Mahasiswa UVERS Dominasi Raihan Juara Kompetisi Chinese Ink Painting Chinese Paradise

[post-views]

Berbicara tentang Budaya dan Kesenian Tiongkok, begitu banyak yang menarik untuk diamati dan dipelajari. Salah satu kesenian Tiongkok yang melegenda ialah lukisan tinta cair atau lukisan sastra atau chinese ink painting. Dikenal sebagai salah satu seni lukisan kuas di Kawasan Asia Timur, chinese ink painting telah berkembang sejak Dinasti Tang di Tiongkok. Hingga saat ini, chinese ink painting masih diminati bahkan dilombakan, termasuk di Indonesia.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Universal (UVERS) tidak ketinggalan untuk mengikuti berbagai kompetisi budaya dan kesenian Tiongkok, termasuk kompetisi chinese ink painting. Keikutsertaan mahasiswa UVERS dalam berbagai kompetisi diganjar dengan hasil brilian, Metta Seluyren dan Riny Elvina sukses keluar sebagai Juara 1 dan 2 dalam perlombaan lukisan chinese ink painting berjuluk Chinese Paradise.

Dalam perlombaan yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya tersebut, para peserta diwajibkan untuk membuat lukisan bertema flora dan fauna. Metta Seluyren sebagai pemenang pertama dalam kompetisi ini membuat lukisan sekuntum bunga dan seekor burung kecil. Di sisi lain, lukisan panda dan bambu berhasil mengantarkan Riny Elvina meraih posisi sebagai pemenang kedua. Kedua mahasiswa berprestasi UVERS tersebut memiliki alasan masing-masing saat memutuskan mengikuti kompetisi ini.

Riny Elvina menyebutkan bahwa ia tertarik untuk turut serta dalam kompetisi karena memiliki pengalaman dalam perlombaan melukis kaligrafi Tiongkok, sehingga ia terdorong untuk memperkaya pengalamannya. Berbeda dengan Riny, Metta Seluyren yang memiliki hobi melukis sejak kecil pernah terlibat dalam pelatihan melukis yang diadakan oleh Yunnan Normal University. Dengan mengikuti kompetisi ini, Metta berharap pengalamannya semakin bertambah. Baginya kemenangan bukan motivasi utama saat mengikuti perlombaan, namun kerja keras yang dilakukan adalah bagian terpenting. “Walaupun saya bukan merupakan yang terbaik, tetapi saya sudah berhasil melakukan yang terbaik” ucap Metta.

Dalam kompetisi chinese ink painting, juri memberikan beberapa kriteria penilaian bagi setiap karya peserta, yaitu kesesuaian dengan tema, keindahan dan kerapian, keterampilan teknis, hingga kreativitas. Dengan berbagai kriteria tersebut, Metta dan Riny berhasil membuktikan diri dengan menyabet juara 1 dan 2. Metta dan Riny juga memberikan dorongan kepada mahasiswa lainnya agar tidak ragu dan takut untuk terlibat dalam berbagai kompetisi agar bisa semakin mengembangkan diri. (AS)

Scroll to Top