Lebih Siap, Lebih Aman: Urgensi Mitigasi Bencana di Era Perubahan Iklim

Beberapa waktu terakhir, kita kembali diingatkan bahwa bencana bisa datang tanpa aba-aba. Perubahan iklim yang semakin nyata membuat risiko bencana baik alam maupun non-alam menjadi bagian dari realitas yang tidak bisa diabaikan. Di tengah situasi ini, satu hal penting yang sering luput dibahas adalah mitigasi bencana.

Mitigasi bencana bukan tentang menakuti, melainkan tentang bersiap dengan lebih bijak. Secara sederhana, mitigasi adalah upaya yang dilakukan sebelum bencana terjadi untuk mengurangi dampak dan risiko yang ditimbulkan. Bentuknya bisa beragam, mulai dari perencanaan tata ruang, edukasi kebencanaan, simulasi evakuasi, hingga pemanfaatan teknologi informasi (BNPB, 2020).

Di era perubahan iklim dan teknologi seperti sekarang, mitigasi menjadi semakin relevan. Teknologi memungkinkan kita mengakses informasi lebih cepat, membaca potensi risiko lebih awal, serta meningkatkan koordinasi saat kondisi darurat. Namun, secanggih apa pun teknologi, mitigasi tidak akan berjalan optimal tanpa kesadaran dan partisipasi manusia di dalamnya.

Mitigasi juga tidak selalu berbentuk hal besar. Mengenal jalur evakuasi, memahami prosedur darurat, hingga tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi adalah langkah kecil yang berdampak besar. Sikap ini membantu membangun ketenangan, bukan kepanikan, saat situasi tidak menentu.

Pada akhirnya, mitigasi bencana adalah tentang membangun kesiapan bersama, termasuk di lingkungan kampus. Sebagai ruang belajar, bekerja, dan beraktivitas setiap hari, kampus memiliki peran penting dalam menanamkan kesadaran mitigasi bukan hanya lewat kebijakan, tetapi juga melalui proses perkuliahan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat.

Melalui pembelajaran yang kontekstual, diskusi lintas disiplin, hingga kebiasaan sederhana seperti memahami prosedur darurat di lingkungan kampus, civitas akademika dapat berkontribusi nyata dalam membangun budaya sadar bencana. Karena di tengah tantangan perubahan iklim dan perkembangan teknologi, kesiapsiagaan bukan hanya bekal akademik, tetapi juga nilai hidup yang perlu ditumbuhkan bersama mulai dari bangku kuliah hingga ke masyarakat luas.

Scroll to Top