Batam, 17 Desember 2018 – Komunikasi menjadi salah satu bagian penting dalam kehidupan manusia. Melalui komunikasi manusia dapat berinteraksi dan menjadikannya makhluk sosial. Sama hal nya dengan salah satu mata kuliah yang ada pada Program Studi Manajemen Universitas Universal (UVERS) yaitu Komunikasi Pemasaran. Pada mata kuliah tersebut, mahasiswa diajak untuk menciptakan suatu brand dan juga mengomunikasikannya kepada publik. Tugas akhir dari para mahasiswa semester 7 ini untuk pertama kalinya dikemas dalam bentuk pameran.
Bertemakan “Brand Activation Exhibition”, mahasiswa menyelenggarakan sebuah pameran di Hall Gedung C. Terdiri dari 6 kelompok stand, para mahasiswa memamerkan brand yang telah mereka ciptakan dan beberapa juga telah dikemas dalam bentuk produk. Salah satu brand yang yang telah menciptakan produknya adalah brand “Sabal (Sabun Bahan Alami)”. Sabal menciptakan produk sabun untuk mencuci peralatan makan dengan bahan dasar alami, seperti kulit jeruk. Ide tersebut muncul karena saat ini hampir semua sabun pencuci menggunakan bahan kimia yang tentunya akan berdampak bagi kesehatan manusia. Selain itu sabun tersebut juga aman digunakan untuk mencuci peralatan makan bayi karena tidak mengandung bahan kimia sama sekali.
Selanjutnya yang tak kalah menarik dari brand Sabal yang telah mampu sampai ditahap menciptakan produk, terdapat salah satu brand yang concern terhadap kehidupan sosial manusia yaitu brand “Care Our Children (COC)”. Ide pendirian COC didasari oleh pengamatan mereka terhadap kondisi panti asuhan yang operasionalnya selama ini bergantung pada donatur. Dengan itu, mereka ingin bisa menjadi fasilitator agar anak-anak di panti asuhan dapat juga menghasilkan untuk diri mereka sendiri. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan pelatihan pembuatan produk kepada anak-anak untuk dipasarkan. Langkah awal dari kegiatan tersebut adalah mengumpulkan relawan untuk menjadi pelatih, selain itu mereka juga memikirkan konsep tentang pemasaran produk tersebut melalui garage sale dan selanjutnya akan dilengkapi dengan sebuah aplikasi online agar dapat menjaring masyarakat secara luas.
Beberapa brand yang telah diulas diatas menunjukkan bahwa para mahasiswa dibimbing untuk menjadi enterpreneur yang berfokus tidak hanya pada profit melainkan juga terhadap lingkungan dan sosial. Hal ini juga dikuatkan oleh penjelasan dari Muhammad Trio Febriyantoro, S.E., M.M selaku dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Pemasaran. Trio mengatakan bahwa memang mahasiswa UVERS dibimbing untuk menjadi sociopreneur yang berfokus pada profit, social, dan lingkungan. Jadi tidak hanya semata-mata untuk profit namun ketiga hal tersebut harus balance. Melalui mata kuliah ini tentunya mahasiswa tidak hanya sekedar menciptakan suatu brand tetapi juga harus mampu mengkomunikasikan brand tersebut secara langsung terhadap konsumen. Beliau ingin bahwa mahasiswa dapat menguatkan brand tersebut sehingga menciptakan brand awareness pada masyarakat. (Sh)