Ketika Rasa Tak Percaya Diri Menjadi Bayang-Bayang dalam Hidup Sehari-hari
Dalam dinamika kehidupan modern yang menuntut pencapaian tinggi dan eksistensi digital tanpa henti, muncul satu istilah yang semakin sering kita dengar—“insecure.” Kata ini tidak hanya menjadi bahan obrolan ringan di media sosial, tapi juga telah menjadi bagian nyata dari tantangan psikologis yang dihadapi banyak orang, khususnya generasi muda. Namun, apakah kita benar-benar memahami makna dari rasa insecure itu sendiri?
Apa Itu “Insecure”?
Secara psikologis, insecure adalah kondisi ketika seseorang merasa tidak aman, tidak percaya diri, atau merasa tidak cukup baik dalam berbagai aspek kehidupan—baik dalam hal penampilan, prestasi, hubungan sosial, hingga eksistensi diri (Halodoc, 2022). Rasa ini dapat muncul akibat pengalaman traumatis, tekanan sosial, atau perbandingan yang terus-menerus dengan orang lain. Individu yang merasa insecure kerap memandang diri mereka secara negatif dan merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi, baik dari diri sendiri maupun lingkungan.
Ciri-Ciri Rasa Insecure yang Perlu Diwaspadai
Insecure bukan hanya sekadar perasaan sementara. Jika tidak diatasi, ia bisa menjadi penghalang dalam pengembangan diri. Beberapa tanda umum dari rasa insecure antara lain:
- Merasa tidak layak atau selalu merasa kurang dibandingkan orang lain
- Sulit menerima pujian atau menganggap diri tidak pantas mendapatkannya
- Sering merasa cemas berlebihan dalam situasi sosial
- Menghindari tantangan karena takut gagal (Quipper, 2021)
Perasaan ini bisa terjadi dalam berbagai bentuk: mulai dari ketidakpercayaan pada diri saat berbicara di depan umum, hingga merasa iri saat melihat pencapaian orang lain di media sosial.
Cara Mengatasi dan Membangun Rasa Percaya Diri
Meski insecure adalah hal yang manusiawi, bukan berarti kita tidak bisa mengatasinya. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Kenali dan terima perasaan tersebut. Mengakui bahwa kita sedang merasa tidak percaya diri adalah langkah awal yang penting.
- Berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Fokuslah pada proses dan perkembangan diri sendiri.
- Berlatih self-compassion. Bersikap lembut terhadap diri sendiri dan tidak menghukum diri atas kekurangan.
- Berbicara dengan orang terpercaya atau profesional. Konseling bisa menjadi cara efektif untuk memahami akar masalah dan mengatasinya secara bertahap (Halodoc, 2022).
Insecure bukanlah kelemahan, melainkan sinyal bahwa ada bagian dalam diri yang butuh perhatian dan perbaikan. Dengan mengenal dan memahami rasa ini lebih dalam, kita dapat mulai membangun fondasi percaya diri yang lebih kuat. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan mental yang sehat, baik di dunia nyata maupun di ruang digital.
Referensi
Alodokter. (2021). Sering Merasa Insecure? Ini Cara Mengatasinya. Diakses dari https://www.alodokter.com/sering-merasa-insecure-ini-cara-mengatasinya
Halodoc. (2022). Mengenal Arti Insecure dalam Psikologi, Wajib Tahu!. Diakses dari https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-arti-insecure-dalam-psikologi-wajib-tahu
Quipper. (2021). Mengenal Istilah Insecure dan Memahami Tanda-Tandanya. Diakses dari https://www.quipper.com/id/blog/tips-trick/your-life/mengenal-istilah-insecure-dan-memahami-tanda-tandanya