“Pernahkah Anda menggigil kedinginan justru pada puncak musim kemarau? Suhu pagi hari yang menusuk, embun tebal di rerumputan, bahkan selimut tebal yang tak cukup hangat. Fenomena ini bukan sekadar perubahan cuaca biasa—melainkan gejala atmosfer yang disebut bediding.”
Indonesia dikenal sebagai negara tropis dengan musim kemarau yang identik panas dan kering. Namun di beberapa daerah, terutama di dataran tinggi dan wilayah selatan Jawa hingga Nusa Tenggara, terjadi fenomena unik: suhu turun drastis pada malam hingga pagi hari. Kondisi ini dikenal dengan istilah “bediding” (atau bediding dalam ejaan lokal), sebuah kata yang kini populer untuk menjelaskan cuaca “dingin menggigit” di musim kemarau.
Fenomena “bediding” disebabkan oleh dinamika atmosfer yang khas pada musim kemarau. Pada periode ini, langit cenderung cerah dan minim awan. Awan sebenarnya berfungsi sebagai “selimut” alami yang menahan radiasi panas bumi pada malam hari. Ketika awan sedikit atau hilang, panas yang disimpan permukaan bumi pada siang hari lebih mudah terlepas ke atmosfer pada malam hingga dini hari. Akibatnya, suhu permukaan turun drastis (CNBC Indonesia, 2025).
Bagi masyarakat, fenomena “bediding” membawa tantangan tersendiri. Petani perlu waspada pada kemungkinan embun beku di dataran tinggi yang dapat merusak tanaman. Penduduk lansia, balita, dan kelompok rentan juga disarankan untuk menjaga kesehatan di tengah suhu dingin mendadak. BMKG mengimbau masyarakat untuk menyiapkan pakaian hangat, menjaga kebersihan lingkungan, dan memantau prakiraan cuaca untuk mengantisipasi dampak fenomena ini (DetikNews, 2025).
Fenomena “bediding” bukan hanya semata-mata memahami soal cuaca ya sobat UVERS. Tapi sebagai pengetahuan untuk kita agar dapat siapsiaga menghadapi iklim yang cukup ekstrem untuk kesehatan dan keaman kita.
Referensi:
CNBC Indonesia. (2025, Juli 15). Langit Tak Tertutup Awan Bikin Suhu Dingin, Bediding Ini Penjelasannya. CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20250715164859-4-649332/langit-tak-tertutup-awan-bikin-suhu-dingin-bediding-ini-penjelasannya
DetikNews. (2025). Fenomena Bediding Diperkirakan Sampai September 2025, Ini Faktornya. Detik.com. https://news.detik.com/berita/d-8012026/fenomena-bediding-diperkirakan-sampai-september-2025-ini-faktornya
Halodoc. (2024). Mengenal Fenomena Bediding: Udara Terasa Dingin di Musim Kemarau. Halodoc. https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-fenomena-bediding-udara-terasa-dingin-di-musim-kemarau