Universitas Universal Gelar Dialog Bersama LLDIKTI, APTISI X-D Kepri

– Dihadiri Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta se-Kepri

Batam (BP) – Universitas Universal (UVERS) sukses menggelar dialog bersama Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X (sebelumnya namanya KOPERTIS), dan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Provinsi Kepri yang digelar di Kampus Universitas Universal (UVERS), Batam Centre, Jumat (7/12). Dialog tersebut juga menghadirkan puluhan pimpinan Perguruan Tinggi Swasta se-Provinsi Kepri.

Kegiatan tersebut menghadirkan Kepala LLDIKTI Wilayah X (Sumbar, Riau, Jambi dan Kepri) Prof. Dr Herri, MBA sebagai pembicara dan dipandu langsung Ketua APTISI Provinsi Kepri Dr Mustaqim. Rektor Universitas Universal (UVERS) Dr. Kisdarjono dalam sambutannya mengaku sangat berterimakasih kepada Kepala LLDIKTI Wilayah X, Ketua APTISI KEPRI dan para pimpinan Perguruan Tinggi swasta se-Kepri yang mempercayakan perguruan tingginya sebagai tuan rumah dalam dialog dan silaturrahmi tersebut.

Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah X Prof. Dr Herri, MBA sendiri memberikan materi tentang Lembaga Layanan DIKTI dan peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi. Dalam kesempatan tersebut, Prof Herri meminta kepada seluruh Pimpinan Perguruan tinggi se-Kepri untuk terus menerus meningkatkan kualitas pendidikan tingginya. Saat ini katanya, secara umum angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di Kepri masih rendah bila dibandingkan daerah lain. Salah satu

penyebabnya adalah tidak meratanya kualitas pendidikan tinggi dapat dilihat dari data perguruan tinggi swasta (PTS) yang telah terakreditasi dengan nilai A.

Soal proses layanan, sertifikasi dosen, SK, dan lain-lainnya yang terkait dengan tugas dan kewenangan LLDIKTI tidak perlu dipermasalahkan. “Apalagi saat ini semua layanan berbasis online. Jadi kalau ada urusan terkait dengan LLDIKTI tak perlu datang jauh-jauh ke Padang, cukup dari kampus masing-masing dan semua layanan LLDIKTI gratis,” ungkapnya.

Selain itu, dari data statistik LLDIKTI Wilayah X menunjukkan dari 253 Perguruan Tinggi yang berada di LLDIKTI wilayah X, 32 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di antaranya berada di Kepri. Dari 32 PTS tersebut ada 19 berbentuk sekolah tinggi, 6 universitas, 5 akademi, 1 Politeknik dan 1 Institut. “Saat ini, pemerintah terus mendorong terbentuknya perguruan tinggi yang berbentuk Polteknik atau institut di daerah. Kecuali pembentukan universitas yang saat ini dimoritorium pemerintah,” ungkapnya.

Saat ini, dari 32 perguruan tinggi swasta (PTS) di Provinsi Kepri, hanya 14 PTS yang terakreditasi, sisahnya masih non akreditasi. Diharap semua PTS sudah terakreditasi di BAN PT sebelum penamatan mahasiswanya.

Untuk meningkatkan mutu dan kualitas Pendidikan idealnya setiap perguruan tinggi harus memiliki 30 persen dosennya yang bergelar doktor. Namun, saat ini baru bisa tercapai 5 persen. Untuk itu, tidak ada jalan lain kecuali harus tersebut digesa para dosen di setiap perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikannya ke tingkat doktoral. Dan untuk meningkatkan uji kompentesi dosen tersebut, pemerintah melalui LLDIKTI menyiapkan 700 peserta beasiswa.

Dalam kesempatan itu, Herri juga mengatakan tentang perubahan nama Kopertis menjadi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL DIKTI), di mana sebelumnya Kopertis dipimpin seorang koordinator, sekarang dengan nama baru ini dipimpin seorang kepala.

Jadi lebih fokus pada pelayanan PTS dalam upaya menigkatkan kualitas DIKTI. Misalnya, Penilaian Acuan Kriteria (PAK) PT yang saat ini sudah online, Unit layanan terpadu. Dan yang terpenting juga kata Prof Herri adalah hasil karya ilmiah/penelitian dosen harus masuk ke Sinta dan Google Schoolar sebagai salah satu link kenaikan pangkat.

Salah satu cara terus meningkatkan kualitas adalah pembentukan forum lintas perguruan tinggi swasta. Misalnya, saat ini sedang dibentuk Forum Komunikasi bidang Kemahasiswaan. Selain itu, menindaklanjuti kerjama dengan perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Seperti mata kuliah dasar umum, saat ini LLDIKTI sudah bekerja sama dengan Universitas Terbuka, program beasiswa di salah satu perguruan tinggi di Taiwan. Kemudian, mendorong terciptanya mahasiswa menjadi Entrepreneurship, program pertukaran mahasiswa nusantara, penelitian dan lain-lain. Dan ke depan juga LLDIKTI juga mendorong agar komunikasi melalui VC dengan PTS daerah sekali dalam sebulan, dan LLDIKTI Entrepreneurship Award 2019. “Untuk LLDIKTI Entrepreneurship Award 2019 kita tawarkan APTISI Kepri untuk bisa menjadi tuan rumah,” katanya.

Sementara itu, di tempat yang sama Rektor Universitas Universal (UVERS) Dr. Kisdarjono mengapresiasi semua yang dipaparkan LLDIKTI Wilayah X Prof. Dr Herri, MBA. Menurutnya, khusus untuk Universitas Universal (UVERS), pihaknya tak pernah berhenti untuk terus menigkatkan kualitasnya. Baik penelitan, pengabdian masyarakat, kegiatan kemahasiswaan, peningkatan kerjasama perguruan tinggi luar negeri hingga saat ini terus dilakukan.

Ke mahasiswa, pihaknya terus menanamkan moralitas dan budi pekerti. “Jadi tidak hanya fokus meningkatkan disiplin ilmunya, namun yang terpenting dari adalah mengajarkan etika dan budi pekerti yang baik,” jelasnya.

Pernah suatu ketika mahasiswa magang di salah satu perusahaan, dan pihak perusahaan terkesan dengan mahasiswanya bukan karena kualitas pekerjaannya, namun karena budi pekerti yang luhur diterapkan di perusahaan tersebut.

Selain itu, khusus untuk Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin, Universitas Universal (UVERS) baru-baru ini sudah menggelar HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi/ujian kemahiran bahasa mandarin) setingkat ujian TOEFL bahasa Inggris, satu-satunya perguruan tinggi di Kepri yang menyelenggarakan ujian tersebut secara online. Dan pengujinya langsung dari China. ”Ujian HSK ini diikuti lebih kurang 300 mahasiswa,” kata Suryo Widiantoro, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu UVERS.

Selain itu bidang bahasa, bidang seni juga termasuk bidang studi yang paling menonjol di Universitas Universal (UVERS). “Baru-baru ini kita melakukan pentas seni dan tari di luar negeri,” kata Suryo.

Mahasiswa di Universitas Universal (UVERS) saat ini sudah diajarkan menjadi pengelola seni yang profesional. Jadi sudah betul-betul manajemen seni dan pertunjukkan sudah dijalankan. ”Bahkan dalam waktu dekat ini, tepatnya 15 Desember 2018 kita akan menggelar pentas seni dengan melibatkan 4 tingkat di Universitas Universal (UVERS) ” jelasnya.

Untuk diketahui, UVERS sendiri saat ini sudah memasuki tahun empat dengan memiliki 11 program studi, yakni Program Studi Seni Tari, Seni Musik, Manajemen, Akuntansi, Teknik Informatika, Sistem Informasi, Teknik Perangkat Lunak, Teknik Industri, Teknik Lingkungan, Teknik Telekomunikasi, dan Pendidikan Bahasa Mandarin.

UVERS adalah sebuah universitas swasta di Kota Batam yang didirikan dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.601/E/O/2014. Universitas Universal (UVERS) berada dibawah naungan Yayasan Pancaran Maitri bersama dengan Sekolah Maitreyawira. Belasan tahun bergelut di dunia pendidikan dengan mendirikan Sekolah Maitreyawira dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA dan SMK telah menginspirasi Yayasan Pancaran Maitri untuk menyediakan pendidikan yang lebih paripurna. Cita-cita tersebut diwujudkan dengan mendirikan Universitas Universal (UVERS).

Cita-cita tersebut didorong oleh tujuan mulia Yayasan Pancaran Maitri untuk menanamkan nilai-nilai Dunia Satu Keluarga melalui dunia pendidikan. Yayasan Pancaran Maitri mengharapkan nilai Dunia Satu Keluarga tidak berhenti ditanamkan karena para siswa telah lulus dari dunia sekolah. Bertujuan untuk melahirkan para profesional yang dapat berpartisipasi dalam realisasi Dunia Satu Keluarga, Universitas Universal (UVERS) menjadi salah satu catatan sejarah yang paling penting pada perjuangan ini. (jaq/adv)

Scroll to Top