatkan hasil yang maksimal.” (Sh)

Perjalanan studi di perguruan tinggi tentu meninggalkan kesan tersendiri bagi mahasiswa yang menjalani proses pembelajaran tersebut. Berbagai pembelajaran yang dilalui akhirnya bermuara pada kesiapan mahasiswa untuk berpartisipasi dalam masyarakat sosial setelah menyelesaikan perkuliahannya. Universitas Universal (UVERS) setiap tahun secara rutin mempersembahkan lulusannya untuk berkarya bagi ibu pertiwi berdasarkan kompetensinya masing-masing.

Pada Sabtu (20/11) UVERS menyelenggarakan Wisuda Sarjana Periode November 2021 secara daring melalui platform Zoom Meeting. 140 lulusan UVERS yang diwisuda dalam kesempatan ini mengikuti dengan seksama prosesi hingga akhir. Dr. Kisdarjono selaku Rektor UVERS turut memberikan sambutan kepada para lulusan guna memberikan gambaran terkait masyarakat sosial yang akan dihadapi setelah lulus dari jenjang perguruan tinggi.

Dr. Kisdarjono menuturkan bahwa prosesi wisuda adalah pintu gerbang bagi dimulainya pengabdian diri lulusan pada masyarakat melalui bidang profesi dan kompetensi keilmuannya. Momen ini sekaligus menandai perubahan status dari mahasiswa menjadi warga masyarakat yang berkualifikasi profesional sarjana. Dijabarkan oleh Dr. Kisdarjono, dengan terjun sebagai warga masyarakat, setidaknya lulusan UVERS memiliki dua agenda utama, yaitu menjadi manusia bagi dari dimensi moral dan mendapatkan penghidupan yang layak dari dimensi bendawi.

Kedua agenda utama tersebut harus berlandaskan wawasan tentang masyarakat masa depan yang kerap disebut knowledge society, dimana knowledge atau pengetahuan dikultus sebagai aset utama. Secara bersamaan, hadir pula konsep digital economy sebagai ekonomi yang didukung oleh digital technology. Fenomena tersebut akhirnya mendorong lulusan untuk menjadi insan yang mapan untuk berkehidupan dalam knowledge society dan digital economy.

“Belajar dan berinovasi tersebut perlu anda lakukan terus menerus” tegas Dr. Kisdarjono. Menurutnya, strategi paling ampuh untuk menjadi mapan dalam masyarakat masa depan tersebut adalah dengan membangun mindset pembelajar dan inovator. Dari mindset tersebut kemudian dikembangkan menjadi budaya belajar dan inovasi yang berkelanjutan. Pemilik mindset dan pemeluk budaya belajar serta inovasi berkelanjutan ini dicirikan dengan individu yang tidak mengingkari perubahan. Hal inilah yang diharapkan untuk dimiliki oleh lulusan UVERS sebagai modal berkembang dalam masyarakat masa depan. (AS)

Batam, 20 November 2021 – Wisuda Sarjana Universitas Universal Periode November 2021 kembali dilaksanakan secara daring pada Sabtu (20/11). Wisuda dilaksanakan melalui platform zoom meeting dan disiarkan secara langsung melalui channel youtube Universitas Universal. Ini adalah kali kedua UVERS melaksanakan wisuda secara daring karena kondisi pandemi dan demi menjaga agar situasi tetap kondusif bagi semua orang.

Seremoni wisuda dibuka dengan hadirnya senat yang memasuki ruang wisuda dan kemudian wisuda dibuka oleh Rektor UVERS Dr. Kisdarjono. Selain itu hadir juga Ketua Yayasan Pancaran Maitri Dcs. Liyas Masri dan juga Sekretaris LLDIKTI Wilayah X Yandri A, S.H, M.H. yang memberikan sambutan dan ucapan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati UVERS. Dalam sambutannya Yandri A menyampaikan bahwa tugas dari para wisudawan tidak berhenti disini. Tidak berhenti belajar untuk menjadi pintar, menjadi cerdas, berpengatahuan, berwawasan dan mandiri yang akan menjadi sebuah kebutuhan akan kehidupan yang terus berubah.

Wisuda Sarjana Universitas Universal Periode November 2021 berhasil menghasilkan 140 sarjana dari berbagai bidang ilmu. Pada periode ini juga hadir wisudawan terbaik dengan IPK sempurna 4,0 yaitu Wendy Kurniawan, S.Kom dari Program Studi Sistem Informasi. Kemudian disusul oleh Rye Jessica, S.T dengan IPK 3,99 Program Studi Teknik Industri. Lalu ada Madeline, S.Kom dengan IPK 3,98 dari Program Studi Teknik Informatika dan dengan IPK yang sama 3,98 juga berhasil diraih oleh Agustini, S.M dari Program Studi Manajemen. Selanjutnya dari Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin ada Jessyca, S.Pd yang berhasil meraih IPK 3,96. (Sh)

Scroll to Top