Pernah nggak sih sobat UVERS merasa otak kayak “ngebul” gara-gara scrolling medsos tanpa henti?
Fenomena ini sekarang sering disebut “brain rot”—istilah kekinian yang menggambarkan otak kita yang jadi “lemah” atau “malas mikir” gara-gara kebanyakan konsumsi konten cepat dan dangkal.
Di tengah kemudahan akses informasi, media sosial, dan hiburan tanpa henti, “brain rot” menjadi istilah yang ramai diperbincangkan belakangan ini. Konsep ini bukan diagnosis medis resmi, tetapi istilah populer untuk menggambarkan penurunan kemampuan kognitif akibat konsumsi konten digital dangkal berlebihan.
Fenomena ini mengundang perhatian dunia, bahkan media internasional menyoroti bagaimana platform hiburan pendek seperti TikTok, reels, atau shorts memicu siklus adiktif yang membuat kita terus men-scroll, tanpa benar-benar mencerna (Kompas, 2024).
Menurut Kompas (2024), dunia mulai mengkhawatirkan “brain rot” karena platform hiburan seperti reels, TikTok, atau shorts dirancang untuk bikin kita betah menonton konten pendek terus-menerus. Akibatnya, kita jadi sulit fokus ke hal yang lebih panjang dan mendalam.
Menurut Alodokter (2024), kebiasaan ini bisa bikin kemampuan otak menurun dan berdampak ke kesehatan mental—kayak gangguan tidur atau kecemasan. Rumah Sakit MM Bogor (2024) juga mengingatkan soal risiko stres dan penurunan kualitas hidup gara-gara kecanduan layar.
Kabar baiknya, brain rot bisa diatasi!
Nggak perlu langsung puasa medsos total, tapi coba langkah-langkah ini:
✅ Batasi screen time harian (misal 1 jam untuk sosmed)
✅ Luangin waktu untuk “digital detox” mingguan
✅ Ganti konten pendek dengan bacaan berkualitas
✅ Coba meditasi atau mindfulness biar lebih sadar distraksi
✅ Olahraga dan tidur cukup
✅ Pakai teknik Pomodoro: 25 menit fokus – 5 menit istirahat
Dengan cara-cara sederhana itu, kita bisa bantu otak “sehat” lagi dan lebih siap menghadapi tugas yang butuh konsentrasi.
Yuk, kita sama-sama bijak pakai gadget! Biar kerja lebih produktif, hidup lebih tenang, dan otak tetap tajam.
Referensi :
Alodokter. (2024). Brain rot, lemah otak akibat kecanduan gadget. Diakses dari https://www.alodokter.com/brain-rot-lemah-otak-akibat-kecanduan-gadget
Kompas. (2024, Mei 19). Dunia Antisipasi Brain Rot. Diakses dari https://www.kompas.id/artikel/dunia-antisipasi-brain-rot
Rumah Sakit MM Bogor. (2024). Brain rot: fenomena media sosial yang mengancam kesehatan mental. Diakses dari https://rsmmbogor.com/brain-rot-fenomena-media-sosial-yang-mengancam-kesehatan-mental