Keragaman seni dan budaya Tiongkok sangat beragam, termasuk membaca, menulis, dan keterampilan lainnya. Dalam mempelajari keragaman seni budaya tersebut, tentu diperlukan penguasaan Bahasa Mandarin yang mumpuni. Ardi Harianto adalah salah satu mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Universal (UVERS) yang berprestasi dan antusias dalam mengikuti berbagai kompetisi keterampilan berbahasa mandarin. Kali ini, Ardi Harianto kembali prestasi membanggakan dengan menjadi pemenang dalam Lomba Cipta Puisi.
Rangkaian kompetisi yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok atau PPI Tiongkok tersebut mengusung tema “Dua Bahasa Satu Kita” dalam rangka Hari Sumpah Pemuda 2021. Setidaknya ada dua jenis lomba yang dihelat, yaitu Lomba Cipta Puisi dan Desain Logo. Setelah mendapatkan informasi perlombaan tersebut melalui sosial media, Ardi terdorong untuk mendaftarkan diri dalam Lomba Cipta Puisi Berbahasa Mandarin. Ia pun menciptakan puisi berbahasa mandarin dengan judul Wei Da Yin Ni atau Indonesia Nan Agung.
Dengan persiapan dan pengalaman yang minim, tanpa disangka Ardi berhasil terpilih menjadi pemenang dalam kompeitisi tersebut berdasarkan penilaian juri. Kriteria yang menjadi pertimbangan dalam perlombaan tersebut, yakni kesesuaian tema, gaya bahasa, kejelasan intonasi, dan kreativitas pengambilan gambar dalam video. Meski memenangkan kompetisi, mahasiswa UVERS angkatan 2021 tersebut mengakui bahwa ia tidak pernah secara khusus mempelajari tentang penciptaan dan pembacaan puisi Bahasa Mandarin, ia hanya pernah membaca puisi klasik Tiongkok di beberapa buku.
Berbekal tekad yang kuat untuk mengembangkan dan menggali potensi diri, Ardi berusaha untuk membacakan puisi ciptaannya dengan maksimal. Ia berpandangan bahwa puisi dalam bahasa apapun dapat dibacakan dengan baik jika makna dalam puisi tersebut dihayati dan dipahami dengan baik. Dengan memahami makna dari puisi, maka intonasi dan ekspresi saat pembacaan puisi akan menjadi sejalan dengan puisi yang dibacakan. (AS)