Batam, 24 April 2019 – Parade Tari Daerah Kota Batam kembali berlangsung pada Sabtu (20/4) di Mall Botania 2. Parade yang merupakan acara rutin setiap tahun yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam menjadi wadah bagi penggiat seni tari dalam menuangkan ide dan kreatifitasnya. Himpunan Mahasiswa Seni Tari (HIMMARI) Universitas Universal (UVERS) berpartisipasi sebagai salah satu peserta dalam kompetisi Parade Tari tersebut. Tidak hanya menjadi partisipan, HIMMARI UVERS juga meraih prestasi dengan predikat Juara 3 Penyaji Terbaik dan Penata Musik Terbaik.

Merry yang merupakan Ketua HIMMARI UVERS sekaligus salah satu peserta yang tergabung dalam Tim HIMMARI menceritakan bahwa ada proses yang cukup panjang bagi mereka hingga menghasilkan sebuah karya dan proses tersebut terbayarkan dengan diraihnya gelar Juara 3. Melalui proses persiapan dari awal bulan Maret, persiapan dimulai dengan mereka melakukan penggodokan konsep sampai pada akhirnya menemukan satu konsep dan dari konsep tersebut mereka mulai merangkai setiap gerakan menjadi sebuah tarian. Tarian ini terinspirasi dari kisah tentang pembuluh (pemburu) dan pelanduk (kancil) di Pulau Buluh, Kepulauan Riau

Tarian yang mereka tampilkan merupakan sebuah karya yang menceritakan seorang raja yang ingin berburu kancil namun banyaknya percobaan yang dilakukan tidak kunjung berhasil. Sampai pada suatu malam Sang Dewi memberikan mimpi kepada Raja yang memuat pesan bahwa Raja harus menemukan sebuah bambu dan bambu itu yang akan menjadi alat agar semua kancil keluar. Singkat cerita bahwa konsep ini berisikan gerakan tarian yang terinspirasi dari gerakan pemburu dan gerakan para kancil. Melalui penjualan konsep, originalitas, dan kekompakan, serta penataan musik yang baik maka HIMMARI UVERS dinobatkan untuk menempati posisi Juara 3 sebagai Penyaji dan Penata Musik. (Sh)

Batam, 22 April 2019 – Indonesia merupakan negara yang kaya akan beragam seni dan budaya. Dari ujung Sabang sampai Merauke, Indonesia memiliki kesenian beragam mulai dari seni tari, musik, dan rupa. Saat ini dapat dikatakan pengetahuan generasi muda pada seni dan budaya Indonesia semakin luntur dan tergerus dengan modernisasi yang telah hadir. Globalisasi juga memberikan pengaruh cukup kuat dalam menurunnya tingkat kepedulian masyarakat dalam menjaga dan melestarikan seni dan kebudayaan Indonesia. Hal inilah yang melatarbelakangi Widayanarto, S.Sn., M.Sn selaku Kepala Program Seni Tari Universitas Universal (UVERS) dalam menciptakan koreografi Tari Silat Bendera.

Tari Silat Bendera tercipta dari niat dan upaya pelestarian dan pengembangan seni silat tradisi di Kepulauan Riau. Widayanarto cukup prihatin dengan keberadaan Silat Bendera yang semakin hari semakin tidak dikenal oleh generasi muda di Kepulauan Riau sendiri, khususnya di tempat muncul dan bertumbuhnya Silat Bendera tersebut. Hal ini mendorong untuk adanya upaya revitalisasi Silat Bendera yang semula hanya bisa dilakukan oleh para pesilat menjadi bentuk sajian tari yang kini dapat diperagakan bahkan oleh masyarakat umum yang tidak memiliki latar belakang sebagai pesilat tradisi.

Melalui proses penciptaan karya Tari Silat Bendera yang dilakukan selama satu tahun yang meliputi penggalian, pembentukan, dan evaluasi. Pada akhirnya, karya ini telah memiliki Hak Cipta Koreografi Tari Silat Bendera di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada bulan April 2019. Widayanarto, S.Sn., M.Sn selaku pencipta Koreografi Tari Silat Bendera mendapat dukungan penuh oleh UVERS melalui LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) UVERS dalam proses pendaftaran online untuk pengajuan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Selain itu, Tari Silat Bendera sudah terlebih dahulu diperkenalkan dan dipersembahkan kepada masyarakat dalam acara Seminar dan Bengkel Tanjak Warisan Alam Melayu di kota Tanjungpinang. (Sh)

Batam, 11 April 2019 – Mahasiswa Universitas Universal (UVERS) kembali mengukir prestasi. Ari Ambara yang merupakan mahasiswa Program Studi Manajemen mewakili Indonesia pada ajang Miss & Mister Asian International 2019 yang berlangsung di Thailand. Perjalanan Ari dimulai dengan mengikuti ajang Mister Teen Kepri pada tahun 2018. Terpilih sebagai Top 5 membuat Ari bisa melaju ke tahap selanjutnya yaitu Mister Teen Indonesia. Pada skala nasional Ari telah membuktikan dirinya layak sehingga mendapat gelar Best Sporty atau bisa disebut sebagai Mr. Teen Sporty Indonesia 2018. Melalui pencapaiannya pada skala nasional inilah yang membawa Ari pada Miss & Mister Asian International 2019.

Ari berangkat pada bulan Februari untuk mengikuti karantina selama seminggu. Proses karantina yang berlangsung dengan agenda cukup padat dan proses seleksi yang sangat ketat tak mematahkan semangat Ari sehingga bisa menyambet gelar First Runner-Up Talent Round. Hal ini tentunya tidak lepas dari kerja keras yang dilakukan oleh Ari yang melewati tahap demi tahap seleksi untuk sampai pada skala internasional. Kontes yang diikuti oleh lebih dari 28 negara di Asia dengan berbagai talenta yang dimiliki. Ari memberikan penampilan yang merupakan salah satu seni budaya Indoensia yaitu bela diri pencak silat dan penampilan ini yang membuatnya mampu memukau para juri. (Sh)

Batam, 30 Maret 2019 – Akreditasi merupakan proses penilaian kelayakan mutu dari sebuah Program Studi dan juga Perguruan Tinggi. Universitas Universal (UVERS) merupakan salah satu perguruan tinggi yang gencar melakukan proses akreditasi untuk program-program studinya dalam rangka meningkatkan kualitas. Beberapa program studi telah melewati proses akreditasi dan mendapatkan hasil dengan predikat baik.

Di sisi lain, pengembangan kualitas juga terus dilakukan oleh pemerintah sehingga memunculkan instrumen baru yang diterapkan dalam proses akreditas perguruan tinggi. Menyadari kebutuhan tersebut, UVERS mengadakan sosialisasi pengenalan instrumen akreditasi terbaru kepada para ketua program studi dan para dosen. Sosialisasi yang bertempat di Ruang Auditorium 101 Gedung B Universitas Universal, menghadirkan Elisa Christiana, BA., MA., M.Pd selaku narasumber.

Elisa menyampaikan bahwa pembaharuan instrumen akreditasi diperlukan karena sudah out of date atau tidak sesuai dengan regulasi terkini. Selain itu juga terjadi peralihan paradigma dan kelemahan penilaian pada instrumen sebelumnya. Instrumen sebelumnya dirasa belum seimbang antara luaran capaian dan input proses. Sedangkan luaran dan capaian yang sesuai merupakan bukti ketika Tridharma Perguruan Tinggi telah tercapai.

Dengan adanya instrumen akreditasi terbaru, hal-hal yang dinilai antara lain mutu kepemimpinan dan tata kelola. Penilaian selanjutnya dititikberatkan pada mutu produktivitas yang terdiri dari output, outcomes, dan impact. Ketiga hal tersebut akan menghasilkan sesuatu berupa kualitas luaran, inovasi, dan kemanfaatan bagi masyarakat. Hal yang selanjutnya dinilai yaitu mutu proses yang mencakup proses Tridharma Perguruan Tinggi. Point terakhir yang menjadi penilaian yaitu kinerja mutu input yang meliputi Sumber Daya Manusia (SDM), mahasiswa, kurikulum, sarana prasarana, dan keuangan. (Sh)

Batam, 9 April 2019 – Demi meningkatkan pengetahuan mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMAKSI) UVERS kembali melakukan kunjungan edukasi. Kali ini HIMAKSI dan Program Studi Akuntansi UVERS diberi kesempatan untuk melaksanakan kunjungan edukasi di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepualuan Riau. Kunjungan edukasi yang dilaksanakan pada Kamis (4/4) tersebut diikuti oleh sekitar 80 peserta yang terdiri dari para mahasiswa dan para dosen Program Studi Akuntansi.

Kunjungan edukasi tersebut diisi dengan presentasi yang disampaikan oleh beberapa narasumber, yaitu Yeni Astuti Anggraini, M. Reza Ali Khan, Cristian, dan Herbert Manurung. Beberapa fokus materi yang dibahas, yaitu seputar kebanksentralan, sistem pembayaran, keuangan inklusi, hingga perlindungan konsumen, dan pengelolaan uang rupiah.

Selain memperkenalkan tentang profil Bank Indonesia, Pihak Bank Indonesia juga memperkenalkan sistem pembayaran non tunai terbaru yang baru saja diluncurkan Bank Indonesia di Jakarta. Bank Indonesia meluncurkan Gerbang Pembayaran Nasioanal (GPN) sebagai sistem pembayaran non tunai yang menghubungkan seluruh Bank yang ada di Indonesia dalam satu sistem pembayaran.

Sebagai langkah awal untuk memperkenalkan sistem GPN, Bank Indonesia memberikan logo nasional pada kartu ATM atau kartu debet yang pengunaannya saat ini hanya bisa digunakan di dalam negeri. Kartu ATM atau debet berlogo GPN dapat diterima diseluruh terminal pembayaran merchant dalam negeri. Dengan kata lain, GPN bertujuan untuk menjadi pemersatu transaksi pembayaran nasional. Guna mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia No.19/8/PBI/2017 tanggal 21 Juni 2017 dan Peraturan Anggota Dewan Gubernur No.19/10/PADG/2017 tanggal 20 September 2017 tentang Gerbang Pembayaran Nasional.

Setelah mendapat materi seputar kebanksentralan, kegiatan ditutup dengan mahasiswa diajak berkeliling BI untuk melihat fasilitas yang dimiliki oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau. Salah satu tempat yang tak luput dari kunjungan mahasiswa adalah perpusatakaan yang dimiliki oleh Bank Indonesia. Kunjungan edukasi yang dilaksanakan sebagai program dari Himaksi juga sebagai bentuk praktek lapangan atau materi pembelajaran seputar mata kuliah ekonomi makro. Melalui kunjungan edukasi yang dilaksanakan oleh HIMAKSI, diharapkan para mahasiswa mendapat materi secara langsung oleh pihak yang mengetahui dengan detail inflasi, kurs mata uang dan sistem pembayaran non tunai. (Sh)

Kualitas sebuah lembaga perguruan tinggi dapat dinilai dari kegiatan para mahasiswa di dalamnya, terlebih jika kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para mahasiswa menuai prestasi luar biasa. Hal tersebut juga sedang dilakukan oleh Universitas Universal (UVERS). Meskipun masih berusia muda, para mahasiswa UVERS telah berhasil meraih berbagai prestasi, salah satunya adalah menjuarai lomba-lomba tingkat nasional.

Nama UVERS kembali bergaung di kompetisi tingkat nasional berkat UVERS Studio. UVERS Studio melalui Dedy Andhika dan Stephen Chang berhasil meraih predikat Juara 1 dalam Photography Design Video Competition (PDVC) Tingkat Nasional 2019. Kompetisi yang diadakan oleh Universitas Negeri Semarang tersebut juga melibatkan berbagai perguruan tinggi sebagai peserta. Dari cabang lomba fotografi, desain, dan videografi, UVERS Studio ambil bagian dalam kompetisi videografi.

Dengan tema kompetisi “Ekspresikan Diri Menyambut Pesta Demokrasi”, UVERS Studio menghasilkan karya berjudul “Demokrasi Pancasila Menuju Dunia Satu Keluarga”. Video tersebut berisi pesan-pesan positif yang sesuai dengan demokrasi khas Indonesia yang dikombinasikan dengan tujuan besar UVERS yang berkomitmen untuk mewujudkan peradaban menuju dunia satu keluarga. Penilaian juri yang mengusung 70% teknik syuting, detail, alur, pencahayaan, dan konsep cerita, serta 30% bahasa, sikap, ekspresi, dan penguasaan konsep akhirinya mengantarkan karya UVERS Studio sebagai juara 1 dalam kompetisi nasional tersebut.

Dedy Andhika mengungkapkan bahwa karya tersebut direalisasikan dalam waktu kurang lebih satu minggu dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari anggota UVERS Studio, INLA UVERS, hingga para mahasiswa UVERS lainnya. Ia berharap dengan prestasi yang telah diraih, UVERS Studio dapat semakin baik dalam melayani masyarakat dan lebih berdaya saing dalam bisnis yang dibangun . (AS)

Batam, 26 Maret 2019 – Indonesia sering disebut sebagai negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.000 pulau. Salah satu provinsi yang memiliki pulau-pulau kecil yang tersebar disekelilingnya yaitu Kepulauan Riau (Kepri). Kepri memiliki beberapa kabupaten dengan pulau-pulau kecil yang patut untuk di explore. Kabupaten yang patut untuk dijelajahi lebih jauh karena memiliki destinasi yang menarik yaitu Kabupaten Lingga. Saat ini Kabupaten Lingga menjadi salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing karena kabupaten tersebut memiliki ikon wisata dan juga masih kental dengan sejarah dan budaya melayu yang dimilikinya.

Kabupaten Lingga yang saat ini mulai ter-expose mendorong pemerintah Lingga untuk memperkenalkan lebih jauh mengenai potensi wisata, sejarah, dan budaya Kabupaten Lingga melalui Talkshow Public Expose “Exploring Lingga”. Proses perkenalan yang dikemas dalam bentuk talkshow ini menghadirkan penulis buku “Exploring Lingga” yaitu Edi Sutrisno sebagai narasumber. Raja Fahrurazzi selaku Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lingga juga hadir untuk memberikan materi terkait potensi Kabupaten Lingga. Raja Fahrurazzi mengajak peserta untuk mengenal sejarah Kabupaten Lingga yang pernah menjadi ibukota negara pada zaman dahulu. Selain itu ia juga memperkenalkan tentang beberapa ikon wisata dan budaya Lingga yang masih eksis sampai saat ini yaitu Pulau Benaan dan tradisi Maddi Syafar. Kedua ikon tersebut berhasil menarik minat wisatawan asing sehingga saat ini cukup banyak wisatawan asing yang mengunjungi Lingga Untuk berlibur.

Hal ini juga dipertegas oleh Edi Sutrisno sebagai penulis buku “Exploring Lingga” yang sudah lebih dulu melakukan eksplorasi di Kabupaten Lingga sehingga bisa mengahasilkan sebuah buku. Edi mengajak para peserta untuk ikut merasakan langsung destinasi yang disuguhkan Lingga kepada para wisatawan. Hal-hal menarik seputar Lingga yang ia paparkan bahwa Lingga merupakan Bunda Tanah Melayu dan informasi menarik lainnya bahwa Kabupaten Lingga adalah salah satu wilayah Indonesia yang dilalui oleh Garis Khatulistiwa, sehingga di Lingga juga dibangun landmark yang dinamakan Tugu Khatulistiwa. Selain itu Edi juga menambahkan bahwa Lingga bisa menjadi bahan yang dapat diteliti untuk menjadi sebuah skripsi. Sehingga beliau mengajak para peserta yang mayoritas mahasiswa untuk dapat melakukan eksplorasi lebih jauh di Lingga.

Talkshow yang berlangsung di Universitas Universal juga menghasilkan kerjasama antara Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lingga dengan Universitas Universal (UVERS) yang bertempat di Ruang Auditorium 101 Gedung B pada 25 Maret 2019. Talkshow yang dilaksanakan tersebut menjadi salah satu dari ruang lingkup kerjasama yang selanjutnya akan dilaksanakan oleh UVERS dengan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lingga yaitu penyelenggaraan seminar/kuliah umum dan workshop/pelatihan. Point penting lainnya dalam kerjasama yaitu agar dapat terlaksananya Tridharma Universitas dan kunjungan lapangan (magang industri) serta promosi. (Sh)

Permasalahan yang selalu menjadi tantangan dalam dunia pendidikan adalah kurikulum dunia pendidikan yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri, sekaligus dunia industri yang tidak menerapkan praktek sejalan dengan konsep dunia pendidikan. Hal tersebut menimbulkan banyak permasalahan dalam rekrutmen pekerja karena lulusan perguruan tinggi dianggap belum cukup kompeten di dunia kerja.

Ketimpangan tersebut juga disadari oleh Universitas Universal (UVERS) sebagai permasalahan yang harus diselesaikan. Salah satu langkah penyelesaian ditunjukkan UVERS dengan memulai dan memperkuat kerjasamanya dengan Indo Human Capital dan Lembaga Pendidikan Manajemen Indonesia (LPMI). Kedua lembaga tersebut seringkali bergerak di bidang pendidikan manajemen, termasuk manufacturing management dan human capital management, termasuk melakukan sertifikasi profesi di kedua bidang tersebut.

Seremoni penandatanganan nota kesepahaman yang diselenggarakan pada Kamis (14/3) tersebut dihadiri oleh perwakilan kedua pihak. “Pengalaman yang kami temukan, banyak lulusan perguruan tinggi yang mencari pekerjaan, mereka harus dibekali agar dapat link and match dengan industri” ujar Paimin Siahaan, S.E., M.Hum., M.Th. selaku Ketua Pembina Indo Human Capital. Ia berharap para praktisi yang tergabung di dalam lembaganya dapat memberikan berbagai wawasan bagi para mahasiswa UVERS agar siap untuk masuk ke dunia industri.

Paimin Siahaan, S.E., M.Hum., M.Th menyebutkan bahwa pendirian Indo Human Capital dilatarbelakangi oleh pekerja yang telah lama bekerja di bidang human capital tapi tidak dimemiliki konsep yang benar secara akademis. Selain itu, para pencari kerja yang tidak dibekali wawasan industri secara tajam sehingga sulit menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri. Ia menambahkan bahwa profesi human capital dapat digeluti oleh siapapun, namun tidak terlalu populer. Namun kini profesi tersebut semakin disenangi.

Luce Kristina Siagian, S.E mengungkapkan bahwa setiap tahun Lembaga Pendidikan Manajemen Indonesia (LPMI) juga melaksanakan program pelatihan dan pengembangan karyawan. Bahkan, Direktur Lembaga Pendidikan Manajemen Indonesia tersebut mengungkapkan bahwa 90% peserta pelatihan pada tahun lalu telah bekerja sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Dr. Kisdarjono selaku Rektor UVERS juga menyampaikan rasa terima kasih yang besar karena Indo Human Capital dan Lembaga Pendidikan Manajemen Indonesia telah bersedia untuk menjalin kerjasama yang diharapkan bermanfaat bagi para mahsiswa UVERS. (AS)

Sumber daya manusia adalah salah satu komponen terpenting dalam kehidupan setiap organisasi. Kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas juga menjadi hal krusial di instansi-instansi pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi. Kebutuhan untuk mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut mendorong Universitas Universal (UVERS) dan Sekolah Globe Nasional Plus untuk melaksanakan kerjasama berbasis pemberdayaan sumber daya manusia.

Kerjasama antara UVERS dan Sekolah Globe Nasional Plus tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MOU) yang ditandatangani pada Selasa (26/2) oleh kedua pihak. Dalam seremoni penandatanganan nota kesepahaman tersebut, UVERS diwakili oleh Dr. Kisdarjono selaku Rektor, sedangkan Sekolah Globe Nasional Plus diwakili oleh Muhammad Raihan selaku Pembina Yayasan.

Nota kesepahaman tersebut memuat beberapa kesepakatan yang menjadi komitmen bersama antar kedua pihak. Kesepakatan-kesepakatan tersebut meliputi, Kunjungan Sekolah, Magang Mahasiswa, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pelatihan dan Seminar, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Promosi Perguruan Tinggi, hingga Promosi Sekolah. “UVERS membutuhkan dukungan timbal balik dengan sekolah-sekolah di Batam dalam berbagai hal”. Ujar Dr. Kisdarjono. Dr Kisdarjono juga menjelaskan komitmen UVERS dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, termasuk kepada Sekolah Globe Nasional Plus.

Muhammad Raihan menjelaskan bahwa Sekolah Globe Nasional Plus telah berdiri selama sepuluh tahun dan telah membuat banyak terobosan. Ia berpendapat salah satu hal penting agar selalu dapat membuat terobosan baru adalah dengan mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang telah dimiliki. Implementasi pemberdayaan sumber daya manusia tersebut dapat dilakukan dengan workshop kepada guru, sharing pengalaman di dunia pendidikan, dan penempatan mahasiswa magang UVERS untuk memperkaya sumber pembelajaran demi mengembangkan kualitas sumber daya manusia. (AS)

Indonesia disebut telah masuk dalam kategori negara darurat narkoba, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang sesungguhnya harus diatasi bersama-sama oleh seluruh lapisan masyarakat. Menyadari kondisi darurat tersebut, Badan Narkotika Nasional Provinsi Kepulauan Riau (BNNP Kepulauan Riau) bekerjasama dengan Universitas Universal (UVERS) demi melakukan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekusor narkotika di lingkungan kampus.

Kerjasama pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan serta peredaran gelap narkoba tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) yang ditandatangani oleh kedua pihak. Penandatanganan nota kesepahaman yang berlangsung pada Jumat (1/3) tersebut dihadiri pimpinan kedua lembaga. Dalam seremoni penandatanganan nota kesepahaman tersebut, UVERS diwakili oleh Dr. Kisdarjono selaku Rektor dan Badan Narkotika Nasional Provinsi Kepulauan Riau diwakili oleh Brigjen Pol Drs. Richard M Nainggolan, M.M., MBA selaku Kepala BNNP Kepulauan Riau.

Ruang lingkup kerjasama yang disepakai sangat beragam, mulai dari diseminasi informasi dan advokasi pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan serta peredaran gelap narkotika, melakukan publikasi dan kampanye Stop Narkoba, hingga membentuk Relawan dan Penggiat Anti Narkoba di lingkungan kampus. Selain itu, deteksi dini juga dilakukan untuk menekan angka penyalahgunaan narkotika, ditambah dengan peningkatan kapasitas dan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di bidang tersebut.

Materi dan bahan ajar tentang penyalahgunaan narkotika juga disepakati untuk menjadi salah satu pembahasan penting di dalam mata kuliah, termasuk pengembangan kegiatan kokurikuler dan ekstrakulikuler yang berkaitan dengan pemberantasan penyalahgunaan narkotika. Pertukaran data dan informasi antara kedua pihak juga digencarkan demi mencegah dan memberantas penyalahgunaan yang telah banyak menyasar generasi muda.

“UVERS ingin membangun komunitas yang baik, aman, dan imun pada berbagai gangguan, termasuk gangguan penyalahgunaan narkotika” ujar Dr. Kisdarjono selaku Rektor UVERS. Dalam sambutannya, Dr. Kisdarjono berterima kasih kepada BNNP Kepulauan Riau yang telah peduli serta memberdayakan masyarakat demi mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkotika. Dr. Kisdarjono berharap setelah diberikan wawasan tersebut oleh BNNP Kepulauan Riau, UVERS dapat memberdayakan semakin banyak komunitas yang lebih kecil agar imun terhadap kemungkinan penyalahgunaan narkotika.

“Komitmen bersama ini ada karena narkotika masih menjadi masalah yang luar biasa dan harus dihadapi bersama, komitmen tersebut muncul dari kesepahaman bahwa narkoba adalah musuh bersama” Tegas Brigjen Pol Richard M Nainggolan, M.M., MBA selaku Kepala BNNP Kepulauan Riau. Richard menyebut Indonesia sebagai Negara Darurat Narkoba karena beberapa hal. Ia menyebutkan bahwa tidak ada satupun institusi, perkumpulan, dan lingkungan masyarakat yang bebas dari penyalahgunaan narkotika. Ironisnya, sebagian penyalahgunaan narkotika terjadi pada generasi muda yang berusia produktif dan 27% dari jumlah tersebut berasal dari kalangan mahasiswa dan siswa. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bahkan mengungkapkan bahwa lebih dari 22.000 pelajar dan mahasiswa terpapar penyalahgunaan narkotika. Oleh karena itu, peran UVERS sebagai perguruan tinggi dirasa sangat penting untuk menjaga generasi muda dari ancaman tersebut, masyarakat juga tentu berharap anak-anaknya berkuliah di tempat yang bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. (AS)

Scroll to Top