Dari LINGGA: Menilik Kemahsyuran Masa Silam dalam Bidang Kepariwisataan dan Seni

Orientasi pengembangan pariwisata pada suatu daerah ditopang dengan kegiatan kerjasama yang saling sinergi dan berkesinambungan. Salah satu bentuk kegiatan tersebut adalah publikasi dan penyebaran informasi yang akurat dan tepat kepada masyarakat sekitar yang kemudian lebih luas disebarkan kepada masyarakat pada tingkat regional, nasional, hingga internasional. 

Kabupaten Lingga berada pada wilayah administratif dari Propinsi Kepulauan Riau yang harus ditempuh sekitar dua jam dari kota Batam dengan kapal ferry. Wilayah Lingga kaya akan potensi wisata budaya dan sejarah yang berkaitan dengan kerajaan Riau- Lingga. Ibukota kabupaten yang berada di Daik dicapai melalui Pelabuhan Sei Tenam dengan angkutan mobil sampai pada lokasi situs-situs sejarah kerajaan Riau-Lingga. Situs Istana Damnah, Bilik 49, Pemandian raja Lubuk Papan, Museum Linggam Cahaya, air terjun Resun, dan Gunung Daik bercabang Tiga menjadi beberapa destinasi wisata yang khas. 

Potensi kepariwisataan di Daik dan Dabo Singkep, kini semakin gencar dipromosikan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lingga. Hal tersebut yang melatarbelakangi kegiatan public expose yang diadakan di Universitas Universal melalui program studi Seni Tari dan Himpunan Mahasiswa Seni Tari mengelola kegiatan ini. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2019, di gedung auditorium B.101, kampus Universitas Universal, Batam.

Kegiatan ini diisi dengan paparan potensi kepariwisataan oleh Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Lingga, Raja Fahrurrozi, dan Edi Sutrisno dipandu oelh M.S.Laba. Usai pemaparan tersebut, dilanjutkan dengan kegiatan penandatanganan MOU antara Universitas Universal dengan Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Lingga. Sajian seni pertunjukan dipersembahkan oleh Himpunan Mahasiswa Seni Tari melalui Tari Sekapur Sirih dan koreografi baru berjudul "The War Spirit". (dny)