Dosen UVERS Buktikan Kualitas Dengan Menjadi Dosen Pendamping Program Dalam Program MSIB

[post-views]

Batam, 14 Maret 2023 – Peserta didik yang mengikuti perkuliahan saat ini tentu tidak asing lagi dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM yang menjadi kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). MBKM  merupakan program persiapan karier yang komprehensif untuk mempersiapkan generasi terbaik Indonesia. Program MBKM memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat pengalaman dengan terjun langsung menjadi praktisi yang diharapkan dapat mengasah bakat dan minatnya. Salah satu program yang dibuat untuk dapat menunjang keberlangsungan merdeka belajar yaitu Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB).

MSIB adalah program yang dapat diikuti tidak hanya oleh mahasiswa, namun juga oleh dosen yang ingin menjadi Dosen Pendamping Program (DPP). Tidak hanya mahasiswa yang bersaing secara nasional untuk dapat lolos dalam program tersebut, dosen juga ikut bersaing untuk dapat lolos menjadi DPP pada program MSIB pada skala nasional tesebut. Dari 3.293 peserta yang ikut seleksi, 4 orang dosen Universitas Universal (UVERS) berhasil lolos bersama 358 dosen lainnya dari seluruh Indonesia. Dosen UVERS yang berhasil menjadi DPP berasal dari beberapa fakultas yaitu Fakultas Komputer dan Fakultas Teknik. Pada Fakultas Komputer ada Steffi Adam, S.SI., M.MSI, Yonky Pernando, S.Kom., M.Kom dan Ihsan Verdian, S.Kom., M.Kom., ACA. Sedangkan pada Fakultas Teknik ada Adi Nugroho, S.T., M.Eng.

Steffi Adam sebagai salah satu dosen UVERS yang berhasil menjadi DPP menjelaskan secara singkat tentang program MSIB. Program tersebut merupakan program yang mempertemukan antara perusahaan/mitra yang concern dan mau untuk memberikan peluang bagi mahasiswa untuk langsung merasakan dunia kerja. Jadi sistemnya sama seperti saat melamar pekerjaan, mitra membuka lowongan dengan segala kualifikasi yang dibutuhkan. Namun perbedaan dengan magang pada umumnya bahwa proses MSIB tersebut berada dalam pengawasan Kemenristek langsung. Disinilah dibutuhkannya dosen untuk dapat mendampingi berjalannya proses magang tersebut. DPP bertugas untuk mendampingi mitra dalam artian mendampingi program yang akan mitra berikan kepada mahasiswa. Dalam program MSIB magang sudah ada kurikulumnya jadi detail dari apa saja yang akan dikerjakan, berapa jam kegiatan, lalu kebutuhannya apa saja dan lain sebagainya sudah tertuang. Lalu DPP mendampingilah program yang sudah dibuat mitra tersebut. Pada akhirnya kurikulum yang sudah tertuang tersebut akan dikonversi kedalam jumlah SKS. 

Melalui wawancara terkait program MSIB, Steffi menjelaskan bahwa, “Untuk menjadi DPP harus mengikuti seleksi secara nasional. Salah satu syarat dosen diizinkan untuk ikut seleksi DPP adalah mahasiswanya sudah pernah magang melalui website kampus merdeka. Selain itu dosen yang direkrut sebagai DPP ini harus punya portofolio misalnya pernah bekerjasama dengan mitra, pernah menangani mitra dan sebagainya.” Jadi dapat dikatakan bahwa keberhasilan dosen yang lolos menjadi DPP tidak terlepas dari adanya andil mahasiswa yang aktif mengikuti program kampus merdeka dan universitas yang terus mendukung dan mengajak mahasiswa untuk ikut dalam program MSIB tersebut. Keberhasilan dosen UVERS menjadi DPP adalah hasil dari kerjasama yang baik antara satu sama lain.

Proses seleksi berlangsung selama kurang lebih 1 bulan lamanya, lalu kemudian hasilnya diumumkan pada Rabu (08/03). Pada pengumuman lolos seleksi tersebut, didapatlah hasil 4 dosen UVERS yang lolos dengan mitra yang ditetapkan yaitu ada PT. Sinergi Transformasi Digital mitra yang dipegang oleh Steffi Adam, kemudian PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia mitra yang dipegang oleh Yonky Pernando, lalu ada PT. Pancaprima Ekabrothers mitra yang dipegang oleh Adi Nugroho dan terakhir ada Sekretariat Jenderal Kementrian Keuangan yang menjadi mitra Ihsan Verdian. (Sh)

Scroll to Top