Artikel

SILAT BENDERA: Representasi Pencak Silat Melayu - Bentan Penao dalam Koreografi

Selasa, 12 Oktober 2021
silat-bendera-representasi-pencak-silat-melayu-bentan-penao-dalam-koreografi

Silat seringkali menjadi peragaan kemampuan seni beladiri (martial arts) yang kerap ditampilkan pada pelbagai kegiatan. Seni beladiri ini hampir dapat ditemukan di seluruh daerah di Nusantara. Bentuk penyajiannya yang bersifat tradisional menjadi salah satu khazanah seni dan budaya asli Indonesia, bahkan silat yang juga banyak disebut sebagai pencak silat ini masuk dalam cabang olahraga PON sejak tahun 1973, Sea Games sejak tahun 1987, dan Asian Games pada tahun 2018 .

Meskipun kata silat identik dengan istilah pencak, namun beberapa daerah di Indonesia memiliki nama spesifik masing-masing. Istilah pencak dikenal di Jawa Barat dan Jawa Timur; sedangkan masyarakat Sumatera Barat mengenalnya dengan silek; di Nusa Tenggara Barat dikenal dengan mpaa sila; di Kalimantan Timur disebut bermancek; masyarakat Bugis mengenalnya sebagai mamencak; masyarakat Makassar mengenalnya dengan akmencak; di Madura disebut mancak; dan di Bali dikenal dengan mancak atau encak (Caturwati, 2007:82).

Tari Silat Bendera ini merupakan komposisi tari yang mengangkat esensi gerak-gerak silat Melayu meliputi dua bentuk silat yakni silat pengantin dan silat persembahan. Widyanarto S.Sn., M.Sn. dan Mega Lestari Silalahi, S.Sn., M.Sn., tergabung dalam tim penelitian yang mengambil topik tentang Revitalisasi Pertunjukan Seni Tradisi Silat Melayu "Tari Silat Bendera" Bentan Penao, Kabupaten Bintan, Propinsi Kepulauan Riau. 

Penelitian seni yang menggunakan metode etnografi ini akan bermuara pada bentuk garapan tari silat yang mewujud dengan pendekatan koreografi, sehingga bisa disajikan siapapun meski bukan seorang pesilat. Tahapan penelitian yang dilakukan antara lain observasi, pengkajian, penyusunan, dan sosialisasi yang kemudian menuju pada upaya revitalisasi. Tahpan penyusunan koreografi melalui eksplorasi, improvisasi, dan forming (pembentukan) dilakukan tanpa meninggalkan esensi dari Silat Melayu yang menjadi sumber rangsang tarinya (Hadi, 2016).

Tari Silat Bendera ini disajikan sebagai persembahan Program Studi Seni Tari dalam acara Pengabdian Kepada Masyarakat tentang Sosialisasi dan Pelatihan Web Dekranasda yang dibuka dan dihadiri oleh istri Walikota Batam, Ibu Marlin Agustina Rudi. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Program Studi Sistem Informasi dan Teknik Informatika, Universitas Universal pada tanggal 25 Oktober 2018, di Auditorium Universitas Universal (dny).

referensi:

1. Caturwati, Endang. 2007. Tari di Tatar Sunda (Bandung: Sunan Ambu Press - STSI Bandung)

2. Hadi, Y. Sumandiyo. 2016. Koreografi Bentuk-Teknik-Isi (Yogyakarta: Cipta Media)