Blood Moon: Fakta Menarik di Balik Gerhana Bulan Merah yang Memukau

Sobat UVERS ada yang ngerasa gak sih beberapa hari yang lalu bulan lagi indah-indahnya? Penuh dan cantik banget warnanya seperti yang kita lihat di pertunjukan teater. Ini bukan hal biasa yang terjadi sehari-hari melainkan sebuah fenomena alam bernama Blood Moon. Tidak hanya menakjubkan, fenomena gerhana bulan mereh tersebut juga menyimbolkan rahasia alam yang kaya akan makna ilmiah dan budaya.

Apa itu Blood Moon dan Bagaimana Terjadinya?

Blood Moon adalah fenomena gerhana bulan total, di mana bulan sepenuhnya berada dalam bayangan umbra Bumi, sehingga hanya cahaya matahari yang dibiaskan oleh atmosfer bumi yang mencapai permukaannya, menghasilkan cahaya merah atau oranye yang khas. Proses ilmiahnya dijelaskan oleh Hamburan Rayleigh, di mana atmosfer menyaring cahaya biru, sehingga panjang gelombang merah yang tersisa menerangi bulan. Cahaya tersebut dibelokkan ke Bulan dan memunculkan efek dramatis Blood Moon di langit malam.

Ada beberapa menarik tentang fenomena gerhana bulan merah (Blood Moon),

Fakta pertama tentang seberapa sering fenomena ini terjadi

Secara global, tubuh Bumi mengalami sekitar dua gerhana bulan per tahun, tetapi hanya sekitar 29% yang berupa gerhana total atau Blood Moon. Rata-rata, sebuah lokasi di Bumi hanya dapat menyaksikan Blood Moon sekitar sekali setiap 2,5 tahun. Bahkan dalam satu abad (2001–2100), diperkirakan akan terjadi sekitar 228 gerhana bulan, dengan sekitar 95 di antaranya adalah gerhana total.

Fakta kedua: Tahun 2025 — Tahun yang Istimewa bagi Blood Moon

Tahun 2025 menjadi tahun yang luar biasa karena mencatat dua kejadian Blood Moon, pertama kali di tahun 2025 terjadi pada 13–14 Maret 2025. Kemudian kali kedua terjadi pada 7–8 September 2025. Fenomena kehadiran dua gerhana bulan total dalam setahun bukanlah sesuatu yang biasa. Tahun tersebut hampir memenuhi syarat menjadi tetrad—empat gerhana total berturut-turut dalam kurun dua tahun—sebuah kejadian yang sangat langka.

Fakta ketiga: Blood Moon Terpanjang sejak 2022

Gerhana bulan total pada 7–8 September 2025 diprediksi memiliki fase totalitas sekitar 82 menit (1 jam 22 menit), menjadikannya yang terlama sejak 2022, saat durasi totalitas gerhana bulan mencapai 84 menit.

Fakta keempat:  Visibilitas Global — Siapa yang Bisa Melihat?

Fenomena 7–8 September 2025 dapat disaksikan sepenuhnya dari sebagian besar wilayah Asia, Australia Barat, serta sebagian besar Eropa dan Afrika tirto.id. Menurut BMKG dan liputan media, fenomena ini terlihat jelas di Jakarta, Bogor, dan Labuan Bajo pada dini hari tanggal 8 September 2025, dengan durasi sekitar 82 menit. Bahkan, suasana hiburan ilmiah terjadi di Planetarium TIM Jakarta, yang dipadati warga dengan teleskop dan tikar sambil menanti puncaknya.

Fakta kelima: Efek Wisata Ilmiah dan Edukasi Langit Malam

Fenomena Blood Moon tidak hanya tentang pemandangan dramatis, tetapi juga menyelenggarakan momentum edukasi dan wisata ilmiah. Di Jakarta, masyarakat berkumpul di Planetarium TIM untuk menyaksikan bersama, menyaksikan langsung proses astronomis—sebuah bukti nyata bagaimana sains bisa dicintai dan dibagikan.

Fakta keenam: Simbolisme Budaya & Spiritual

Walaupun ilmiah, Blood Moon juga sarat makna budaya dan spiritual. Dalam banyak tradisi, warnanya yang merah telah dikaitkan dengan pertanda besar—bencana, perubahan zaman, atau pengingat kosmik. Warna merah merepresentasikan simbolisme mendalam dalam berbagai budaya di seluruh dunia.

Blood Moon adalah perpaduan sempurna antara ilmiah, estetika, dan budaya. Dari proses hamburan cahaya hingga ritual budaya dan moment edukatif publik, fenomena ini menyatukan hati manusia dalam kekaguman terhadap langit. Fenomena 2025, dengan dua gerhana bulan total dan durasi panjang, memberikan peluang langka untuk mengenali bahwa langit bukan hanya pemandangan—melainkan guru, pemberi inspirasi, dan bahan diskusi lintas generasi.

Referensi

  • Lucia Dianawuri. (4 September 2025). 10 Fakta Gerhana Bulan Blood Moon: Terjadi Berapa Tahun Sekali? Tirto.id. tirto.id
  • MediaIndonesia.com. (27 Agustus 2025). 4 Fakta Menarik tentang Blood Moon yang akan Mewarnai Langit pada 7‑8 September 2025 Media Indonesia
  • kumparanNEWS. (8 September 2025). Melihat Puncak Gerhana Blood Moon di Jakarta‑Labuan Bajo. Kumparan.com kumparan
  • Kompas.com. (13 Maret 2025). 3 Fakta Fenomena Gerhana Bulan Total Blood Moon 14 Maret 2025 Kompas+1
  • ANTARA News. (26 Mei – 2021). Fakta menarik tentang gerhana bulan total. ANTARA News ANTARA News Kalbar
Scroll to Top